Bunga Bangkai Mekar untuk Ketiga Kalinya di Kebun Raya Cibodas

Reporter

Antara

Editor

Erwin Prima

Rabu, 13 Oktober 2021 11:43 WIB

Bunga bangkai, yang dalam bahasa Latin disebut Amorphophallus titanium (Becc.) Becc., mekar sempurna di Kebun Raya Cibodas Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang berada di Desa Cimacan, Cipanas, Cianjur, Jawa Barat, Rabu, 13 Oktober 2021. Kredit; ANTARA/HO-BRIN

TEMPO.CO, Jakarta - Bunga bangkai, yang memiliki nama Latin Amorphophallus titanium (Becc.) Becc., kembali mekar sempurna di Kebun Raya Cibodas, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), yang berada di Desa Cimacan, Cianjur, Jawa Barat.

"Salah satu koleksi bunga bangkai mekar sempurna. Ini adalah momen langka di mana bunga bangkai hanya dapat mekar setiap dua hingga tiga tahun, bahkan lebih," kata General Manager PT Mitra Natura Raya Marga Anggrianto, dalam keterangan yang diterima ANTARA di Jakarta, Rabu, 13 Oktober 2021.

Bunga bangkai tersebut sudah terlihat kemunculan perbungaannya sejak awal Agustus 2021. Itu menjadi perbungaan yang ketiga kalinya.

Bunga bangkai dengan nomor koleksi 76i tersebut mekar penuh pada Rabu pukul 00.31 WIB. Inisiasi pembukaan mekar kelopak sudah terlihat sejak Selasa pukul 15.00 WIB.

Hasil pengukuran terakhir tinggi perbungaan mencapai 289 cm, keliling 145,5 cm, dan garis tengah kelopak (spatha) pada posisi mekar penuh 128 cm.

Advertising
Advertising

Pada waktu mekar penuh, perbungaan terlihat indah dengan tongkol atau spadiks berwarna kuning dikelilingi oleh seludang bunga atau spatha yang berwarna merah keunguan.

Ketika bunga betina masak yang biasanya terjadi di malam hari mengeluarkan bau busuk, seperti bangkai dan baunya dapat tercium dari beberapa meter, itu mengundang para polinator, seperti kumbang dan lalat untuk datang.

Bunga bangkai termasuk dalam kategori tumbuhan langka berdasarkan klasifikasi dari International Union for Conservation of Nature (IUCN) dan keberadaannya dilindungi dengan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999.

Marga menuturkan mekarnya bunga itu menjadi momentum yang baik untuk Kebun Raya Cibodas BRIN menyosialisasikan program-program penelitian dan konservasi tumbuhan ke masyarakat.

"Bunga bangkai dengan kondisi mekar sempurna ini dapat dilihat oleh pengunjung dari luar pagar untuk melindungi status konservasi tumbuhan tersebut," tuturnya.

Tumbuhan yang memiliki perbungaan yang sangat besar dan merupakan tumbuhan dengan perbungaan terbesar di dunia itu termasuk keluarga Araceae (talas-talasan) dan merupakan tanaman asli Indonesia, endemik dari Sumatera.

Tanaman tersebut pertama kali ditemukan oleh Odoardo Beccari, seorang ahli botani dari Italia pada 1878, di sekitar air terjun Lembah Anai, Sumatera Barat.

Kebun Raya Cibodas BRIN di Kecamatan Cipanas telah memiliki koleksi bunga bangkai sejak Tahun 2000 sebagai hasil pengoleksian dari Bukit Sungai Talang, Taman Nasional Kerinci Sebelat (TNKS), Sumatera Barat.

Hingga saat ini, Kebun Raya Cibodas telah memiliki 13 spesimen, terdiri atas satu spesimen yang merupakan induknya yang dikoleksi dalam bentuk umbi, dan 12 spesimen merupakan hasil perbanyakan dari biji, 12 spesimen yang berasal dari biji tersebut ditanam pada 2003.

Terkait perkembangan bunga bangkai di kebun raya itu, ada satu spesimen pada fase generatif, empat spesimen fase vegetatif, dan delapan spesimen fase dorman. Satu spesimen pada fase generatif itu mekar sempurna.

Sebagai lembaga konservasi, kebun raya yang seluas 85 hektare itu memiliki sekitar 2.123 jenis tanaman koleksi.

Selain bunga bangkai, Kebun Raya Cibodas BRIN memiliki banyak objek konservasi menarik, seperti Taman Sakura, Taman Lumut, Taman Obat, Taman Liana, Taman Paku dan Taman Gesnerias.

ANTARA

Baca:
Bunga Bangkai Bersemi di Hutan Bukit Barisan di Kamang Mudiak

Berita terkait

Ketergantungan Impor 99 Persen, Peneliti BRIN Riset Jamur Penghasil Enzim

13 jam lalu

Ketergantungan Impor 99 Persen, Peneliti BRIN Riset Jamur Penghasil Enzim

Di Indonesia diperkirakan terdapat 200 ribu spesies jamur, yang di antaranya mampu memproduksi enzim.

Baca Selengkapnya

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

17 jam lalu

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).

Baca Selengkapnya

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

18 jam lalu

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.

Baca Selengkapnya

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

1 hari lalu

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

Artikel soal kerusakan alat pemantau erupsi Gunung Ruang menjadi yang terpopuler dalam Top 3 Tekno hari ini.

Baca Selengkapnya

Kisruh Rumah Dinas Puspiptek, Pensiunan Peneliti Pernah Laporkan BRIN ke Kejaksaan Agung

1 hari lalu

Kisruh Rumah Dinas Puspiptek, Pensiunan Peneliti Pernah Laporkan BRIN ke Kejaksaan Agung

Penghuni rumah dinas Psupiptek Serpong mengaku pernah melaporkan BRIN ke Kejaksaan Agung atas dugaan penyalahgunaan aset negara

Baca Selengkapnya

Pensiunan Puspitek Sebut Permintaan Pengosongan Rumah Dinas Sudah Ada Sejak 2017, Namun Batal

2 hari lalu

Pensiunan Puspitek Sebut Permintaan Pengosongan Rumah Dinas Sudah Ada Sejak 2017, Namun Batal

Pensiunan Puspitek menyatakan Menristek saat itu, BJ Habibie, menyiapkan rumah dinas itu bagi para peneliti yang ditarik dari berbagai daerah.

Baca Selengkapnya

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

2 hari lalu

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN fokus pada perubahan iklim yang mempengaruhi sektor pembangunan.

Baca Selengkapnya

BRIN: Rumah di Puspitek Punya Negara Tak Bisa Dimiliki

2 hari lalu

BRIN: Rumah di Puspitek Punya Negara Tak Bisa Dimiliki

Kepala Biro Manajemen Barang Milik Negara dan Pengadaan pada BRIN Arywarti Marganingsih mengatakan perumahan Puspitek, Serpong, tak bisa jadi hak milik.

Baca Selengkapnya

Begini Jawaban BRIN soal Perintah Pengosongan Rumah Dinas di Puspitek Serpong

2 hari lalu

Begini Jawaban BRIN soal Perintah Pengosongan Rumah Dinas di Puspitek Serpong

Manajemen BRIN angkat bicara soal adanya perintah pengosongan rumah dinas di Puspitek, Serpong, Tangerang Selatan.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Pertanyakan Benih Padi Cina Mampu Taklukkan Lahan Kalimantan

3 hari lalu

Peneliti BRIN Pertanyakan Benih Padi Cina Mampu Taklukkan Lahan Kalimantan

BRIN sampaikan bisa saja padi hibrida dari Cina itu dicoba ditanam. Apa lagi, sudah ada beberapa varietas hibrida di Kalimantan. Tapi ...

Baca Selengkapnya