Biasa di Video Game, Senjata Gauss Pertama Dijual di Amerika Harga Rp 48 Juta

Sabtu, 14 Agustus 2021 16:48 WIB

Senjata Gauss GR-1 Anvil yang mulai ditawarkan di pasar AS. arcflashlabs.com

TEMPO.CO, Jakarta - Senjata Gauss bukan lagi sekadar untuk sains-fiksi dan video game. Satu perusahaan di Amerika Serikat menawarkan apa yang disebut senjata berteknologi Gauss pertama dan satu-satunya di dunia seharga US$ 3.375 atau hampir Rp 48,5 juta. Senjata tanpa bubuk mesiu ini diklaim mampu menembakkan beragam proyektil logam menggunakan magnet yang sangat kuat.

Jelas, ada banyak pertanyaan tentang seberapa baik senjata Gauss bekerja dan seberapa aman sistemnya, tapi CEO perusahaan meyakinkan kalau ketertarikan sudah datang dari antara kalangan militer dan apparat penegak hukum di negara itu pada sistem persenjataannya itu.

Senapan yang diberi nama GR-1 Anvil Gauss itu diproduksi Arcflash Labs, LLC yang berbasis di Los Angeles, California. Menurut perusahaan itu, senjata teknologi barunya tersebut memiliki kemampuan mempercepat proyektil feromagnetik (diameter kurang dari 0,5 inci) hingga 200+ fps (feet per second) atau 60 meter per detik dan membangkitkan energi sampai 100 Joule yang setara energi peluru yang melesat dari pistol kaliber 22.

Itu, artinya, membuatnya menjadi senapan Gauss paling bertenaga yang pernah dijual ke publik, dan juga (sangat mungkin) senjata jenis itu yang paling bertenaga yang pernah dibuat sejauh ini.

Senapan Gauss, atau disebut juga coilgun, menggunakan koil yang dialiri listrik untuk membangkitkan medan magnetik yang kemudian berperan mengakselerasi proyektil feromagnetik menjadi kecepatan tinggi. Ini mirip konsep dari railgun, yang sesuai namanya, mendapatkan proyektilnya melesat menggunakan medan bangkitan antara rail yang menghantar arus.

Advertising
Advertising

Sementara banyak desain coilgun telah ditunjukkan beberapa tahun ini, belum ada satupun yang dapat menghantar gaya yang cukup untuk spesifikasi pengunaan oleh petugas keamanan atau militer.

Senapan Arcflash memiliki panjang 38 inci dengan sebuah barel sepanjang 26 inci, berbobot 20 pound (9 kilogram), dan mendapatkan tenaganya dari baterai polimer ion lithium 25,2 volt. Dari gambar yang disediakan perusahaan, senapan seperti produk cetak 3D dngan sejumlah bagian berupa akrilik plastik terbaut padanya.

Perusahaan pembuatnya mengatakan, senapan menggunakan sebuah ‘sistem kapasitor yang bisa diisi ulang yang sudah maju’ dan ‘dual Clamped Quasi-Resonant Inverter’. Ini memungkinkan senapan Gauss untuk melepaskan sampai 20 peluru per menit pada tenaga maksimumnya, atau 100 peluru per menit saat beroperasi pada separuh tenaganya.

Senapan itu juga memiliki sebuah sistem pelatuk yang memungkinkan pengguna untuk sistem pre-charge dengan cara melepaskan pemicu pelan sebelum menembakkannya dengan sebuah tarikan penuh. Sejak GR-1 mengakselerasi proyektilnya menggunakan medan magnetik, secara prinsip, setiap peluru dari metal kaya unsur besi dengan diameter 11-12,6 mm dan panjang 30-52 mm dapat ditembakkan dari senapan ini.

Arcflash Labs menawarkan standar proyektil yang bisa digunakan, dan catatan kalau mereka ‘tidak bertanggung jawab untuk dampak ke unit atau penggunanya yang terluka akibat penggunaan yang tidak sesuai standar’. Manual menyertakan juga disklaimer bahwa produk senjata Gauss yang dijual itu tidak dimaksudkan untuk kegunaan yang terkoneksi dengan aktivitas militer, penegakan hukum, atau fasilitas dan aktivitas nuklir.

THE DRIVE, FIELD AND STREAM, NEW SCIENTISTS

Baca juga:
Senjata Laser Baru Bidikan Amerika, Tembakkan Panas 1 Triliun Watt

Berita terkait

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

2 jam lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

4 jam lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

5 jam lalu

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

6 jam lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

15 jam lalu

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

Profil kampus UCLA tempat bentrok demo mahasiswa pendukung alias Pro-Palestina dengan pendukung Israel

Baca Selengkapnya

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

20 jam lalu

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

Bendera Korea Selatan memuat arti tanah (latar putih), rakyat (lingkaran merah dan biru), dan pemerintah (empat rangkaian garis atau trigram hitam).

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

21 jam lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

1 hari lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

1 hari lalu

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

Hari ini, 2 Mei 2011, Osama bin Laden ditembak mati oleh pasukan Amerika. Berikut fakta-fakta Osama bin Laden.

Baca Selengkapnya

Pastor di AS Kecanduan Gim Candy Crush hingga Curi Dana Gereja Rp 650 Juta

1 hari lalu

Pastor di AS Kecanduan Gim Candy Crush hingga Curi Dana Gereja Rp 650 Juta

Seorang pastor di Amerika Serikat menghabiskan dana gereja karena kecanduan game online Candy Crush.

Baca Selengkapnya