BMKG Pantau Kemunculan Puluhan Titik Panas, Sebagian di Jawa Timur

Senin, 20 September 2021 15:40 WIB

Ilustrasi - Logo Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). ANTARA/Darwin Fatir.

TEMPO.CO, Jakarta - Hasil pantauan BMKG pada 19 September 2021 terdapat 37 titik panas (hot spot) di wilayah Indonesia, atau bertambah satu titik dari hari sebelumnya. Wilayah dengan titik panas terbanyak yaitu Nusa Tenggara Barat (8), Kalimantan Timur (7), dan Nusa Tenggara Timur (6).

Lainnya ada pula di Pulau Jawa yakni di DI Yogyakarta (1) dan Jawa Timur (3). Sedang di Kalimantan Barat dan Tengah, masing-masing, ada 4 titik. Lalu di Lampung dan Sumatera Selatan ada 1 dan 3 titik.

Dari peta potensi kebakaran hutan, BMKG menyatakan sebagian wilayah di Jawa Timur serta sebagian wilayah Jawa Tengah yang berbatasan dengan Jawa Timur di antara daerah yang sangat mudah terpicu kebakaran hutan sampai Selasa, 21 September.

BMKG menghitungnya berdasarkan fine fuel moisture code, tingkat kemudahan terbakar di lapisan atas permukaan tanah. Sebagian wilayah Kalimantan Barat, NTB, NTT, serta Sumatera Selatan dan Jambi memiliki kerentanan yang sama.

Secara akumulasi 10 hari terakhir, titik panas di Indonesia tersebar terbanyak di Kalimantan Barat (214), NTT (37), dan NTB (30). “Yuk kita jaga lingkungan dengan menghindari pembakaran lahan dan hutan demi keselamatan bersama,” bunyi ajakan di akun Humas BMKG di media sosial Twitter.

Advertising
Advertising

Dalam penjelasan yang diberikannya pekan lalu, Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang, Agung Sudiono Abadi, mengatakan bahwa BMKG mendeteksi titik panas berdasarkan analisis menggunakan pantauan Satelit Terra, Aqua, Suomi NPP dan NOAA20 oleh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN).

Satelit, disebutnya, mendeteksi anomali suhu panas dalam luasan satu kilometer persegi dan obrservasi dilakukan 2-4 kali per hari. Hanya, Agung menambahkan, pada wilayah yang tertutup awan, titik panas tidak dapat terdeteksi.

Citra satelit tersebut juga hanya menilai anomali reflekstivitas dan suhu sekitar yang diinterpretasikan sebagai titik panas namun penyebab adanya anomali tersebut tidak dapat dipastikan. “Kondisi kekeringan dan embusan angin yang kencang juga menjadi penyebab tidak langsung dalam sebaran suatu titik panas” kata Agung kepada ANTARA.

Pada hari itu BMKG memetakan ada 13 titik panas di wilayah NTT.

Baca juga:
Matahari Tepat di Atas Kepala, Periode Hari tanpa Bayangan sedang Terjadi di Wilayah Indonesia

Berita terkait

Gempa 6,5 Magnitudo di Laut Selatan Jawa Barat, Guncangan Terasa Hingga Depok

6 jam lalu

Gempa 6,5 Magnitudo di Laut Selatan Jawa Barat, Guncangan Terasa Hingga Depok

Warga Depok merasakan guncangan gempa 6,5 magnitudo yang terjadi pada Sabtu malam. Titik gempa di laut selatan Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: UTBK dan Tips Lolos Seleksi Mandiri, Gempa dan BMKG

6 jam lalu

Top 3 Tekno: UTBK dan Tips Lolos Seleksi Mandiri, Gempa dan BMKG

Sejak 2023 seleksi masuk perguruan tinggi negeri di Indonesia jalur atau seleksi mandiri dipermudah dengan menggunakan nilai UTBK saja.

Baca Selengkapnya

Seismograf Gunung Semeru di Jawa Timur Rekam Guncangan Kuat Gempa Garut

7 jam lalu

Seismograf Gunung Semeru di Jawa Timur Rekam Guncangan Kuat Gempa Garut

Ada tujuh kali gempa tektonik jauh yang terekam dengan amplitudo 4-26 mm, S-P 12-60 detik, dan lama gempa 29-533 detik.

Baca Selengkapnya

BPBD: Gempa M6,2 dari Laut Selatan Jawa Barat Berdampak Kerusakan dan Korban Luka

8 jam lalu

BPBD: Gempa M6,2 dari Laut Selatan Jawa Barat Berdampak Kerusakan dan Korban Luka

Gempa bermagnitudo 6,2 di Laut Selatan Jawa Barat tidak hanya terasa kencang dan lama getarannya.

Baca Selengkapnya

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

8 jam lalu

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

Museum Benteng Vredeburg tak hanya dikenal sebagai pusat kajian sejarah perjuangan Indonesia tetapi juga destinasi ikonik di kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Gempa Bikin Warga Garut Berhamburan dan Trauma, Kaca Jendela Bergetar Kencang

13 jam lalu

Gempa Bikin Warga Garut Berhamburan dan Trauma, Kaca Jendela Bergetar Kencang

Masyarakat Kabupaten Garut, Jawa Barat, dikagetkan dengan gempa bumi yang terjadi pada Sabtu malam, 27 April 2024, sekitar pukul 23.30 WIB.

Baca Selengkapnya

Gempa yang Mengguncang Kencang Garut hingga Jakarta, Ini Data dan Penjelasan BMKG

14 jam lalu

Gempa yang Mengguncang Kencang Garut hingga Jakarta, Ini Data dan Penjelasan BMKG

BMKG memperbarui informasi gempa yang mengguncang kuat dari laut selatan Pulau Jawa pada Kamis menjelang tengah malam, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

Gempa M6,5 Malam Ini, Guncangan Terkuat di Sukabumi dan Tasikmalaya

15 jam lalu

Gempa M6,5 Malam Ini, Guncangan Terkuat di Sukabumi dan Tasikmalaya

Berikut data dan penjelasan dari BMKG tentang sebaran dampak gempa itu dan pemicunya.

Baca Selengkapnya

Gempa dari Laut Selatan Malam Ini, Guncangannya Dirasa Kencang dan Lama

16 jam lalu

Gempa dari Laut Selatan Malam Ini, Guncangannya Dirasa Kencang dan Lama

Gempa mengguncang dari Laut Selatan Pulau Jawa pada Sabtu malam ini, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

Gempa Tektonik M5.2 di Laut Banda, Terasa Sampai Maluku Tenggara

19 jam lalu

Gempa Tektonik M5.2 di Laut Banda, Terasa Sampai Maluku Tenggara

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas intra-slab subduksi banda.

Baca Selengkapnya