Tips Aman Menggunakan Aplikasi Pembayaran Digital dari Kaspersky

Reporter

Erwin Prima

Editor

Erwin Prima

Kamis, 14 Oktober 2021 17:15 WIB

Pengunjung melakukan transaksi pembayaran berbasis digital dengan pedagang pantai menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di Pantai Pandawa, Badung, Bali, Sabtu, 11 Juli 2020. Bank Indonesia bekerjasama dengan Bank Mandiri, pengelola kawasan serta pemerintah daerah setempat meresmikan Pantai Pandawa sebagai kawasan wisata pantai digital berbasis QRIS yang menyediakan sistem pembayaran non-tunai untuk memudahkan wisatawan serta meminimalisir terjadinya kontak fisik guna mencegah penyebaran COVID-19. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf

TEMPO.CO, Jakarta - Studi Kaspersky baru-baru ini mengungkap ledakan penggunaan aplikasi pembayaran digital di wilayah Asia Pasifik. Studi yang dilakukan di 10 negara Asia Pasifik itu menunjukkan bahwa 90 persen responden telah menggunakan aplikasi pembayaran seluler setidaknya sekali dalam 12 bulan terakhir.

Survei dikumpulkan pada Juli 2021 dengan total 1.618 responden yang disurvei di 10 negara, yaitu Australia, Cina, India, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Korea Selatan, Thailand, dan Vietnam (10 negara). Respondennya berkisar antara usia 18-65 tahun, yang seluruhnya merupakan pekerja profesional dan pengguna pembayaran digital.

Responden menyebutkan bahwa platform pembayaran digital memungkinkan mereka untuk melakukan pembayaran sembari mematuhi aturan jarak sosial (45 persen) dan bahwa ini adalah satu-satunya cara mereka dapat melakukan transaksi moneter selama masa penguncian sosial (36 persen).

Untuk 29 persen pengguna, gateway digital sekarang lebih aman dibandingkan dengan era sebelum Covid-19 dan persentase yang sama juga mengapresiasi segala bentuk insentif dan hadiah yang ditawarkan oleh penyedia pembayaran digital.

“Untuk mendorong ekonomi digital yang aman ke depan, penting bagi kami untuk mengetahui titik kesulitan para pengguna dan mengidentifikasi celah yang perlu segera kami tangani,” ujar Chris Connell, Managing Director untuk Asia Pasifik di Kaspersky, dalam acara webinar Kamis, 14 Oktober 2021.

Advertising
Advertising

Untuk membantu pengguna di Asia Pasifik merangkul teknologi pembayaran digital dengan aman, para ahli Kaspersky menyarankan beberapa hal, di antaranya mewaspadai komunikasi palsu dan berhati-hati saat menyerahkan informasi sensitif. Pengguna juga disarankan tidak langsung membagikan informasi pribadi atau rahasia secara online, terutama jika menyangkut permintaan informasi keuangan dan detail pembayaran.

Selain itu, disarankan untuk menggunakan komputer dan koneksi internet sendiri saat melakukan pembayaran online. “Seperti bagaimana Anda hanya akan melakukan pembelian dari toko tepercaya saat berbelanja secara fisik, terapkan kehati-hatian yang sama ketika melakukan pembayaran online – Anda tidak akan pernah tahu apakah komputer umum memiliki spyware yang merekam seluruh ketikan Anda di keyboard, atau ketika koneksi internet publik telah dicegat oleh para pelaku kejahatan siber yang menunggu untuk melancarkan serangan,” ujar Kaspersky.

Pengguna juga disarankan untuk tidak membagikan kata sandi, nomor PIN, atau kata sandi satu kali (OTP) Anda dengan keluarga atau teman. Meskipun mungkin tampak nyaman dan praktis, ini memberikan jalan masuk bagi pelaku kejahatan siber untuk mengelabui pengguna agar mengungkapkan informasi pribadi untuk mengumpulkan kredensial bank. Simpan untuk Anda sendiri dan selalu lindungi informasi pribadi.

“Mengadopsi solusi holistik produk keamanan dan langkah-langkah praktis dapat meminimalkan risiko menjadi korban ancaman siber dan menjaga keamanan informasi keuangan Anda. Manfaatkan solusi keamanan yang andal untuk perlindungan menyeluruh dari berbagai ancaman, seperti Kaspersky Internet Security, Kaspersky Fraud Prevention dan penggunaan Kaspersky Safe Money untuk membantu memeriksa keaslian situs web bank, sistem pembayaran, dan toko online yang Anda kunjungi, serta membangun koneksi yang aman,” ujar Kaspersky.

Baca:
Studi Kaspersky Ungkap Ledakan Penggunaan Aplikasi Pembayaran Seluler di Asia

Berita terkait

Tips agar Tak Salah Pilih Pasangan lewat Perjodohan

2 jam lalu

Tips agar Tak Salah Pilih Pasangan lewat Perjodohan

Buat yang sedang mencari pasangan melalui proses perjodohan atau kencan kilat, perhatikan beberapa hal penting berikut agar tak salah pilih.

Baca Selengkapnya

Alasan Golkar Terapkan Survei Tiga Lapis untuk Usung Calon di Pilkada 2024

4 jam lalu

Alasan Golkar Terapkan Survei Tiga Lapis untuk Usung Calon di Pilkada 2024

Partai Golkar menerapkan aturan ketat bagi para kandidat yang akan diusung sebagai calon kepala daerah dalam kontestasi Pilkada 2024

Baca Selengkapnya

Seperti di Amerika, TikTok Bisa Dibatasi di Indonesia Jika Melanggar Kebijakan Ini

1 hari lalu

Seperti di Amerika, TikTok Bisa Dibatasi di Indonesia Jika Melanggar Kebijakan Ini

Kominfo mengaku telah mengatur regulasi terkait pelanggaran data pribadi oleh penyelenggara elektronik seperti TikTok.

Baca Selengkapnya

Apple Hapus Aplikasi yang Dapat Hasilkan Gambar Telanjang Menggunakan AI Generatif dari App Store

2 hari lalu

Apple Hapus Aplikasi yang Dapat Hasilkan Gambar Telanjang Menggunakan AI Generatif dari App Store

Apple telah secara aktif membangun reputasi untuk pengembangan AI yang bertanggung jawab, bahkan sampai melisensikan data pelatihan secara etis.

Baca Selengkapnya

Apple Singkirkan 3 Aplikasi AI yang Bisa Bikin Foto Telanjang dari App Store

2 hari lalu

Apple Singkirkan 3 Aplikasi AI yang Bisa Bikin Foto Telanjang dari App Store

Menurut keterangan Apple, tiga aplikasi AI itu melabeli dirinya sebagai generator seni. Sudah ada di App Store dua tahun.

Baca Selengkapnya

Alasan Militer Korea Selatan Bakal Larang Penggunaan iPhone dan Apple Watch

4 hari lalu

Alasan Militer Korea Selatan Bakal Larang Penggunaan iPhone dan Apple Watch

Militer Korea Selatan melarang anggotanya menggunakan iPhone bahkan Apple Watch. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Konflik TikTok dengan AS Makin Panas: ByteDance Mau Jual?

5 hari lalu

Konflik TikTok dengan AS Makin Panas: ByteDance Mau Jual?

Bagaimana nasib TikTok di AS pasca-konflik panas dan pengesahan RUU pemblokiran aplikasi muncul di sana?

Baca Selengkapnya

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

6 hari lalu

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

Orang tua harus memiliki aturan yang jelas dan konsisten untuk mendisiplinkan penggunaan ponsel dan aplikasi pada anak.

Baca Selengkapnya

Google Form, Apa Saja Fungsinya?

8 hari lalu

Google Form, Apa Saja Fungsinya?

Google Form platform online yang memungkinkan pengguna untuk membuat formulir, survei, kuis, dan polling

Baca Selengkapnya

Fakta Tentara AS Hilang di Hutan Karawang dan Ditemukan Meninggal

8 hari lalu

Fakta Tentara AS Hilang di Hutan Karawang dan Ditemukan Meninggal

Kapuspen TNI Mayjen Nugraha Gumilar mengatakan tentara Amerika tersebut ditemukan sudah dalam keadaan meninggal di hutan Karawang.

Baca Selengkapnya