Kasus Covid-19 Turun, Guru Besar FKUI Ingatkan Status Herd Immunity di Indonesia

Senin, 13 September 2021 16:58 WIB

Warga berolahraga di kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Senin, 13 September 2021. Pemerintah memutuskan untuk terus melanjutkan PPKM Level 2-4 di Jawa-Bali hingga 20 September 2021 untuk menekan penyebaran Covid-19. ANTARA/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Guru Besar Ilmu Penyakit Dalam dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Ari Fahrial Syam, mengingatkan kembali status herd immunity di Indonesia di tengah kasus Covid-19 yang menurun. Menurutnya, meskipun kasus Covid-19 menurun, tapi cakupan vaksinasi dosis pertama masih rendah, kurang dari 20 persen.

“Ada dua hal untuk menjelaskan hal itu, apakah memang di sebagian daerah dengan capaian imunisasi di atas 70 persen, atau di daerah itu orang yang terinfeksi sudah lebih pada 70 persen orang. Ini artinya mencapai herd immunity,” ujar dia dalam keterangan tertulis, Minggu, 12 September 2021.

Sebelumnya, dalam video yang diunggah di akun YouTube-nya, Ari menerangkan, herd immunity merupakan suatu kondisi di mana terjadi kekebalan pada suatu kelompok masyarakat, 70-80 persen. Hal itu terjadi karena dua hal, pertama memang masyarakat sudah dilakukan vaksinasi sesuai angka persentasi, atau terjadi secara alami.

Ari yang merupakan Dekan FKUI itu mencontohkan herd immunity yang terjadi secara alami di Italia, ketika salah satu wilayahnya dibatasi aktivitas sosialnya atau lockdown. Masyarakatnya terisolasi, sehingga di wilayah tersebut bisa terjadi herd immunity. Tapi, tentu ada risikonya bagi masyarakat setempat.

“Orang-orang dengan berbagai macam komorbid bisa mengalami infeksi berat, bahkan bisa menimbulkan kematian,” tutur Ari sambil menambahkan bahwa ada juga yang mengalami tanpa gejala atau gejala ringan yang membuat mereka memiliki kekebalan.

Advertising
Advertising

Untuk mengetahuinya, Ari menambahkan, perlu dilakukan pemeriksaan serologi bagi masyarakat yang belum divaksin, apakah pernah terinfeksi atau tidak. “Untuk menjaga agar kondisi saat ini terus membaik, berbagai pembatasan tetap harus dilakukan, protokol kesehatan 5M tetap harus dijalankan,” ujar Ari.

Protokol kesehatan 5M itu adalah memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas, serta pemerintah tetap fokus dengan 3T (testing, tracing, dan treatment).

Baca:
Studi: Orang Tidak Divaksin 11 Kali Lebih Mungkin Meninggal Akibat Covid-19

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

3 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

3 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

3 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

4 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

4 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

4 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

4 hari lalu

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

Arab Saudi mewajibkan jemaah calon haji memenuhi kriteria vaksinasi dan mendapatkan izin resmi.

Baca Selengkapnya

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

5 hari lalu

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.

Baca Selengkapnya

Olahraga dan Modifikasi Gaya Hidup, Investasi Kesehatan bagi Anak Muda

6 hari lalu

Olahraga dan Modifikasi Gaya Hidup, Investasi Kesehatan bagi Anak Muda

Olahraga bisa menjadi investasi kesehatan di masa datang dan penting bagi anak muda zaman sekarang mengubah gaya hidup sehat dengan rajin berolahraga.

Baca Selengkapnya