BPPT Kembali Terjunkan Tim TMC Pencegahan Karhutla di Riau

Reporter

Tempo.co

Editor

Erwin Prima

Sabtu, 3 Juli 2021 20:06 WIB

Operasi TMC Pencegahan Karhutla di Sumatera Selatan dan Jambi akan dilaksanakan oleh BPPT melalui Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BBTMC) mulai 10 Juni 2021 hingga 15-20 hari ke depan. Kredit: BBTMC

TEMPO.CO, Pekanbaru - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) melalui Balai Besar Teknologi kembali menerjunkan tim Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) guna pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Riau.

“Tim akan mulai operasi hari ini dengan mengerahkan armada pesawat Casa 212-200 A-2103 milik TNI AU,” ujar Tukiyat, Koordinator Lapangan BBTMC-BPPT Posko TMC Pekanbaru di Pekanbaru, Sabtu, 3 Juli 2021.

BBTMC BPPT telah menyiapkan 8,5 ton NaCL yang diangkut dari Tangerang dan akan ditambahkan sesuai kebutuhan selama operasi TMC berlangsung. Dalam operasional penyemaian awan tim TMC yang berjumlah 11 orang didukung TNI AU Skadron 4 Malang yang menugaskan 11 orang kru pesawat.

Pelaksanaan TMC di Provinsi Riau kali ini merupakan kolaborasi antara Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang menggandeng PT RAPP (Riau Andalan Pulp and Paper), BPPT, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Satgas Penanganan Karhutla Provinsi Riau. Selain itu mendapat dukungan dari Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Roesmin Nurjadin, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau, BPBD Riau, dan juga Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM).

Deputi Bidang TPSA BPPT Yudi Anantasena mengatakan dalam INPRES RI Nomor 3 Tahun 2020 kegiatan TMC merupakan tugas BPPT dalam upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan. “Keberhasilan pencegahan karhutla tentunya sangat bermanfaat untuk pemerintah, masyarakat termasuk perusahaan hutan tanaman industri dan perkebunan,” kata Yudi.

Advertising
Advertising

Jon Arifian, Kepala BBTMC-BPPT, mengatakan secara historis di Provinsi Riau ini pola curah hujan yang bersifat equatorial yang mempunyai dua musim (hujan dan kemarau). “Musim pola curah hujan menurun pada bulan Februari-April (FMA) dan Juli-Oktober (JASO). Musim kemarau pertama puncaknya di bulan Februari lalu sedangkan musim hujan puncaknya di bulan April hingga Mei,” paparnya

Pada bulan Juni, lanjut Jon Arifian, mulai memasuki masa transisi dan kemarau berikutnya dimulai pada bulan Juni, Juli, Agustus hingga September dan peralihan bulan Oktober, November dan Desember memasuki musim hujan periode kedua. “Pada kondisi curah hujan yang rendah, berpotensi memunculkan titik panas yang dapat mengakibatkan karhutla,” ujarnya.

Jon Arifian menambahkan, operasi TMC yang dilaksanakan sebagai upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau. “Pelaksanaan TMC di Riau merupakan operasi kedua dalam tahun ini. TMC Sumsel-Jambi dan Riau ini adalah satu paket yang telah diluncurkan oleh Dirjen Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada 10 Juni 2021. Sumsel-Jambi yang didukung PT Sinar Mas Forestry telah dilaksanakan 10-27 Juni 2021. Sementara TMC Riau didukung KLHK dan PT RAPP yang akan dimulai besok,” ujarnya.

Wakil PT RAPP, Roni Hasfikar, menyampaikan apresiasi dan mendukung TMC Pencegahan Karhutla di Riau. “Tahun ini merupakan kedua kalinya kami terlibat. Tahun lalu, operasi TMC memberikan hasil yang baik. Kami berharap, tahun-tahun berikutnya dapat mendukung upaya pencegahan karhutla,” ujarnya.

Sutrisno, Koordinator Pelayanan TMC BBTMC-BPPT menjelaskan wilayah prioritas penyemaian awan di atas area gambut. “Targetnya area berawan dan ada hotspot serta curah hujan relatif kecil. Jika tidak ada titik api tetap dilakukan rekayasa awan selama air yang jatuh bermanfaat terkait pencegahan karhutla,” paparnya.

Hal senada disampaikan Erwin Putera, Koordinator Wilayah Manggala Agni Provinsi Riau. “Operasi TMC Karhutla di Riau diarahkan pada area lahan gambut dalam di daerah pesisir dan bagian utara Riau,” ujarnya.

Tahap pertama operasi TMC di Provinsi Riau telah dilaksanakan pada 10 Maret – 5 April 2021. Total air yang dihasilkan capai 194,3 juta m3, dengan melakukan 27 sorti penerbangan penyemaian dan menghabiskan sebanyak 21.500 kg NaCL. “Secara umum prosentase penambahan curah hujan periode TMC Maret – April 2021 di Provinsi Riau berkisar 33–64 persen terhadap curah hujan alamnya,” ujar Jon Arifian.

Pantauan satelit TRMM tanggal 10 Maret – 5 April 2021 curah hujan merata di seluruh wilayah Provinsi Riau. Curah hujan terbesar di wilayah Kabupaten Pelalawan dan Indragiri Hulu terpantau capai 400 - 480 mm. Sedangan di wilayah Kabupaten lainnya curah hujan antara 40-320 mm.

Baca:
Bocah 13 Tahun Meninggal Saat Tidur Setelah Terima Vaksin Pfizer, CDC Selidiki

Berita terkait

Tanah Longsor di Kota Padang, Dua Warga Dilaporkan Hilang Tertimbun

1 hari lalu

Tanah Longsor di Kota Padang, Dua Warga Dilaporkan Hilang Tertimbun

Tanah longsor terjadi di Padang Sumatera Barat akibat hujan deras mengguyur kota itu sejak Selasa siang. Akses jalan menuju Solok terputus.

Baca Selengkapnya

BNPB Salurkan Dana Siap Pakai Rp 2,5 Miliar untuk Banjir di Sulawesi Selatan

1 hari lalu

BNPB Salurkan Dana Siap Pakai Rp 2,5 Miliar untuk Banjir di Sulawesi Selatan

BNPB menyalurkan dana siap pakai sebesar Rp 2,15 miliar kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan untuk penanganan darurat banjir dan tanah

Baca Selengkapnya

BNPB Kirim Helikopter dan Pesawat Caravan untuk Bantu Korban Banjir di Sulawesi Selatan

1 hari lalu

BNPB Kirim Helikopter dan Pesawat Caravan untuk Bantu Korban Banjir di Sulawesi Selatan

BNPB minta masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi curah hujan, khususnya pada wilayah yang masih terdampak banjir dan tanah longsor.

Baca Selengkapnya

BNPB: Banjir Wajo Renggut Satu Warga

1 hari lalu

BNPB: Banjir Wajo Renggut Satu Warga

Lebih dari 3.800 unit rumah terdampak banjir di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Dua Dusun Sempat Terisolir Banjir di Kabupaten Enrekang, BNPB Ingatkan Risiko Longsor Susulan

2 hari lalu

Dua Dusun Sempat Terisolir Banjir di Kabupaten Enrekang, BNPB Ingatkan Risiko Longsor Susulan

Banjir dan longsor melanda Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, sejak Jumat dinihari lalu. Diipicu hujan intensitas tinggi pada 04.00 WITA.

Baca Selengkapnya

BNPB: Banjir dan Longsor di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan, Dua Dusun Masih Terisolir

2 hari lalu

BNPB: Banjir dan Longsor di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan, Dua Dusun Masih Terisolir

Berdasarkan informasi BNPB, dua desa masih terisolir akibat banjir dan longsor di Kabupaten Enrekang, Provinsi Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Deretan 5 Fakta Mengenai Banjir di Sulawesi Selatan

3 hari lalu

Deretan 5 Fakta Mengenai Banjir di Sulawesi Selatan

Kepala Pusat Data, Informasi BNPB, Abdul Muhari mengatakan 14 warga yang meninggal dunia akibat banjir dan longsor di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan

Baca Selengkapnya

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

4 hari lalu

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

Kabupaten Luwu turut dilanda banjir dan longsor akibat hujan sejak Jumat dinihari, 3 Mei 2024. BNPB melaporkan 14 warga lokal meninggal dunia.

Baca Selengkapnya

33 Desa di Wajo Sulawesi Selatan Terendam Banjir, Listrik Padam di Tengah Evakuasi

4 hari lalu

33 Desa di Wajo Sulawesi Selatan Terendam Banjir, Listrik Padam di Tengah Evakuasi

Banjir merendam 33 desa di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan pada Jumat, 3 Mei 2024, pukul 03.03 WITA.

Baca Selengkapnya

Orangutan Ini Obati Sendiri Lukanya dengan Daun Akar Kuning, Bikin Peneliti Penasaran

4 hari lalu

Orangutan Ini Obati Sendiri Lukanya dengan Daun Akar Kuning, Bikin Peneliti Penasaran

Seekor orangutan di Suaq Belimbing, Aceh Selatan, menarik perhatian peneliti karena bisa mengobati sendiri luka di mukanya dengan daun akar kuning

Baca Selengkapnya