Fakta di Balik Dugong Penuh Luka Sepanjang 2,6 Meter Terdampar di Tolitoli

Reporter

Tempo.co

Minggu, 25 Juli 2021 11:10 WIB

Dugong terdampar di Tolitoli, Sulawesi Tengah, 19 Juli 2021. dok.KKP

TEMPO.CO, Jakarta - Seekor dugong atau yang lebih dikenal dengan nama duyung ditemukan terdampar di pantai Tanjung Batu, Kabupaten Tolitoli, Provinsi Sulawesi Tengah. Kepala BPSPL Makassar, Getreda M. Hehanusa menjelaskan bahwa dugong sepanjang 2,6 meter itu kemudian diidentifikasi dan diambil data morfemetriknya untuk mengetahui penyebab kematian dugong ini. Kemudian oleh Tim Respon Cepat, dugong yang telah mati ini dikubur.

“Berdasarkan identifikasi ditemukan luka remuk di bagian kepala, memar di bagian bawah leher, dan terdapat empat luka sayatan di bagian ekor. Selain itu dilakukan juga pengukuran dan didapatkan data panjang tubuh 263 cm, lingkar badan 183 cm, dan lebar ekor 83 cm,” ujar Getreda seperti yang dikutip Tempo dari laman milik Kementrian Kelautan dan Perikanan, Kamis, 22 Juli 2021.

Apa itu dugong dan bagaimana status perlindungannya?

Dugong atau yang lebih dikenal dengan nama duyung adalah salah satu mamalia laut yang hidup di perairan tropis seperti Indo Pasifik, Kepulauan Solomon, dan Afrika Timur. Di Indonesia, dugong tersebar di beberapa wilayah seperti Papua, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sumatera, Timor Timur, Maluku, pantai selatan Jawa Timur, dan pantai selatan Kalimantan.

Dugong dugon adalah nama ilmiah dari spesies ini. Dugong termasuk dalam klasifikasi kingdom Animalia. Hewan ini termasuk jenis herbivora dan mengonsumsi lamun. Secara bentuk tubuh, biasanya dugong memiliki panjang sekitar 2,4-3 meter dengan berat 230-930 kilogram. Saat lahir, hewan ini berwarna krem pucat, tetapi seiring bertambahnya usia warnanya akan menjadi lebih gelap dan terdapat warna abu-abu gelap di bagian punggung.

Advertising
Advertising

Hewan ini memiliki rambut-rambut pendek yang tumbuh di seluruh tubuhnya. Dugong memiliki kulit yang tebal dan keras dengan permukaan yang halus. Di bagian dada, terdapat sirip yang panjangnya 35-45 cm. Dugong dapat bertahan hidup salaam 40-70 tahun.

Saat ini, dugong termasuk hewan yang langka karena kerusakan lingkungan, pemburuan, dan proses reproduksi yang lambat. Dalam UU Nomor 7 Tahun 1999 dan Permen LHK Nomor 20 Tahun 2018, Indonesia telah mengatur mengenai perlindungan dugong. IUCN juga telah menggolongkan dugong dalam spesies yang rentan punah. Dugong juga tergolong ke dalam appendix I CITES yang berarti spesies yang dilarang untuk diperdagangkan.

Pada tahun 2017, pemerintah Indonesia bergabung dalam proyek Dugong and Seagrass Conservation Project (DSCP) sebagai upaya untuk menjaga kelestarian dugong. Dalam proyek ini bergabung pula Madagaskar, Malaysia, Mozambik, Sri Lanka, Timor Leste, dan Vanuatu. Proyek juga melibatkan masyarakat untuk menjaga dugong dan habitatnya.

MAGHVIRA ARZAQ KARIMA

Baca juga: Dugong, Hewan Penyeimbang Ekosistem Laut yang Terancam Punah

Berita terkait

Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

1 hari lalu

Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

Berikut beberapa hewan yang kerap dijadikan hewan percobaan dalam penelitian:

Baca Selengkapnya

10 Hewan Terkecil di Dunia, Ada yang Ukurannya 7,7 Milimeter

6 hari lalu

10 Hewan Terkecil di Dunia, Ada yang Ukurannya 7,7 Milimeter

Berikut ini deretan hewan terkecil di dunia, mulai dari spesies ikan, katak, kura-kura, kelinci, tikus, hingga ular.

Baca Selengkapnya

10 Hewan Paling Berbahaya di Dunia, Ada Lalat Tsetse hingga Ikan Batu

6 hari lalu

10 Hewan Paling Berbahaya di Dunia, Ada Lalat Tsetse hingga Ikan Batu

Berikut deretan hewan paling berbahaya di dunia yang bisa membunuh manusia dalam hitungan detik. Ada lalat tsetse hingga tawon laut.

Baca Selengkapnya

Pulau Balang Tidak Masuk IKN, Otorita Klaim Lebih mudah Jaga Dugong dan Pesut

32 hari lalu

Pulau Balang Tidak Masuk IKN, Otorita Klaim Lebih mudah Jaga Dugong dan Pesut

Tetap saja pembangunan IKN dinilai akan membuat tekanan terhadap habitat satwa liar. Dan bukan hanya dugong dan pesut, tapi 23 spesies.

Baca Selengkapnya

Apa Saja Gejala Antraks yang Diduga Serang Belasan Warga Sleman?

44 hari lalu

Apa Saja Gejala Antraks yang Diduga Serang Belasan Warga Sleman?

Belasan warga menunjukkan gejala antraks setelah mengkonsumsi daging sapi. Daging sapi tersebut diduga terkontaminasi antraks.

Baca Selengkapnya

Mengenal 15 Organel Sel Hewan dan Fungsi-fungsinya

21 Februari 2024

Mengenal 15 Organel Sel Hewan dan Fungsi-fungsinya

Kenali 15 organel sel pada hewan beserta fungsi-fungsinya. Simak selengkapnya di artikel berikut.

Baca Selengkapnya

India Lepaskan Burung Merpati yang Dikira Mata-mata Cina

5 Februari 2024

India Lepaskan Burung Merpati yang Dikira Mata-mata Cina

Seekor burung merpati yang diduga menjalankan operasi mata-mata untuk Cina, dilepaskan otoritas India setelah delapan bulan ditahan

Baca Selengkapnya

Waspada 7 Hewan Ini Kerap Menyusup ke Dalam Rumah Saat Musim Hujan, Begini Cara Mencegahnya

31 Januari 2024

Waspada 7 Hewan Ini Kerap Menyusup ke Dalam Rumah Saat Musim Hujan, Begini Cara Mencegahnya

Saat musim hujan, rumah bisa dimasuki hewan.

Baca Selengkapnya

Hewan di Kebun Binatang Rafah Gaza Kelaparan

19 Januari 2024

Hewan di Kebun Binatang Rafah Gaza Kelaparan

Hewan-hewan yang masih tersisa di kebun binatang Rafah Zoo, berisiko tinggi mengalami kelaparan karena kekurangan makanan

Baca Selengkapnya

10 Fakta tentang Orca si Paus Pembunuh

19 Januari 2024

10 Fakta tentang Orca si Paus Pembunuh

Orca adalah satu-satunya mamalia selain manusia yang diketahui mengalami masa pasca-reproduksi (menopause) yang panjang.

Baca Selengkapnya