Temui Sultan HB X, Menteri Nadiem Tegaskan Begini Soal Pembelajaran Tatap Muka

Selasa, 14 September 2021 20:33 WIB

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim.

TEMPO.CO, Yogyakarta - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim menegaskan bahwa vaksinasi bukanlah syarat wajib bagi suatu sekolah untuk menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. Sekolah-sekolah sudah memungkinkan untuk dibuka kembali di masa pandemi Covid-19 dengan PPKM mulai level 3 atau yang lebih rendah.

"Vaksinasi itu tidak menjadi kriteria untuk membuka sekolah, tetapi vaksinasi guru itu menjadi kriteria untuk mewajibkan PTM secara terbatas, mengertikan perbedaannya?" ujar Nadiem usai bertemu Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X di Kantor Gubernur Kepatihan Yogyakarta, Selasa 14 September 2021.

Nadiem menyatakan dengan pemahaman tersebut, maka semua sekolah di daerah dengan status PPKM Level 1 sampai 3 sangat diizinkan menggelar pembelajaran tatap muka. Meski begitu, dia menambahkan, ada sekolah-sekolah yang wajib melakukan tatap muka, khususnya sekolah yang guru gurunya sudah divaksin lengkap dua kali dosis.

"Sekarang juga, tidak perlu menunggu vaksinasi (selesai) walaupun saat ini baru 50-60 persen tenaga pendidik yang sudah divaksin, " kata Nadiem.

Semua itu bukan tanpa alasan. Eks bos Gojek itu menunjuk revisi terakhir Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri yang diteken Maret 2021 lalu. Beleid itu menerangkan bahwa daerah PPKM Level 1 sampai 3 bisa menggelar pembelajaran tatap muka terbatas dan tidak ada kewajiban harus vaksinasi dulu.

Advertising
Advertising

"Tetapi untuk daerah yang masih PPKM Level 4 memang tidak boleh menggelar tatap muka, harus full pembelajaran jarak jauh," ujar Nadiem.

Nadiem mengingatkan meski untuk sekolah yang gurunya sudah divaksin lengkap wajib menyediakan opsi pembelajaran tatap muka, namun semua tetap harus dengan persetujuan orang tua siswa. Dia menegaskan tak boleh ada pemaksaan. "Keputusan akhir tetap pada orang tua apakah mengizinkan anaknya tatap muka atau tidak," kata Nadiem.

Nadiem dalam kesempatan itu juga mengklarifikasi adanya simpang siur informasi terkait pembelajaran tatap muka yang dipahami pemerintah daerah dan pusat. SKB 4 Menteri, dia menjelaskan, tak mengatur soal berapa hari seminggu atau berapa jam sehari sekolah bisa menggelar tatap muka. Dalam aturan itu hanya membatasi jumlah anak per kelas.

"Jumlah anak per kelas yang boleh tatap muka dibatasi 18 orang saja baik jenjang SD, SMP, dan SMA. Sedangkan untuk pendidikan anak usia dini (PAUD) dan TK maksimal lima anak per kelas," kata Menteri Nadiem.

Selama ini Sultan HB X memang dikenal mengeluarkan penyataan kehati-hatiannya dalam hal membuka kembali sekolah-sekolah untuk pembelajaran tatap muka terbatas. Tak sepakat dengan gerak cepat-cepat Menteri Nadiem, dia tidak ingin disalahkan bila nanti kasus Covid-19 di DIY melonjak kembali setelah terkini berhasil turun ke PPKM Level 3.

Baca juga:
Burung Pipit Mati Massal Lagi, Kali Ini di Cirebon

Berita terkait

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

1 jam lalu

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

Arab Saudi mewajibkan jemaah calon haji memenuhi kriteria vaksinasi dan mendapatkan izin resmi.

Baca Selengkapnya

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

23 jam lalu

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.

Baca Selengkapnya

Olahraga dan Modifikasi Gaya Hidup, Investasi Kesehatan bagi Anak Muda

1 hari lalu

Olahraga dan Modifikasi Gaya Hidup, Investasi Kesehatan bagi Anak Muda

Olahraga bisa menjadi investasi kesehatan di masa datang dan penting bagi anak muda zaman sekarang mengubah gaya hidup sehat dengan rajin berolahraga.

Baca Selengkapnya

Sultan HB X Nobar Timnas U-23, Ini Katanya Saat Garuda Muda Gagal ke Final

2 hari lalu

Sultan HB X Nobar Timnas U-23, Ini Katanya Saat Garuda Muda Gagal ke Final

Sultan HB X lesehan bersama warga dijamu bakmi godog saat nobar pertandingan semifinal Indonesia vs Uzbekistan di PIala Asia U-23.

Baca Selengkapnya

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

2 hari lalu

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

5 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

5 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

6 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

7 hari lalu

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

Empat jenis vaksin sangat penting bagi jemaah haji, terutama yang masuk populasi berisiko tinggi seperti lansia dan pemilik komorbid.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

10 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya