Kasus Suntik Vaksin Covid-19 Kosong di Pluit, Guru Besar FKUI: Pastikan Dulu

Rabu, 11 Agustus 2021 15:48 WIB

Seorang pekerja medis menyiapkan dosis vaksin Covid-19 dari Pfizer-BioNTech di pusat vaksinasi di Paris, Prancis, 23 Juli 2021. Pendapatan BioNTech melonjak menjadi 5,3 miliar euro pada kuartal kedua (Q2) 2021, naik dari 42 juta euro pada periode yang sama tahun lalu. REUTERS/Sarah Meyssonnier

TEMPO.CO, Jakarta - Insiden penyuntikan vaksin Covid-19 kosong terjadi di Pluit, Jakarta Utara. Peristiwa itu berawal dari tayangan video yang memperlihatkan seorang pria mendapat vaksin Covid-19 dari alat suntik kosong viral di sejumlah media sosial.

Video berdurasi 15 detik itu memperlihatkan bagian "plunger" atau komponen pompa piston di alat suntik berada pada indikator nol tanpa cairan di dalam tabung.

Menanggapi hal itu, Guru Besar Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Ari Fahrial Syam, menjelaskan bahwa harus dipastikan dulu kenapa bisa terjadi. Tapi, Ari mendengar bahwa hal itu terjadi karena tenaga kesehatan yang kelelahan.

“Artinya ini evaluasi buat pemerintah, pelaksanaan vaksinasi harus ada perhitungannya, berapa jumlah tenaga kesehatan dan berapa orang yang akan divaksin,” ujar dia melalui sambungan telepon, Rabu, 11 Agustus 2021.

Ari yang juga merupakan Dekan FKUI itu melanjutkan, jika kelalaian itu terjadi karena tenaga kesehatan yang kelelahan, berarti tidak ada maksud untuk penipuan. Karena, kata dia, tidak mungkin si vaksinator menyimpan vaksin tersebut. “Menurut saya sih begitu,” katanya lagi.

Advertising
Advertising

Selain itu, Ari juga mengingatkan bahwa kesalahan itu berkaitan dengan tenaga kesehatan yang memiliki tingkat stres yang tinggi, ditambah dengan rasa ketakutan tertular SARS-CoV-2, virus penyebab Covid-19, dari pasien atau orang yang akan disuntik vaksin.

Dan proses penyuntikan, disebut Ari, juga ada step yang perlu si vaksinator itu teliti. “Pertama ambil vaksinnya, kemudian harus dilihat lagi bagian suntikannya. Saya rasa sih tidak bisa kita menyalahkan tenaga kesehatannya. Ini harus menjadi evaluasi bersama,” tutur Ari.

Pernyataan Ari senada dengan juru bicara vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi yang sebelumnya menerangkan bahwa hal itu terjadi karena vaksinator yang salah mengambil suntikan. "Ini sebabnya kesalahan saat mengambil suntikan yang belum diisi vaksin," kata Nadia, Senin, 9 Agustus 2021.

Dia menuturkan Kemenkes dan Dinas Kesehatan DKI Jakarta telah memutus kerja sama dengan vaksinator tersebut. “Saat ini yang bersangkutan sudah tidak boleh menjadi vaksinator lagi dan kami juga minta penanggung jawab harus lebih memonitor hal ini," tutur dia.

Baca:
Kematian Akibat Covid-19 di Yogya Tembus 4.000, Awal Agustus 688 Orang

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

2 hari lalu

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

Delegasi PBB mengevakuasi sejumlah pasien dan korban luka dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara

Baca Selengkapnya

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

3 hari lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

3 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

3 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

3 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

3 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

4 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

4 hari lalu

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

Arab Saudi mewajibkan jemaah calon haji memenuhi kriteria vaksinasi dan mendapatkan izin resmi.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

5 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya