Disebut-sebut Indonesia Memasuki Periode Hiperendemik Covid-19, Apa Maksudnya?

Reporter

Tempo.co

Senin, 30 Agustus 2021 16:57 WIB

Petugas melayani penyintas Covid-19 yang mendonorkan plasma konvalesen di Stasiun MRT Dukuh Atas, Jakarta, Selasa, 24 Agustus 2021. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia memasuki babak baru. Setelah mengalami ledakan kasus akibat varian Delta, kebijakan PPKM membuat kurva kasus menjadi sedikit melandai. Beberapa pakar pun mulai memberikan proyeksinya mengenai akhir pandemi Covid-19 di Indonesia.

Dari banyaknya proyeksi yang diberikan, tak sedikit prediksi tersebut bernada pesimistis. Salah satu proyeksi yang cukup bernada pesimis adalah proyeksi yang menyatakan bahwa pandemi Covid-19 di Indonesia tidak akan hilang begitu saja, tetapi berubah menjadi hiperendemik. Kondisi ini tentu berkebalikan dengan beberapa negara yang telah mencatatkan penurunan kasus dalam jumlah tinggi. Lantas, apa yang dimaksud dengan hiperendemik?

Hiperendemik terdiri dari dua kata, yakni hyper dan endemic. Dilansir dari dictionary.com, hyper berarti sesuatu yang berlebihan. Sementara itu, endemic berarti kemunculan suatu penyakit secara terus menerus di suatu wilayah geografis tertentu sebagaimana dilansir dari cdc.gov. Dengan demikian, seperti dikutip dari cdc.gov, hiperendemik bisa diartikan sebagai kemunculan suatu penyakit secara terus menerus di suatu wilayah geografis tertentu, yang terjadi dalam intensitas tinggi.

Definisi yang sama juga dapat ditemukan di Oxford Dictionary. Namun, terdapat beberapa perbedaan antara definisi CDC dengan definisi Oxford mengenai hiperendemik. Dilansir dari oxfordreference.com, selain kemunculan suatu penyakit dengan intensitas tinggi di wilayah tertentu, hiperendemik juga bisa berarti sebagai kemunculan penyakit yang sama di setiap usia yang berbeda-beda.

Dalam konteks Covid-19, Indonesia akan memasuki periode hiperendemik ketika negara-negara lain sudah memasuki periode endemik. Hermawan Saputra selaku Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat (IAKMI), sebagaimana dikutip dari berbagai sumber, mengungkapkan bahwa status hiperendemik mungkin membuat status pandemi Covid-19 Indonesia dicopot oleh WHO. Namun, hal tersebut tidak berarti bahwa Covid-19 hilang dari Indonesia.

Advertising
Advertising

NAOMY A. NUGRAHENI

Baca: Covid-19 jadi Endemik? Pakar Gugur Tugas: Belum Bisa Diprediksi

Berita terkait

WHO: Hampir 10 Persen Makanan di Indonesia Tinggi Lemak Trans

6 jam lalu

WHO: Hampir 10 Persen Makanan di Indonesia Tinggi Lemak Trans

Ada banyak dampak buruk konsumsi lemak trans dalam kadar yang berlebih. Salah satu dampak buruknya adalah tingginya penyakit kardiovaskular.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

2 hari lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

2 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

3 hari lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

3 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

3 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

3 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

4 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

4 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya