Apa Keistimewaan Taman Nasional Lorentz Papua Disebut UNESCO Warisan Alam Dunia?

Reporter

Tempo.co

Jumat, 6 Agustus 2021 18:45 WIB

Taman Nasional Lorentz. Situs KLHK

TEMPO.CO, Jakarta - UNESCO menyoroti proyek Taman Nasional Komodo NTT. Organisasi pendidikan, keilmuan, dan kebudayaan Perserikatan Bangsa Bangsa ini mempersoalkan proyek pembangunan jalan Trans Papua. Pasalnya dalam proyek tersebut berdampak buruk pada Taman Nasional Lorentz.

Dilansir dari situs unesco.org, Taman Nasional Lorentz seluas 2,35 juta ha adalah kawasan hutan lindung terbesar di Asia Tenggara, satu-satunya kawasan lindung di dunia yang menggabungkan transek utuh dan berkelanjutan dari lapisan salju ke lingkungan laut tropis, termasuk lahan basah dataran rendah yang luas.

Daerah ini memiliki geologi yang kompleks dengan jejeran gunung yang berkelanjutan serta pemahatan besar oleh glasiasi. Selain itu, daerah ini juga menyimpan situs fosil yang memberikan bukti evolusi kehidupan di New Guinea, tingkat endemisme yang tinggi dan tingkat keanekaragaman hayati tertinggi di wilayah tersebut.

Uniknya lagi, di kawasan Taman Nasional ini telah diidentifikasi Tiga puluh empat jenis vegetasi dan 29 sistem lahan dengan sekitar 123 spesies mamalia yang tercatat, mewakili 80 persen dari total fauna mamalia di Irian Jaya. Serta mamalia yang tercatat termasuk duadari tiga monotremata dunia, yakni echidna berparuh pendek (Tachyglossus aculeatus), dan echidna berparuh panjang (Zaglossus bruijinii) endemik New Guinea.

Tak hanya itu, kawasan ini pun merupakan rumah bagi sejumlah besar spesies burung dengan kisaran terbatas (45) dan endemik (9). Kekayaan keragaman budaya juga tampak di wilayah ini, ada tujuh kelompok etnis, yang tetap mempertahankan gaya hidup tradisionalnya. Untuk kawasan dataran tinggi, masyarakatnya meliputi suku Amungme (Damal), Dani Barat, Dani Lembah Baliem, Moni dan Nduga, sedangkan di dataran rendah ada Asmat, Kamoro dan Sempan.

Advertising
Advertising

Melalui kekayaan alam yang masih terjaga di Taman Nasional Lorentz, UNESCO sangat menyayangkan proses pembukaan akses jalan sepanjang 205 kilometer di hutan tropis tersebut. Hal yang dapat memicu pembalakan liar juga sejumlah satwa pun terancam punah. Sayangnya megaproyek ini tetap berjalan meskipun Komite Pusat Warisan Dunia meminta dihentikan.

RAUDATUL ADAWIYAH NASUTION

Baca: 4 Destinasi Wisata di Indonesia yang masuk dalam Geopark UNESCO

Berita terkait

Profil Kawasan Wallacea, Surga Biodiversitas yang Diintai Ancaman Kerusakan Lingkungan

5 jam lalu

Profil Kawasan Wallacea, Surga Biodiversitas yang Diintai Ancaman Kerusakan Lingkungan

Kawasan Wallacea seluas 347 ribu kilometer persegi diisi 10 ribu spesies tumbuhan. Sebagian kecil dari jumlah tersebut sudah terancam punah.

Baca Selengkapnya

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

3 hari lalu

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

Kepala UNESCO menyerukan penghargaan atas keberanian jurnalis Palestina menghadapi kondisi 'sulit dan berbahaya' di Gaza.

Baca Selengkapnya

Program Pra Kerja Raih Penghargaan Wenhui Award dari UNESCO

3 hari lalu

Program Pra Kerja Raih Penghargaan Wenhui Award dari UNESCO

Program Pra Kerja meraih penghargaan dari UNESCO atas kontribusinya dalam inovasi pendidikan di kawasan Asia-Pasifik.

Baca Selengkapnya

Ada Harimau Sumetera hingga Komodo, Inilah 5 Hewan Endemik Asal Indonesia

5 hari lalu

Ada Harimau Sumetera hingga Komodo, Inilah 5 Hewan Endemik Asal Indonesia

Setidaknya ada 612 hewan endemik asal Indonesia dari berbagai jenis, seperti mamalia, burung, reptil, hingga amfibi. Berikut lima di antaranya.

Baca Selengkapnya

Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

11 hari lalu

Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

Kamis ini, yang merupakan hari libur di Italia, pengunjung Venesia diharuskan membeli tiket masuk seharga Rp87 ribu. Tidak berlaku untuk tamu hotel.

Baca Selengkapnya

10 Geopark di Indonesia yang Masuk Jejaring UNESCO, Geopark Kebumen Menyusul?

12 hari lalu

10 Geopark di Indonesia yang Masuk Jejaring UNESCO, Geopark Kebumen Menyusul?

Indonesia berpotensi menambah daftar geopark yang masuk jejaring UNESCO

Baca Selengkapnya

Hari Buku Sedunia Diperingati Setiap 23 April, Apa Saja Hari Penting Tentang Buku dan Literasi?

13 hari lalu

Hari Buku Sedunia Diperingati Setiap 23 April, Apa Saja Hari Penting Tentang Buku dan Literasi?

Ada sejumlah hati penting tentang buku dan literasi. Di tingkat internasional, ada hari buku sedunia setiap 23 April

Baca Selengkapnya

11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

14 hari lalu

11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

Isfahan merupakan salah satu tujuan wisata utama dan salah satu kota bersejarah terbesar di Iran.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Geopark Kebumen yang Diusulkan Masuk dalam Jejaring UNESCO

14 hari lalu

5 Fakta Geopark Kebumen yang Diusulkan Masuk dalam Jejaring UNESCO

Geopark Kebumen diajukan untuk mendapat pengakuan dari UNESCO Global Geopark. Ini 5 keunikannya.

Baca Selengkapnya

Epidemiolog: Cacar Monyet Berpotensi Jadi Penyakit Endemik di Indonesia

16 hari lalu

Epidemiolog: Cacar Monyet Berpotensi Jadi Penyakit Endemik di Indonesia

Epidemiolog Dicky Budiman menyatakan, infeksi cacar monyet berpotensi menjadi penyakit endemik karena minimnya penanganan.

Baca Selengkapnya