Macan Kumbang Itu Macan Tutul Juga

Reporter

Tempo.co

Minggu, 7 November 2021 21:07 WIB

Macan Kumbang

TEMPO.CO, Jakarta - Rekaman video di media sosial yang menyebutkan ada seekor macan kumbang terekam di video amatir warga. Dalam video yang berdurasi 30 detik itu terlihat seekor macan kumbang berjalan santai saat terekam kamera warga dari sebuah mobil berjarak dekat. Video ini diperkirakan diambil di Pulau Nusakambangan, Jawa Tengah.

Kepala Resor Konservasi Wilayah Cilacap, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Jawa Tengah, Dedi Rusyanto menyebutkan bahwa ia belum bisa memastikan bahwa video itu diambil di Nusakambangan. Namun, ia mengakui memang ada belasan ekor macan kumbang yang saat ini hidup di pulau itu.

“Secara keseluruhan yang terpantau sekitar 18 ekor, tetapi perlu dipantau kembali secara keseluruhan titik dengan metode dan strategi sesuai standar inventarisasi pemantauan jenis satwa liar,” ujar Dedi pada Rabu, 3 November 2021.

Dilansir dari laman Indonesia.go.id, macan kumbang ini memiliki nama latin Panthera Pardus Melas. Kucing hitam besar ini spesies macan tutul. Walau memiliki warna yang tidak sama, variasi warna tubuh yang berwarna hitam itu bukan subspesies, tetapi spesies yang sama.

Kasus perbedaan warna pada spesies macan tutul ini banyak dijumpai di Pulau Jawa, dan di Benggala, India. Para ahli mengatakan, perbedaan warna itu disebabkan oleh pigmen melanistik sehingga membuat ada jenis macan ini yang memiliki warna dasar gelap.

Advertising
Advertising

Meskipun warna dominan hitam, akan tetapi jika dilihat dari dekat ternyata macan kumbang masih memiliki totol-totol. Pola totol-nya pun sama, yaitu berbentuk
“rosette” atau corak kembang. Dari sisi genetika, fenomena melanisme dibawa oleh gen resesif.

Secara umum ukuran tubuh macan kumbang jantan dewasa jika diukur dari moncong hingga ujung ekor rata-rata memiliki panjang 215 sentimeter, tingginya 60-65 sentimeter, dan berat 52 kilogram. Sedangkan macan betina memiliki panjang total diukur dari moncong hingga ujung ekor tubuh 185 sentimeter, tinggi 60-65 sentimeter, dan berat 39 kilogram.

Macan kumbang memiliki sifat teritorial yang kuat. Baik jantan dan betina menandai wilayahnya dengan menyemprotkan urin ke batang pohon yang dilewatinya. Macan tutul jawa memiliki teritori berkisar antara 5–15 kilometer persegi.

Di Jawa, macan kumbang merupakan spesies yang penting dalam menjaga ekosistem karena merupakan puncak rantai makanan, terutama setelah macan tutul jawa dinyatakan punah. Usaha pelestarian spesies ini harus terus diusahakan karena jika macam kumbang punah, akan terjadi overpopulasi dari hewan yang mereka mangsa seperti kijang, rusa, dan babi hutan.

Baca: 18 Macan Kumbang Berkeliaran di Pulau Nusakambangan

MAGHVIRA | EK

Berita terkait

Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

20 hari lalu

Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

Walhi dan Pokja Pesisir Kalimantan Timur sebut kerusakan Teluk Balikpapan salah satunya karena efek pembangunan IKN.

Baca Selengkapnya

Dirjen Dikti dan Gunadarma Kick-off Kedaireka 2024

35 hari lalu

Dirjen Dikti dan Gunadarma Kick-off Kedaireka 2024

Era di mana inovasi menjadi pondasi kemajuan, sinergi antara dunia akademik dan industri menjadi faktor penting dalam mendorong kemajuan suatu bangsa.

Baca Selengkapnya

Narapidana Nusakambangan Kabur Jelang Pembebasan Bersyarat, Mengaku Kangen Keluarga di Masa Ramadan

38 hari lalu

Narapidana Nusakambangan Kabur Jelang Pembebasan Bersyarat, Mengaku Kangen Keluarga di Masa Ramadan

Seorang narapidana Nusakambangan kabur di masa program asimilasi dan jelang pembebasan bersyarat Agustus mendatang.

Baca Selengkapnya

Narapidana Kabur Dijebloskan ke Lapas Batu Nusakambangan, Masuk Sel Isolasi One Man One Cell

38 hari lalu

Narapidana Kabur Dijebloskan ke Lapas Batu Nusakambangan, Masuk Sel Isolasi One Man One Cell

Setelah melarikan diri selama beberapa jam, narapidana kabur itu akan mendekam di sel isolasi selama 3 bulan ke depan di Lapas Batu Nusakambangan.

Baca Selengkapnya

Napi Kabur dari Lapas Permisan Nusakambangan Ditemukan, Nyebur ke Rawa-rawa

39 hari lalu

Napi Kabur dari Lapas Permisan Nusakambangan Ditemukan, Nyebur ke Rawa-rawa

Pergerakan napi kabur dari Lapas Nusakambangan itu terekam kamera CCTV karena dia melewati jalan besar, bahkan sempat ngutang minum kelapa.

Baca Selengkapnya

Bappebti Keluarkan Surat Edaran untuk Atur Ekosistem Pasar Fisik Aset Kripto

39 hari lalu

Bappebti Keluarkan Surat Edaran untuk Atur Ekosistem Pasar Fisik Aset Kripto

Bappebti menerbitkan SE yang mengatur tentang optimalisasi ekosistem aset kripto pada penyelenggaraan perdagangan pasar fisik aset kripto di Bursa Berjangka.

Baca Selengkapnya

Satu Narapidana Nusakambangan Kabur

39 hari lalu

Satu Narapidana Nusakambangan Kabur

Seorang narapidana yang mendekam di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Permisan, Nusakambangan, Cilacap, kabur kemarin

Baca Selengkapnya

Pembangunan di Laut Cina Selatan Merusak Ekosistem dan Terumbu Karang

45 hari lalu

Pembangunan di Laut Cina Selatan Merusak Ekosistem dan Terumbu Karang

Banyak pembahasan soal keamanan atau ancaman keamanan di Laut Cina Selatan, namun sedikit yang perhatian pada lingkungan laut

Baca Selengkapnya

KLHK Soal Marak Monyet Ekor Panjang Masuk Permukiman: Harimau Jawa Sudah Punah

57 hari lalu

KLHK Soal Marak Monyet Ekor Panjang Masuk Permukiman: Harimau Jawa Sudah Punah

KLHK sebut Ledakan populasi monyet ekor panjang di Pulau Jawa karena harimau jawa sudah punah dan macan tutul jawa langka.

Baca Selengkapnya

Kadin Gandeng Badan Perdagangan Amerika untuk Kembangkan Industri Keamanan Siber di RI

2 Maret 2024

Kadin Gandeng Badan Perdagangan Amerika untuk Kembangkan Industri Keamanan Siber di RI

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bersama Badan Perdagangan dan Pembangunan Amerika Serikat (USTDA) menyelenggarakan diskusi kelompok terarah atau focus group discussion (FGD) soal keamanan siber.

Baca Selengkapnya