WHO: 30 Negara dengan Beban Kasus Tuberkulosis Tinggi, Indonesia Termasuk

Selasa, 9 November 2021 23:03 WIB

Ilustrasi obat Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO merilis laporan berisi 30 negara di dunia dengan beban jumlah kasus tuberkulosis (TB) yang tinggi. Ada enam negara yang termasuk G20 dalam daftar itu, yakni India, Cina, Indonesia, Afrika Selatan, Rusia, dan Brasil.

Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara periode 2018-2020, Tjandra Yoga Aditama, mengungkap itu dalam pesan WhatsApp, Selasa, 9 November 2021. Dia menuturkan, dari lingkup wilayah Asia Tenggara atau ASEAN, ada pula Myanmar, Filipina, Thailand, dan Vietnam.

"Jumlah kasus TB di 30 negara ini merupakan 86 persen dari seluruh estimasi kasus TB dunia," katanya.

Dua per tiga kasus dunia ada di delapan negara, yaitu India yang menyumbang sebanyak 26 persen, Cina (8,5 persen), Indonesia (8,4 persen), Filipina (6 persen), Pakistan (5,8 persen), Nigeria (4,6 persen), Bangladesh (3,6 persen) dan Afrika Selatan (3,3 persen).

“Artinya empat negara G20 dan dua negara ASEAN,” kata Tjandra lagi.

Advertising
Advertising

Sementara, 30 negara dengan beban masalah TB dan HIV yang tinggi juga mencakup enam negara anggota G20, sama dengan daftar di atas yaitu India, Cina, Indonesia, Afrika Selatan, Rusia dan Brasil. Untuk ASEAN angkanya sedikit berbeda karena ada empat negara, yaitu Indonesia, Myanmar, Filipina dan Thailand.

Selain itu, 30 negara dengan beban kasus Multi Drug Resistance MDT dan juga Resisten Rifampisin RR TB yang tinggi terdapat lima negara anggota G20, yaitu India, Cina, Indonesia, Afrika Selatan dan Rusia. Untuk negara dengan beban MDR/RR TB tinggi ini ada empat negara ASEAN, yaitu Indonesia, Myanmar, Filipina dan Vietnam.

Sebelumnya, Thailand masuk dalam daftar beban MDR/RR TB ini, tapi sejak Juni 2021, Negeri Gajah Putih itu berhasil ke luar dari daftar itu. Thailand dinilai dapat mengendalikan jumlah kasus walaupun sedang menangani pandemi Covid-19 juga.

“Suatu prestasi membanggakan yang patut diikuti negara ASEAN lain juga,” tutur Tjandra.

Secara keseluruhan Global TB Report 2021 ini ada sepuluh negara yang masuk dalam semua tiga daftar baik jumlah kasus TB, TB dan HIV serta juga MDR/RR TB. Kesepuluh negara ini adalah India, Cina, Indonesia, Republik Demokratik Kongo, Mozambik, Myanmar, Nigeria, Filipina, Afrika Selatan dan Zambia.

“Artinya empat dari negara G20 dan tiga negara dari ASEAN merupakan negara-negara dengan beban TB yang tinggi (high burden countries - HBC) untuk semua aspek TB yang ada,” kata Guru Besar di Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) itu.

Menurut Tjandra, Indonesia memang ada dalam semua tiga daftar beban laporan itu. Sehingga, kata dia, pencanangan eliminasi di Indonesia pada 2030 dan munculnya Peraturan Presiden Nomor 67 tahun 2021 tentang penanggulangan tuberkulosis adalah langkah yang tepat.

Tjandra yang saat ini menjabat sebagai Direktur Pascasarjana Universitas YARSI, Jakarta itu, menambahkan, Indonesia menjadi Presidensi G20 pada 2022 dan juga akan memegang Keketuaan ASEAN pada 2023. Dan, dia menilai, akan menjadi hal baik jika Indonesia dapat berinisiatif mempelopori, serta memimpin penanggulangan, dan diplomasi TB internasional di kancah G20 dan juga ASEAN.

“Agar dunia dapat mencapai target 3.3, Sustainable Development Goal atau SDG, yaitu menghentikan epidemi tuberkulosis dunia pada 2030, sembilan tahun dari sekarang,” ujar Tjandra menambahkan.

Baca juga:
Uji Vaksin Booster Covid-19 Gaet 1.500 Relawan di Jakarta dan Bandung

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

16 jam lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

3 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

PM Singapura Sebut Jokowi Berkontribusi bagi Kawasan

3 hari lalu

PM Singapura Sebut Jokowi Berkontribusi bagi Kawasan

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengakui kontribusi Presiden Jokowi, baik bagi Indonesia maupun kawasan.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

6 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

7 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

8 hari lalu

Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

Retno Marsudi di antaranya menghadiri ASEAN Future Forum di Vietnam sebagai platform tukar pandangan dan ide mengenai masa depan ASEAN

Baca Selengkapnya

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

8 hari lalu

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

PT Pupuk Indonesia memperluas jaringan ke tingkat ASEAN.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Bicara Transisi Energi: Butuh Investasi Sangat Besar

11 hari lalu

Sri Mulyani Bicara Transisi Energi: Butuh Investasi Sangat Besar

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut, investasi untuk mewujudkan transisi energi sangatlah besar.

Baca Selengkapnya

Koalisi Desak Pemimpin ASEAN Sukseskan Perjanjian Plastik Global untuk Akhiri Pencemaran

13 hari lalu

Koalisi Desak Pemimpin ASEAN Sukseskan Perjanjian Plastik Global untuk Akhiri Pencemaran

TEMPO, Jakarta- Koalisi Organisasi Masyarakat Sipil mendesak pemimpin ASEAN untuk mengambil sikap tegas dalam negosiasi yang sedang berlangsung untuk mengembangkan instrumen hukum internasional yang mengikat demi mengatasi pencemaran plastik, termasuk di lingkungan laut.

Baca Selengkapnya

ASEAN dan Australia Memperingati 50 Tahun Kemitraan

16 hari lalu

ASEAN dan Australia Memperingati 50 Tahun Kemitraan

ASEAN dan Australia memperingati 50 tahun pertemuan pertama antara Sekretaris Jenderal ASEAN dan para pejabat Australia pada 16 April

Baca Selengkapnya