Afghanistan Punya Logam Langka Berbahaya Senilai Rp 43.000 T, Digarap Cina?

Reporter

Terjemahan

Editor

Erwin Prima

Jumat, 20 Agustus 2021 07:29 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang analis mengatakan kepada CNBC bahwa Afghanistan diperkirakan memiliki triliunan dolar logam tanah jarang, dan negara-negara seperti Cina, yang mungkin ingin masuk ke negara itu, harus mengikuti persyaratan internasional.

Shamaila Khan, direktur utang pasar negara berkembang di AllianceBernstein, mengatakan Taliban telah muncul dan memiliki sumber daya dengan proposisi yang sangat berbahaya bagi dunia. “Dengan mineral di Afghanistan yang dapat dieksploitasi,” ujarnya sebagaimana dikutip CNBC, Selasa, 17 Agustus 2021.

Afghanistan jatuh ke tangan Taliban selama akhir pekan, setelah merebut ibukota Kabul serta Istana Kepresidenan. Setelah keputusan Presiden Joe Biden pada bulan April untuk menarik pasukan AS dari Afghanistan, Taliban membuat kemajuan yang menakjubkan di medan perang dan hampir seluruh negara sekarang berada di bawah kendalinya.

“Komunitas internasional harus menekan Cina, misalnya, jika ingin bersekutu dengan Taliban,” tambah Khan.

Mineral dan logam tanah jarang di Afghanistan diperkirakan bernilai antara US$ 1 triliun-3 triliun pada tahun 2020, menurut sebuah laporan di majalah berita The Diplomat, mengutip Ahmad Shah Katawazai, mantan diplomat di Kedutaan Besar Afghanistan di Washington DC. Sebuah laporan oleh organisasi berita Amerika, The Hill, awal tahun ini menempatkan nilainya sekitar US$3 triliun.

Advertising
Advertising

“Ini harus menjadi inisiatif internasional untuk memastikan bahwa jika ada negara yang setuju untuk mengeksploitasi mineralnya atas nama Taliban, hanya melakukannya di bawah kondisi kemanusiaan yang ketat di mana hak asasi manusia dan hak-hak perempuan dipertahankan dalam situasi tersebut,” Khan mengatakan kepada CNBC "Squawk Box Asia" pada hari Selasa.

Reuters menulis bahwa perkiraan nilai US$ 3 triliun itu dibuat menjelang akhir siklus super komoditas terakhir pada tahun 2010 dan bisa lebih bernilai sekarang, setelah pemulihan ekonomi global dari guncangan virus corona yang membuat harga untuk segala sesuatu mulai dari tembaga hingga lithium melonjak tahun ini.

Afghanistan kaya akan sumber daya seperti tembaga, emas, minyak, gas alam, uranium, bauksit, batu bara, bijih besi, tanah jarang, litium, kromium, timah, seng, batu permata, bedak, belerang, travertin, gipsum, dan marmer.

CNBC | REUTERS

Baca:
Kekuatan Militer Afghanistan vs Taliban: Personil, Teknologi Senjata

Berita terkait

4 Jenis Batu Ginjal dan Cara Terbentuknya

29 hari lalu

4 Jenis Batu Ginjal dan Cara Terbentuknya

Dalam kebanyakan kasus, batu ginjal terbentuk karena penurunan volume urine atau peningkatan mineral pembentuk batu dalam urine.

Baca Selengkapnya

ISIS Cabang Afghanistan Klaim Bertanggung Jawab atas Serangan Moskow, Siapa Mereka?

35 hari lalu

ISIS Cabang Afghanistan Klaim Bertanggung Jawab atas Serangan Moskow, Siapa Mereka?

Serangan mematikan di Moskow yang diklaim oleh afiliasi ISIS menyebabkan 137 orang tewas dan sekitar 100 orang terluka.

Baca Selengkapnya

Indonesia Kirim Bantuan Vaksin Polio ke Afghanistan

53 hari lalu

Indonesia Kirim Bantuan Vaksin Polio ke Afghanistan

Indonesia bekerja sama di antaranya dengan UNICEF memberikan bantuan vaksin polio bOPV ke Afghanistan

Baca Selengkapnya

Inggris Tangkap 5 Anggota Pasukan Khusus SAS, Diduga Terlibat Kejahatan Perang di Suriah

54 hari lalu

Inggris Tangkap 5 Anggota Pasukan Khusus SAS, Diduga Terlibat Kejahatan Perang di Suriah

Lima anggota unit pasukan khusus elit SAS Inggris ditangkap karena dicurigai melakukan kejahatan perang di Suriah

Baca Selengkapnya

15 Orang Tewas Akibat Salju Lebat dan Badai di Afghanistan

58 hari lalu

15 Orang Tewas Akibat Salju Lebat dan Badai di Afghanistan

Badai salju hebat di Afghanistan menyebabkan 15 orang tewas dan ribuan ternak mati.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno: Dewan HAM PBB Harus Tangani Pelanggaran HAM Israel atas Palestina

27 Februari 2024

Menlu Retno: Dewan HAM PBB Harus Tangani Pelanggaran HAM Israel atas Palestina

Menlu Retno mendesak Dewan HAM PBB untuk menangani pelanggaran hak asasi manusia berat yang dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina.

Baca Selengkapnya

Taliban Bebaskan Ekstrimis Anti-Imigran Austria, Lansia 84 Tahun

26 Februari 2024

Taliban Bebaskan Ekstrimis Anti-Imigran Austria, Lansia 84 Tahun

Taliban membebaskan Herbert Fritz, seorang ekstrimis anti-imigran berusia 84 tahun. Ia sedang membuat artikel wisata di Afghanistan.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Angkat Isu Hak Perempuan di Konferensi PBB tentang Taliban

20 Februari 2024

Menlu Retno Angkat Isu Hak Perempuan di Konferensi PBB tentang Taliban

Menlu Retno Marsudi mengangkat isu hak-hak perempuan Afghanistan dalam konferensi PBB di Doha, Qatar yang membahas Taliban.

Baca Selengkapnya

Mengenal Garam Celtic dan Manfaatnya bagi Kesehatan

10 Februari 2024

Mengenal Garam Celtic dan Manfaatnya bagi Kesehatan

Dipanen secara alami, garam celtic kaya akan magnesium dan mengandung semua mineral yang biasanya hilang dalam garam biasa.

Baca Selengkapnya

ESDM Ungkap Fokus Pengembangan Mineral, Dari Kendaraan Listrik sampai Kesehatan

6 Februari 2024

ESDM Ungkap Fokus Pengembangan Mineral, Dari Kendaraan Listrik sampai Kesehatan

ESDM memfokuskan pengembangamineral kritis dan strategis ke tiga industri utama, yakni kendaraan listrik, energi solar serta pertahanan dan kesehatan.

Baca Selengkapnya