Moderna Uji Klinis Kombinasi Booster Vaksin Covid-19 dan Vaksin Flu

Jumat, 10 September 2021 09:46 WIB

Seorang peneliti bekerja di laboratorium yang dijalankan oleh Moderna Inc pada 16 November 2020. Moderna adalah perusahaan kedua AS yang melaporkan data tentang vaksin yang berrhasil. Moderna Inc/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Moderna sedang mengembangkan vaksin tunggal melawan Covid-19 yang menggabungkan antara dosis booster dan vaksin flu eksperimentalnya. Moderna berharap pada akhirnya bisa menambahkan jumlah vaksin untuk virus yang menyerang sistem pernapasan, dan dijadikan sebagai suntikan tahunan.

CEO Moderna, Stephane Bancel, percaya bahwa apa yang sedang dikembangkannya itu bisa menjadi peluang besar, apalagi jika bisa menghadirkannya dengan khasiat yang tinggi. "Kami percaya Moderna bisa menjadi yang pertama memasarkan peluang baru yang penting ini," ujar dia, seperti dikutip dari Reuters, Kamis, 9 September 2021.

Saat ini tahapannya sudah memasuki uji klinis dengan peruntukan orang dewasa. Kalangan analis dan investor layanan kesehatan memperkirakan, pengembangan itu bakal mem-boosting pendapatan Moderna yang bersama Pfizer/BioNTech diprediksi meraup miliaran dolar dari suntikan vaksin Covid-19.

Moderna dilaporkan sudah memiliki beberapa kandidat vaksin influenza dalam pengembangan. Vaksin yang menggabungkannya dengan dosis booster vaksin Covid-19 adalah yang terjauh yang sedang dikembangkannya itu.

Analis Oppenheimer & Co, Hartaj Singh, mengatakan uji klinis vaksin kombinasi kemungkinan akan dimulai dalam 6-12 bulan ke depan, dan merupakan kejutan positif bagi investor. "Pertanyaannya adalah setelah pandemi berakhir, berapa total penjualan vaksin dan seberapa besar Moderna bisa memperluas pasar itu," kata Singh.

Advertising
Advertising

Pemeirntah AS telah menginvestasikan US$ 955 juta atau sekitar Rp. 13 triliyun untuk pengembangan vaksin Covid-19 milik Moderna. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration

Selain itu, Moderna juga memberikan laporan terbaru dari uji coba dari vaksin Covid-19 yang sedang dikerjakannya kepada anak-anak berusia 6 bulan-11 tahun. Uji dosis suntikan 50 mikrogram melibatkan 4.000 responden anak.

Vaksin Moderna, yang menerima izin penggunaan darurat dengan dua dosis 100 mikrogram untuk orang berusia 18 tahun ke atas di Amerika Serikat pada Desember 2020, saat ini juga sedang ditinjau oleh FDA untuk digunakan pada remaja. “Studi pemilihan dosis untuk kelompok usia yang berbeda seperti 2 tahun hingga kurang dari 6 tahun, dan 6 bulan hingga di bawah 2 tahun, masih berlangsung,” kata pihak Moderna.

REUTERS

Baca juga:
Geger Hibah Riset Virus Corona Amerika di Cina, Dokumen Sudutkan Anthony Fauci

Berita terkait

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

21 jam lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

3 hari lalu

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

FDA memergoki temuan satu dari lima sampel susu komersial yang diuji dalam survei nasional mengandung partikel virus H5N1atau virus Flu Burung

Baca Selengkapnya

Kejaksaan Agung Geledah Rumah Helena Lim, Kasus Apa? Ini Profil Crazy Rich PIK dan Sederet Kontroversinya

46 hari lalu

Kejaksaan Agung Geledah Rumah Helena Lim, Kasus Apa? Ini Profil Crazy Rich PIK dan Sederet Kontroversinya

Crazy rich PIK Helena Lim menjadi sorotan lantaran rumahnya digeledah Kejaksaan Agung, dugaan kasus korupsi izin tambang timah. Siapakah dia?

Baca Selengkapnya

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

56 hari lalu

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

Seorang pria di Jerman mendapat suntikan Vaksin Covid-19 sebanyak 217 kali dalam waktu 29 bulan.

Baca Selengkapnya

Konsumsi Yoghurt Diklaim Bisa Turunkan Risiko Diabetes Tipe 2, Simak Penjelasan dari FDA

59 hari lalu

Konsumsi Yoghurt Diklaim Bisa Turunkan Risiko Diabetes Tipe 2, Simak Penjelasan dari FDA

Klaim bahwa yoghurt dapat menurunkan risiko penyakit Diabetes Tipe 2 itu sesuai dengan persetujuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA).

Baca Selengkapnya

Chip Pertama Neuralink di Otak Manusia, Elon Musk: Ada Spikes yang Menjanjikan

30 Januari 2024

Chip Pertama Neuralink di Otak Manusia, Elon Musk: Ada Spikes yang Menjanjikan

Neuralink, startup teknologi saraf milik Elon Musk, sukses melakukan operasi implan chip pertamanya ke otak manusia.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Teknologi Medis yang Gugat Apple Watch 9 Luncurkan Smartwatch Sendiri

22 Januari 2024

Perusahaan Teknologi Medis yang Gugat Apple Watch 9 Luncurkan Smartwatch Sendiri

Smartwatch ini diluncurkan Masimo setelah menggugat Apple untuk paten pada teknologi di Apple Watch 9 dan Ultra.

Baca Selengkapnya

Biaya Vaksinasi Covid-19 Sudah Bertarif, Tapi Belum Ada Kepastian Harganya dan Masih Ada yang Gratis

9 Januari 2024

Biaya Vaksinasi Covid-19 Sudah Bertarif, Tapi Belum Ada Kepastian Harganya dan Masih Ada yang Gratis

Mulai 1 Januari 2024, biaya vaksinasi Covid-19 tak lagi gratis. Vaksin bisa didapatkan secara gratis jika termasuk golongan rentan. Ini penjelasannya

Baca Selengkapnya

Vaksin Covid-19 Berbayar Belum Berlaku, Dinas Kesehatan DKI: Masih Gratis

3 Januari 2024

Vaksin Covid-19 Berbayar Belum Berlaku, Dinas Kesehatan DKI: Masih Gratis

Seluruh fasilitas kesehatan masih menunggu mekanisme dari Kemenkes untuk layanan vaksin Covid-19 berbayar.

Baca Selengkapnya

Kapan Waktu yang Tepat untuk Vaksin Flu?

3 Januari 2024

Kapan Waktu yang Tepat untuk Vaksin Flu?

Mendapatkan vaksin flu setiap tahun adalah cara terbaik untuk mengurangi kemungkinan terkena flu.

Baca Selengkapnya