Ragam Manfaat Lampu Sinar UV, dari Pembasmi Nyamuk hingga Sterilisasi Air

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Rabu, 30 Juni 2021 17:20 WIB

Robot mobile otonom yang berfungsi mendesinfeksi dengan sinar ultraviolet, Sunburst UV Bot, melewati satpam di pusat perbelanjaan Northpoint City di tengah pandemi wabah Virus Corona, di Singapura, 20 Mei 2020. REUTERS/Edgar Su

TEMPO.CO, Jakarta - Radiasi ultraviolet merupakan salah satu bentuk radiasi elektromagnetik yang berasal dari matahari. Sinar matahari ini memproduksi beberapa jenis sinar ultraviolet (sinar UV), di antaranya sinar ultraviolet A (UVA), sinar ultraviolet B (UVB), dan sinar ultraviolet C (UVC).

Masing-masing sinar tersebut memiliki dampak yang beragam. Paparan UVA dapat menyebabkan munculnya tanda-tanda penuaan pada kulit, seperti kulit kering, muncul keriput dan flek hitam, dan dapat memicu kanker kulit.

Sedangkan UVB dapat merusak sel kulit secara langsung dan menjadi faktor pemicu kulit terbakar. Kedua jenis sinar ultraviolet ini sudah cukup dikenal dan dapat dicegah dengan memakai sunscreen ber-SPF yang tinggi. Kemudian panjang gelombang yang dimiliki oleh UVB berkisar antara 280-315 nanometers lebih banyak dibandingkan UVA.

Sementara UVC adalah sinar UV yang paling mengerikan, karena mampu memberikan kerusakan terbesar pada kulit dan dapat berpenetrasi ke dalam lapisan kulit paling dalam.

Sejak penemuan pada tahun 1878, UVC yang diproduksi secara artifisial telah menjadi metode pokok sterilisasi yang digunakan di rumah sakit, pesawat terbang, kantor, dan pabrik.

Advertising
Advertising

Gelombang yang terkandung dalam sinar tersebut disebut bisa menonaktifkan mikroorganisme dengan cara menghancurkan asam nukleat dan mengganggu DNA mereka, sehingga mikroorganisme tidak bisa melakukan fungsi vitalnya

Seiring perkembangan zaman, pemanfaatan sinar UV ini juga beragam. Mulai dari membasmi nyamuk dan digunakan sebagai sterilisasi air.

Kini kita tak perlu repot-repot menepuk-nepuk nyamuk ataupun menghirup asap dari obat nyamuk bakar atau pun produk pembasmi nyamuk lainnya. Sebab kini sudah hadir sebuah teknologi lampu yang menggunakan sinar UV guna membasmi nyamuk dengan lebih aman.

Perangkap nyamuk dengan UV LED ini bisa menangkap lebih banyak nyamuk penyebar virus Malaria, dan Demam Berdarah dibanding produk pembasmi lainnya.

Hal tersebut mungkin terjadi karena UV LED dilengkapi dengan lapisan yang menghasilkan karbon dioksida melalui proses katalitik, yang mirip dengan suhu manusia yang disukai oleh nyamuk.

Selain itu lampu UV juga bisa membunuh bakteri dan mencegah mikroorganisme untuk berkembangbiak serta mencemarkan air. Lampu UV ini juga sudah banyak digunakan sebagai sterilisasi air. Misalnya pada air minum isi ulang, kolam ikan, cooling tower, air industri makanan dan minuman, dan sterilasasi air rumah sakit.

TEGUH ARIF ROMADHON

Baca juga: Lindungi Mata dari Paparan Sinar UV dengan Kacamata Hitam

Berita terkait

5 Hal yang Jadi Fokus Tangani Penyakit Arbovirus seperti DBD

9 hari lalu

5 Hal yang Jadi Fokus Tangani Penyakit Arbovirus seperti DBD

Kementerian Kesehatan Indonesia dan Brazil berkolaborasi untuk memformulasikan upaya mencegah peningkatan insiden penyakit Arbovirus seperti DBD

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

12 hari lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional.

Baca Selengkapnya

Ini Target Indonesian di World Water Forum ke-10

13 hari lalu

Ini Target Indonesian di World Water Forum ke-10

World Water Forum ke-10 merupakan kesempatan emas bagi Indonesia untuk mendorong terciptanya solusi konkret untuk mengatasi persoalan air

Baca Selengkapnya

10 Hewan Paling Berbahaya di Dunia, Ada Lalat Tsetse hingga Ikan Batu

17 hari lalu

10 Hewan Paling Berbahaya di Dunia, Ada Lalat Tsetse hingga Ikan Batu

Berikut deretan hewan paling berbahaya di dunia yang bisa membunuh manusia dalam hitungan detik. Ada lalat tsetse hingga tawon laut.

Baca Selengkapnya

Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

37 hari lalu

Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

Demam berdarah disebabkan oleh salah satu dari empat jenis virus dengue yang berbeda.

Baca Selengkapnya

Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

38 hari lalu

Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

Demam berdarah (DBD) dapat menyebabkan pendarahan serius, penurunan tekanan darah tiba-tiba, bahkan berujung pada kematian.

Baca Selengkapnya

Sopir dan Kernet Truk Tangki Pertamina jadi Tersangka BBM Bercampur Air di SPBU Bekasi

42 hari lalu

Sopir dan Kernet Truk Tangki Pertamina jadi Tersangka BBM Bercampur Air di SPBU Bekasi

Polres Metro Bekasi Kota menetapkan tiga tersangka dalam kasus BBM Pertalite bercampur air di SPBU 34.17106.

Baca Selengkapnya

Inilah 5 Alasan Kucing Takut Air

43 hari lalu

Inilah 5 Alasan Kucing Takut Air

Ada beberapa hal yang membuat kucing takut dengan air. Salah satunya karena sifat genetik yang dibawa dari nenek moyang spesiesnya.

Baca Selengkapnya

Perempuan di Gaza Melahirkan Tanpa Air

44 hari lalu

Perempuan di Gaza Melahirkan Tanpa Air

UN Women melaporkan situasi terkini bagi perempuan di Gaza yang kekurangan makanan dan air, serta dampaknya bagi kehidupan mereka.

Baca Selengkapnya

Angka DBD di Tangerang Selatan Meroket pada 2024, 302 Kasus dalam 2 Bulan

44 hari lalu

Angka DBD di Tangerang Selatan Meroket pada 2024, 302 Kasus dalam 2 Bulan

Dalam kurun waktu dua bulan, Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan mencatat 302 kasus DBD.

Baca Selengkapnya