Satu Lagi Pria Jepang Diumumkan Meninggal Setelah Suntik Vaksin Moderna
Reporter
Moh Khory Alfarizi
Editor
Erwin Prima
Selasa, 7 September 2021 06:15 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pria berusia 49 tahun di Jepang meninggal setelah dia diberi dosis vaksin Covid-19 Moderna yang kemudian ditarik penggunaannya oleh distributor lokalnya. Kabar tersebut diumumkan oleh kementerian kesehatan setempat pada Senin, 6 September 2021.
Moderna dan Takeda Pharmaceutica, distributor lokalnya, menjelaskan, Rabu, 1 September lalu, bahwa mereka menarik vaksin tersebut setelah ditemukan kontaminan stainless steel di beberapa botol.
“Pria itu memiliki alergi terhadap soba—jenis mi di Jepang—dan menerima suntikan kedua pada 11 Agustus, kematiannya dikonfirmasi pada pagi hari berikutnya,” kata pihak kementerian, seperti dikutip Japan Times, Senin.
Sebelumnya, dilaporkan dua orang meninggal setelah menerima suntikan vaksin Moderna. Keduanya pria berusia sekitar 30 tahunan meninggal pada Agustus beberapa setelah menerima dosis Moderna kedua mereka, kata kementerian itu dalam sebuah rilis.
“Dosis pria 49 tahun itu berasal dari salah satu yang juga mengandung dosis yang digunakan pada dua pria berusia 30-an yang meninggal di Jepang sebelumnya,” katanya.
Kementerian kesehatan masih belum mengetahui hubungan sebab akibat antara inokulasi dan kematiannya. Dan masih dalam penyelidikan.
Jepang menghentikan penggunaan 1,63 juta dosis Moderna yang dikirim ke 863 pusat vaksinasi nasional, lebih dari seminggu setelah Takeda Pharmaceutical, menerima laporan kontaminan di beberapa botol. Saat mengumumkan penarikan tersebut, distributor itu menerangkan, baja tahan karat secara rutin digunakan pada katup jantung, penggantian sambungan, serta jahitan dan staples logam.
“Dengan demikian, tidak diperkirakan bahwa injeksi partikel yang diidentifikasi dalam dosis ini di Jepang akan mengakibatkan peningkatan risiko medis,” katanya.
JAPAN TIMES | GULFNEWS
Baca:
Mahasiswa UGM Ciptakan Boks Penyimpan Vaksin, Ringan dan Mudah Dibawa