WhatsApp Jelaskan Soal Laporan 1.000 Karyawan Bisa Bobol Sistem Enkripsi

Senin, 13 September 2021 08:52 WIB

Logo WhatsApp. Kredit: Time

TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi nirlaba, ProPublica, memberikan klarifikasi tentang laporannya mengenai sistem enkripsi end-to-end WhatsApp. Laporan sebelumnya menyebutkan bahwa ada 1.000 karyawan kontrak dapat memeriksa pesan pengguna WhatsApp, tapi bukan berarti mereka bisa membobol sistem enkripsi-nya.

ProPublica telah mengunggah klarifikasi di bagian atas artikelnya yang menyatakan bahwa ulasan WhatsApp atas laporan pengguna tidak merusak enkripsi end-to-end,” ujar pihak WhatsApp, Sabtu, 11 September 2021.

Dalam laman resmi ProPublica, Rabu, 8 September 2021, dijelaskan bahwa WhatsApp hanya dapat memeriksa pesan yang telah dilaporkan oleh pengguna sebagai pesan yang kemungkinan menyalahi ketentuan layanan. “Enkripsi end-to-end tidak dibobol,” tulis laporan itu.

Sebelumnya, laporan itu menjelaskan bahwa meskipun WhatsApp memiliki fitur enkripsi end-to-end sejak 2016, ada beberapa keadaan di mana dengan perangkat lunak khusus Facebook, karyawannya dapat membaca pesan yang dikirim dari seorang pengguna. Hal itu terkesan bahwa WhatsApp telah membobol sistem enkripsi end-to-end-nya.

Mengenai enkripsi end-to-end, WhatApp melanjutkan, pihaknya selalu secara konsisten menekankan bahwa tidak seorang pun di luar obrolan, bahkan WhatsApp, dapat membaca atau mendengarkan pesan pengguna yang otomatis muncul di layar pengguna sebelum mereka mengirimkan pesan.

Advertising
Advertising

Para karyawan hanya memiliki akses ke sebagian pesan WhatsApp—yang dilaporkan pengguna dan secara otomatis diteruskan ke WhatsApp sebagai pesan yang mungkin menyalahi ketentuan. “Tinjauan ini adalah salah satu elemen operasi pemantauan yang lebih luas, di mana WhatsApp juga memeriksa materi lain yang tidak terenkripsi, termasuk data seputar pengirim dan akun mereka," katanya.

Aplikasi pesan berlogo gagang telepon itu kembali menjelaskan bahwa laporan ProPublica yang menjadi referensi kini telah diperbarui, dan secara jelas menyatakan bahwa tinjauan laporan pengguna WhatsApp tidak merusak enkripsi end-to-end.

"Artikel terbarunya juga mengungkap tinjauan yang dilakukan oleh WhatsApp hanya dapat membaca pesan yang diteruskan dari laporan pengguna langsung ke perusahaan untuk diperiksa sebagai kemungkinan penyalahgunaan.”

Direktur komunikasi WhatsApp, Carl Woog, juga mengakui adanya tim tenaga kontrak di Austin, Texas, Dublin, dan Singapura yang meninjau pesan WhatsApp untuk mengidentifikasi dan menghapus pelaku "yang terburuk". Tetapi Woog mengatakan bahwa perusahaan tidak menganggap pekerjaan ini sebagai moderasi konten. "Kami sebenarnya tidak biasanya menggunakan istilah itu untuk WhatsApp,” ujar dia kepada ProPublica.

Selain itu, perusahaan besutan Mark Zuckerberg itu juga menambahkan bahwa WhatsApp adalah penyelamat bagi jutaan orang di seluruh dunia. Keputusan yang dibuat seputar bagaimana membangun aplikasi berfokus pada privasi pengguna. “Kami mempertahankan tingkat keandalan yang tinggi, dan mencegah penyalahgunaan,” tutur pihak WhatsApp.

Baca:
Benarkah Seribu Pekerja WhatsApp Bebas Baca Isi Pesan Pengguna?

Berita terkait

Cara Buat Nada Dering WA Sebut Nama Tanpa Aplikasi Tambahan

1 hari lalu

Cara Buat Nada Dering WA Sebut Nama Tanpa Aplikasi Tambahan

Nada dering WA bisa dicustom sesuai keinginan. Berikut cara buat nada dering WA sebut nama yang bisa Anda lakukan tanpa tambahan aplikasi.

Baca Selengkapnya

Rayakan Hari Pendidikan Nasional Lewat 35 Link Twibbon Ini

1 hari lalu

Rayakan Hari Pendidikan Nasional Lewat 35 Link Twibbon Ini

35 Twibbon Hari Pendidikan Nasional, silakan download dan upload untuk merayakannya.

Baca Selengkapnya

Cara Kirim Foto HD WhatsApp agar Kualitasnya Tidak Pecah

3 hari lalu

Cara Kirim Foto HD WhatsApp agar Kualitasnya Tidak Pecah

Berikut ini cara kirim foto HD WhatsApp untuk menjaga kualitas foto yang dikirimkan agar tidak pecah untuk keluarga, teman, hingga kerabat.

Baca Selengkapnya

Seperti di Amerika, TikTok Bisa Dibatasi di Indonesia Jika Melanggar Kebijakan Ini

3 hari lalu

Seperti di Amerika, TikTok Bisa Dibatasi di Indonesia Jika Melanggar Kebijakan Ini

Kominfo mengaku telah mengatur regulasi terkait pelanggaran data pribadi oleh penyelenggara elektronik seperti TikTok.

Baca Selengkapnya

Apple Hapus Aplikasi yang Dapat Hasilkan Gambar Telanjang Menggunakan AI Generatif dari App Store

4 hari lalu

Apple Hapus Aplikasi yang Dapat Hasilkan Gambar Telanjang Menggunakan AI Generatif dari App Store

Apple telah secara aktif membangun reputasi untuk pengembangan AI yang bertanggung jawab, bahkan sampai melisensikan data pelatihan secara etis.

Baca Selengkapnya

Apple Singkirkan 3 Aplikasi AI yang Bisa Bikin Foto Telanjang dari App Store

4 hari lalu

Apple Singkirkan 3 Aplikasi AI yang Bisa Bikin Foto Telanjang dari App Store

Menurut keterangan Apple, tiga aplikasi AI itu melabeli dirinya sebagai generator seni. Sudah ada di App Store dua tahun.

Baca Selengkapnya

Alasan Militer Korea Selatan Bakal Larang Penggunaan iPhone dan Apple Watch

6 hari lalu

Alasan Militer Korea Selatan Bakal Larang Penggunaan iPhone dan Apple Watch

Militer Korea Selatan melarang anggotanya menggunakan iPhone bahkan Apple Watch. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Konflik TikTok dengan AS Makin Panas: ByteDance Mau Jual?

7 hari lalu

Konflik TikTok dengan AS Makin Panas: ByteDance Mau Jual?

Bagaimana nasib TikTok di AS pasca-konflik panas dan pengesahan RUU pemblokiran aplikasi muncul di sana?

Baca Selengkapnya

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

8 hari lalu

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

Orang tua harus memiliki aturan yang jelas dan konsisten untuk mendisiplinkan penggunaan ponsel dan aplikasi pada anak.

Baca Selengkapnya

2 Cara Blur WhatsApp Web di Chrome untuk Menjaga Privasi Chat

8 hari lalu

2 Cara Blur WhatsApp Web di Chrome untuk Menjaga Privasi Chat

Ada beberapa cara blur WhatsApp Web di Chrome agar chat rahasia Anda tidak dibaca orang lain. Berikut ini beberapa tata caranya.

Baca Selengkapnya