Gunung Merapi Catat Semburan Lava Pijar Paling Intens ke Arah Tenggara

Jumat, 23 Juli 2021 18:37 WIB

Luncuran lava pijar Gunung Merapi terlihat dari Desa Kalitengah, Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Rabu 30 Juni 2021. Gunung Merapi masih terus mengeluarkan lava pijar dan awan panas guguran dari kawah lama ke arah tenggara dan kawah baru ke arah barat daya, dan berstatus siaga (level III). ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah

TEMPO.CO, Yogyakarta - Balai Penyelidikan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta mencatat dalam periode sepekan terakhir, 16-22 Juli 2021, Gunung Merapi lebih intens mengeluarkan material ke arah tenggara atau hulu Sungai Gendol.

"Pada minggu ini guguran lava teramati sebanyak 62 kali ke arah tenggara dengan jarak luncur maksimal 1.200 meter," kata Kepala BPPTKG Hanik Humaida, Jumat, 23 Juli 2021.

Aktivitas Merapi dengan luncuran material ke arah tenggara ini tercatat paling tinggi terjadi sejak gunung itu dinaikkan statusnya dari Waspada (level II) menjadi Siaga (level III) pada 5 November 2020 silam.

Luncuran material Merapi ke arah tenggara sempat intens pada periode 25 Juni-1 Juli 2021 lalu. Saat itu dari 39 luncuran awan panas, sebanyak 29 kali menuju arah tenggara dengan jarak luncur maksimal 3.000 meter.

Selain makin masif menyemburkan lava pijar ke tenggara, sepekan ini BPPTKG juga mencatat Merapi 101 kali meluncurkan lava pijar ke barat daya dengan jarak luncur maksimal 1.800 meter, dua kali ke barat dengan jarak luncur maksimal 1.500 meter dan satu kali ke barat laut dengan jarak luncur 500 meter.

Advertising
Advertising

"Guguran yang teramati pada sisi barat ini berasal dari material lama Lava 1992 dan Lava 1998, demikian juga guguran yang mengarah ke barat laut berasal dari material lama Lava 1948," kata Hanik.

Dari analisis morfologi dari Stasiun Kamera Tunggularum menunjukkan volume kubah di sektor barat daya bertumbuh menjadi sebesar 1.880.000 meter kubik. Sedangkan analisis dari Stasiun Kamera Deles 3 menunjukkan volume kubah tengah sebesar bertumbuh menjadj 2.808.000 meter kubik.

"Intensitas kegempaan pada minggu ini masih cukup tinggi, namun minggu ini tidak terjadi hujan, lahar, maupun penambahan aliran di sungai–sungai yang berhulu di Gunung Merapi," kata Hanik.

Dengan aktivitas vulkanik Gunung Merapi yang masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif, status aktivitas tetap tak beruba, yakni Siaga.

Baca:
Banjir Cina Mencekam: Penumpang Terjebak di Gerbong Kereta yang Terendam

Berita terkait

Monyet Ekor Panjang Muncul di Pemukiman Sleman yang Berjarak 10 KM dari Gunung Merapi

2 hari lalu

Monyet Ekor Panjang Muncul di Pemukiman Sleman yang Berjarak 10 KM dari Gunung Merapi

Memasuki bulan kemarau awal Mei ini, warga di Dusun Rejodani, Sariharjo, Ngaglik, Sleman Yogyakarta dikagetkan dengan kemunculan sejumlah monyet ekor panjang

Baca Selengkapnya

Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi

16 hari lalu

Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi

Sebuah mobil berjenis sport utility vehicle (SUV) milik wisatawan terjebak di jalur jip wisata Lava Tour sungai Kalikuning lereng Gunung Merapi, Sleman Yogyakarta pada Minggu 21 April 2024.

Baca Selengkapnya

Kirab Bergada hingga Jathilan Iringi Warga Lereng Merapi Budi Daya Sorgum

16 hari lalu

Kirab Bergada hingga Jathilan Iringi Warga Lereng Merapi Budi Daya Sorgum

Iringan kesenian lokal itu sebagai harapan sorgum yang baru pertama kali dibudidayakan di lereng Merapi itu bisa memberikan manfaat.

Baca Selengkapnya

Cerita dari Kampung Arab Kini

17 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Libur Lebaran Hampir Selesai, Sleman Siapkan Sederet Event untuk Dongkrak Jumlah Wisatawan

24 hari lalu

Libur Lebaran Hampir Selesai, Sleman Siapkan Sederet Event untuk Dongkrak Jumlah Wisatawan

Sleman menggelar sejumlah atraksi, mulai dari kesenian tradisional hingga pentas musik pada 13 hingga 15 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pasar Takjil Lereng Gunung Merapi Disiapkan Jadi Embrio Festival Kuliner Libur Lebaran

39 hari lalu

Pasar Takjil Lereng Gunung Merapi Disiapkan Jadi Embrio Festival Kuliner Libur Lebaran

Pasar takjil di Kaliurang lereng Gunung Merapi akan diubah menjadi Festival Kuliner Kaliurang selama libur Lebaran.

Baca Selengkapnya

Banyak Jalur Rawan di Sleman Yogyakarta, Jembatan Lereng Merapi Diusulkan Dihapus dari Google Maps

40 hari lalu

Banyak Jalur Rawan di Sleman Yogyakarta, Jembatan Lereng Merapi Diusulkan Dihapus dari Google Maps

Pemudik dan wisatawan diminta cermat memilih jalur yang aman saat ke Sleman, Yogyakarta, tak semata mengandalkan Google Maps.

Baca Selengkapnya

Awan Hujan Minim, Kondisi Perairan Selatan Yogyakarta Juga Diprediksi Lebih Ramah Pekan Ini

49 hari lalu

Awan Hujan Minim, Kondisi Perairan Selatan Yogyakarta Juga Diprediksi Lebih Ramah Pekan Ini

Wisatawan yang berencana melancong ke Yogyakarta pekan ini diprediksi dapat menikmati kondisi cuaca yang lebih cerah dibanding pekan lalu.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Merapi: Jarak Luncur Awan Panas Melebihi Kebiasaan

4 Maret 2024

Erupsi Gunung Merapi: Jarak Luncur Awan Panas Melebihi Kebiasaan

Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas. Tiga dari tujuh awan panas guguran tadi sore jarak luncurnya melampaui 2.000 meter.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Merapi Kembali Mengeluarkan Awan Panas

4 Maret 2024

Erupsi Gunung Merapi Kembali Mengeluarkan Awan Panas

Gunung Merapi kembali erupsi dan mengeluarkan awan panas guguran sebanyak tujuh kali pada Senin sore. Awan panas menuju arah barat daya.

Baca Selengkapnya