Guru Besar IPB Jelaskan Mengapa Kucing Jantan Belang Tiga Langka

Reporter

Tempo.co

Selasa, 31 Agustus 2021 16:27 WIB

Seekor kucing dan anak kucing terlihat di desa Krompach dekat kota Cvikov, Republik Ceko, 11 Juli 2020. Gambar diambil 11 Juli 2020. [REUTERS/David W Cerny/File Photo]

TEMPO.CO, Jakarta -Di masyarakat muncul mitos tentang kucing jantan belang tiga. Kucing yang memiliki corak tiga warna bulu pada tubuhnya ini memang jarang atau bahkan langka ditemukan.

Mitos yang berkembang, kucing dengan jenis tersebut langka karena kerap dimakan oleh induknya ketika lahir. Selain itu, kucing jenis ini juga kerap diprediksi bahwa umurnya tidak mencapai tiga bulan.

Melihat fenomena tersebut, Profesor Ronny Rachman Noor, Guru Besar IPB University sekaligus Geneticist, Pemerhati Pendidikan dan Budaya, menjelaskan terkait fenomena genetik yang menjadi misteri pada kucing belang tiga atau kucing calico. Dalam hal ini ia memulainya dengan menjelaskan kromosom kucing domestik yang memiliki jumlah kromosom sebanyak 38 buah.

Kromosom tersebut ada di dalam tubuh setiap sepasang kucing, masing-masing memiliki sebanyak 19 kromosom. Dari semua kromosom tersebut, terdapat 18 jenis kromosom yang memiliki jenis autosomal chromosome dan sex chromosome. Untuk kucing jantan yang memiliki 18 kromosom tersebut, sering dinotasikan dengan XY dan kucing betina dinotasikan dengan XX.

“Warna Calico melibatkan beberapa mekanisme pewarisan sifat yang terletak di kromosom autosom dan kromosom sex. Warna yang paling umum terlibat adalah warna merah dan hitam atau pengganti warna merah dapat saja berupa warna lain yaitu orange, kuning dan cream, sedangkan warna hitam dapat saja berupa warna lain yaitu coklat, tabby dan biru,” katanya.

Advertising
Advertising

<!--more-->

Sedangkan untuk kucing belang tiga melibatkan cara pewarisan sifat terpaut kelainan atau sex linked dan melibatkan gen yang ada di autosom yang mengontol kemunculan warna solid dan warna totol-totol putih.

Untuk kombinasi warna yang dihasilkan, gen ini memiliki tiga kombinasi pola warna yaitu, polos jika gennya ada dalam keadaan homosigot resesif (ss), totol putih terbatas jika ada dalam keadaan heterosigot (Ss) dan totol putih yang intensif jika gennya ada dalam keadaan homosigot dominan (SS).

“Jadi secara genetik, hanya ada kucing belang tiga betina saja karena kucing betina memiliki dua krosomosm X (XX) dan gen pengontrol munculnya warna merah (orange, kuning dan cream) dan warna hitam (coklat, tabby dan biru) yang ada di kromosom sex X ada dalam keadaan heterosigot,” jelasnya.

Menurut Ronny, walaupun jarang dijumpai, masih ada kemungkinan ditemukannya kucing jantan tiga warna. Hal ini dikarenakan abnormalitas jumlah kromosom X nya. Sehingga kucing jantan yang biasanya memiliki kromosom sex XY kini memiliki kromosom sex XXY.

GERIN RIO PRANATA

Baca juga: 7 Penyebab Mengapa Kucing Sering Mengeong

Berita terkait

Pakar Serangga IPB Ungkap Spesies Baru Serangga yang Bermanfaat bagi Manusia

1 hari lalu

Pakar Serangga IPB Ungkap Spesies Baru Serangga yang Bermanfaat bagi Manusia

Berbagai serangga yang memberikan manfaat bagi manusia berupa produk yang bernilai komersial.

Baca Selengkapnya

Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

2 hari lalu

Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

Metode-metode analisis pangan halal yang telah dikembangkan selama ini memiliki keterbatasan.

Baca Selengkapnya

Jumlah Penerima LPDP 2024 Capai 39.040 Orang, IPB Masuk 4 Besar Pilihan Terbanyak

4 hari lalu

Jumlah Penerima LPDP 2024 Capai 39.040 Orang, IPB Masuk 4 Besar Pilihan Terbanyak

Selain IPB, ada beberapa kampus favorit di dalam negeri maupun luar negeri tujuan beasiswa LPDP tahun lalu yang bisa dijadikan referensi.

Baca Selengkapnya

Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

8 hari lalu

Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

Menko Luhut mengatakan, Cina bersedia untuk mengembangkan pertanian di Kalimantan Tengah dengan memberikan teknologi padinya.

Baca Selengkapnya

Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

8 hari lalu

Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) mengkritik wacana penggunaan lahan 1 juta hektare di Kalimantan untuk adaptasi sawah padi dari Cina.

Baca Selengkapnya

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

10 hari lalu

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Penulisan jurnal ilmiah bagi dosen akan membantu menyumbang angka kredit dosen, meskipun tak wajib publikasi di jurnal Scopus.

Baca Selengkapnya

Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

12 hari lalu

Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

Menjadi seorang aktuaris memang tidak mudah karena dalam pekerjaannya mengaplikasikan beberapa ilmu sekaligus seperti matematika hingga statistika.

Baca Selengkapnya

Prodi Biologi UGM Terbaik di Indonesia QS WUR 2024 Disusul UI, Unair, dan IPB

13 hari lalu

Prodi Biologi UGM Terbaik di Indonesia QS WUR 2024 Disusul UI, Unair, dan IPB

Kampus UGM, UI, Unair, dan IPB masuk daftar prodi biologi terbaik di dunia versi QS WUR 2024.

Baca Selengkapnya

Menantu Jokowi dari Wali Kota Medan Niat Maju ke Pilgub Sumut 2024, Berikut Karier Politik dan Usaha Bobby Nasution

14 hari lalu

Menantu Jokowi dari Wali Kota Medan Niat Maju ke Pilgub Sumut 2024, Berikut Karier Politik dan Usaha Bobby Nasution

Wali Kota Medan, Bobby Nasution akan mengambil formulir Pilgub Sum dari partai-partai, kecuali PDIP. Menantu Jokowi ini lulusan mana?

Baca Selengkapnya

Tak Banyak Diketahui Orang, Ini Fungsi Utama Kumis Kucing

15 hari lalu

Tak Banyak Diketahui Orang, Ini Fungsi Utama Kumis Kucing

Banyak yang tidak mengetahui jika kumis kucing membantu kucing mendarat dengan selamat ketika melompat tingggi. Berikut fakta lainnya.

Baca Selengkapnya