Mengenal DDoS, Serangan Siber yang Diarahkan ke Situs Project Multatuli

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Kamis, 14 Oktober 2021 09:12 WIB

Pemerintah Inggris sangat serius dalam mengantisipasi serangan siber.

TEMPO.CO, Jakarta - Peretasan terhadap situs projectmultatuli.org setelah menerbitkan laporan mengenai kasus kekerasan seksual terhadap anak mendapat banyak perhatian. Peretasan tersebut dinilai oleh berbagai pihak sebagai ancaman terhadap kebebasan pers. Belakangan, sebagaimana dilansir dari tempo.co, diketahui bahwa upaya peretasan terhadap situs tersebut dilakukan dengan menggunakan Distributed Denial of Service atau DDoS.

Dilansir dari akamai.com, DDoS merupakan salah satu jenis serangan siber yang bekerja dengan cara membanjiri suatu situs dengan malicious traffic. Adapun, sebagaimana dilansir dari sophos.com, malicious traffic merupakan serangkaian file atau link yang datang secara bersamaan ke dalam suatu situs sehingga situs menjadi lambat. Dengan demikian, DDoS dapat dikatakan sebagai upaya untuk memperlambat atau memperberat kinerja suatu situs supaya tidak bisa bekerja seperti normal.

Serangan DDoS umumnya dilakukan dalam situasi “satu lawan satu”. Namun, sebagaimana dilansir dari p2k.itbu.ac.id, proses serangannya biasanya melibatkan lebih dari dua komputer. Sebab, untuk membanjiri suatu situs hingga tidak bisa bekerja secara normal memerlukan komputer dalam jumlah yang banyak. Jumlah komputer dalam serangan DDoS akan terus bertambah apabila dua pihak yang berseberangan saling melakukan serangan balik.

Tipe serangan DDoS pertama kali muncul pada 1999, tiga tahun setelah DoS atau Denial of Service muncul. Serangan DDoS pada waktu itu membuat beberapa situs di internet, yang baru memasuki periode awal perkembangan, mengalami downtime untuk sementara waktu. Satu tahun kemudian, serangan DDoS diarahkan pada situs-situs besar, seperti Amazon, CNN, Yahoo!, dan eBay. Akibatnya, situs-situs besar tersebut mengalami downtime dalam waktu yang cukup lama.

Sesuai dengan namanya, serangan DDoS membuat suatu situs mengalami denial of service atau menolak untuk memberikan pelayanan bagi para pengunjungnya. Hal tersebut tentu membawa dampak yang cukup besar apabila situs besar terkena serangan DDoS.

Advertising
Advertising

BANGKIT ADHI WIGUNA

Baca juga: AJI Kecam Peretasan Situs Project Multatuli Usai Liput Kasus Pemerkosaan Anak

Berita terkait

Gerhana Satelit Juga Bisa Lemahkan Layanan Starlink, Fenomena Apa Itu?

1 jam lalu

Gerhana Satelit Juga Bisa Lemahkan Layanan Starlink, Fenomena Apa Itu?

Pakar ITB ungkap tiga kelemahan layanan Starlink, salah satunya kondisi ketika panel satelit tak bisa menangkap sinar matahari.

Baca Selengkapnya

Kemenkes: Pendanaan Kerja Sama Starlink Bersumber dari Bantuan Operasional Kesehatan

8 jam lalu

Kemenkes: Pendanaan Kerja Sama Starlink Bersumber dari Bantuan Operasional Kesehatan

Kemenkes menyebut alokasi anggaran untuk operasional internet Starlink di sejumlah puskesmas di Indonesia bersumber Bantuan Operasional Kesehatan.

Baca Selengkapnya

Starlink Uji Coba di Bali, Pakar TI: Waspadai Jangan Sampai Ada Monopoli Harga

9 jam lalu

Starlink Uji Coba di Bali, Pakar TI: Waspadai Jangan Sampai Ada Monopoli Harga

Layanan internet Starlink milik Elon Musk resmi melakukan proses uji coba di Bali. Pengamat mengimbau agar pemerintah pantau penetapan harga.

Baca Selengkapnya

Internet Satelit Starlink Diluncurkan di Indonesia, Apa Beda dengan Internet Kabel?

1 hari lalu

Internet Satelit Starlink Diluncurkan di Indonesia, Apa Beda dengan Internet Kabel?

Internet satelit merupakan jaringan internet berbasis satelit sebagai media transmisi.

Baca Selengkapnya

Lembaga Demografi FEB UI Rilis Hasil Studi Mengenai Kontribusi Penetrasi Internet Telkomsel

1 hari lalu

Lembaga Demografi FEB UI Rilis Hasil Studi Mengenai Kontribusi Penetrasi Internet Telkomsel

Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) meluncurkan hasil studi komprehensif bertajuk 'Kontribusi Penetrasi Internet Telkomsel Terhadap Perekonomian Indonesia'.

Baca Selengkapnya

Inilah Alasan Setiap 16 Mei Diperingati Sebagai Hari Cahaya Internasional

3 hari lalu

Inilah Alasan Setiap 16 Mei Diperingati Sebagai Hari Cahaya Internasional

Hari Cahaya Internasional diperingati setiap tanggal 16 Mei. Hal ini sebagai peringatan untuk momen penting penemuan cahaya laser.

Baca Selengkapnya

Pameran Teknologi Ruang Angkasa di Amerika, Seperti Apa Acaranya?

3 hari lalu

Pameran Teknologi Ruang Angkasa di Amerika, Seperti Apa Acaranya?

Industri ruang angkasa atau antariksa kembali menunjukkan diadakannya Space Tech Expo USA 2024 di Long Beach Convention Center, California

Baca Selengkapnya

Dari Sektor Publik dan Jasa Keuangan, Target Hacker Disebut Bergeser ke 3 Jenis Perusahaan Ini

4 hari lalu

Dari Sektor Publik dan Jasa Keuangan, Target Hacker Disebut Bergeser ke 3 Jenis Perusahaan Ini

Lanskap ancaman siber masa kini sudah mulai berubah dan sektor publik tidak lagi jadi target utama hacker.

Baca Selengkapnya

Harga Langganan Starlink per Bulan dan Keuntungannya

4 hari lalu

Harga Langganan Starlink per Bulan dan Keuntungannya

Harga Starlink per bulannya dimulai dari Rp750.000. Biaya ini belum termasuk dengan perangkat keras. Berikut rincian biaya paket lainnya.

Baca Selengkapnya

10 Cara agar Internet Tidak Lemot, Salah Satunya Tutup Aplikasi

4 hari lalu

10 Cara agar Internet Tidak Lemot, Salah Satunya Tutup Aplikasi

Berikut ini beberapa cara agar internet tidak lemot. Salah satunya dengan merefresh layanan data hingga berpindah ke lokasi yang tepat.

Baca Selengkapnya