Rekomendasi Peneliti UGM untuk Mengetahui Penyebab Erupsi Gunung Semeru

Selasa, 7 Desember 2021 08:44 WIB

Gunung Semeru yang mengeluarkan lava pijar terlihat dari Desa Sumberwuluh, Lumajang, Jawa Timur, Senin 6 Desember 2021. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi meminta warga di sekitar kawasan Gunung Semeru tetap waspada karena potensi erupsi Gunung Semeru masih bisa terus terjadi. ANTARA FOTO/Zabur Karuru

TEMPO.CO, Yogyakarta - Sejumlah rekomendasi langkah penelitian letusan Gunung Semeru dibeberkan para peneliti gunung api dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) dan Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM). Erupsi Gunung Semeru di Jawa Timur terjadi pada Sabtu, 4 Desember 2021

"Rekomendasi secara saintifik, perlu dilakukan analisis data secara terintegrasi yang mencakup data gempa vulkanik, deformasi, gas, dan data curah hujan secara temporal dalam beberapa bulan terakhir," kata pakar gunung api bidang seismolog UGM, Ade Anggraini, Senin, 6 Desember 2021.

Ade mengatakan data-data tersebut dibutuhkan untuk dikorelasikan dengan kejadian baik guguran dengan magnitudo kecil maupun besar untuk mengetahui faktor dominan penyebab erupsi Semeru.

"Tanggap darurat kepada masyarakat saat ini yang terutama perlu mewaspadai area di dekat sungai dengan hulu gunung api Semeru dan dilarang untuk beraktivitas dalam radius bahaya yang sudah ditetapkan oleh otoritas setempat," kata dia.

Ade mengatakan masyarakat sekitar juga sangat perlu menggunakan masker untuk menghindari bahaya ISPA akibat abu vulkanik. "Karena abu vulkanik mempunyai kandungan silika dan berukuran mikro. Material abu vulkanik yang berada di atap rumah perlu segera dibersihkan untuk menghindari bahaya robohnya atap rumah yang dapat menyebabkan adanya korban jiwa," kata dia.

Peneliti bidang geomorfologi UGM Danang Sri Hadmoko mengatakan secara saintifik, curah hujan yang tinggi belakangan ini juga bisa menyebabkan ketidakstabilan pada endapan lava akibat erupsi Semeru.

"Pada beberapa kasus, memang faktor eksternal, seperti curah hujan yang tinggi bisa menyebabkan thermal stress dalam tubuh kubah lava dan memicu ketidakstabilan dalam tubuh kubah lava," kata dia.

Advertising
Advertising

Ia mencontohkan pada erupsi Gunung Soufriere Hills di Montserrat, Kepulauan Karibia, pada tahun 1998, 2000, 2001, dan 2003 di mana hujan lebat dengan intensitas lebih dari 80 milimeter per jam dan durasi lebih dari dua jam juga memicu terjadinya runtuhnya kubah lava.

"Pada beberapa gunung api dengan lingkungan salju juga bisa menyebabkan melelehnya salju secara cepat dan juga dapat menyebabkan kubah lava tidak stabil," kata dia.

Seismolog UGM Wiwit Suryanto menuturkan dari data kegempaan yang terjadi di Semeru, terlihat bahwa jumlah guguran meningkat dalam beberapa hari terakhir. "Sehingga dapat disimpulkan ketidakstabilan kubah lava Gunung Semeru meningkat ditambah faktor eksternal berupa curah hujan yang tinggi," kata dia.

Baca:
PVMBG: Jarak Luncuran Awan Panas Guguran Gunung Semeru 11 Kilometer

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

1 hari lalu

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

Selain penampilan, orang tinggi diklaim punya kelebihan pada kesehatan dan gaya hidup. Berikut keuntungan memiliki tinggi badan di atas rata-rata.

Baca Selengkapnya

Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

1 hari lalu

Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

Berikut beberapa hewan yang kerap dijadikan hewan percobaan dalam penelitian:

Baca Selengkapnya

Setiap 26 April Diperingati Hari Kekayaan Intelektual Sedunia, Ini Awal Penetapannya

1 hari lalu

Setiap 26 April Diperingati Hari Kekayaan Intelektual Sedunia, Ini Awal Penetapannya

Hari Kekayaan Intelektual Sedunia diperingati setiap 26 April. Begini latar belakang penetapannya.

Baca Selengkapnya

Status Gunung Ruang Turun, Warga Dilarang Memasuki Kampung Pumpente dan Laingpatehi

2 hari lalu

Status Gunung Ruang Turun, Warga Dilarang Memasuki Kampung Pumpente dan Laingpatehi

Kampung Pumpente dan Laingpatehi masuk dalam radius kawasan rawan bencana di kaki Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Pertamina Geothermal Energy Bantu Korban Erupsi Gunung Ruang

2 hari lalu

Pertamina Geothermal Energy Bantu Korban Erupsi Gunung Ruang

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) Area Lahendong menyalurkan bantuan untuk korban erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Guru Besar UGM Anjurkan Daun Pegagan untuk Terapi Daya Ingat, Begini Cara Kerjanya

3 hari lalu

Guru Besar UGM Anjurkan Daun Pegagan untuk Terapi Daya Ingat, Begini Cara Kerjanya

Tanaman liar pegagan dianggap bisa membantu terapi daya ingat. Senyawa aktifnya memulihkan fungsi hipokampus, bagian krusial pada otak.

Baca Selengkapnya

Usai Putusan Sengketa Pilpres, Zainal Arifin Mochtar Sebut MK Punya Banyak PR

4 hari lalu

Usai Putusan Sengketa Pilpres, Zainal Arifin Mochtar Sebut MK Punya Banyak PR

Pakar hukum tata negara UGM, Zainal Arifin Mochtar, menilai MK punya banyak pekerjaan rumah alias PR pasca-putusan sengketa pilpres.

Baca Selengkapnya

UGM Buka Pendaftaran Seleksi Mandiri, Simak Syarat dan Panduan Pendaftaran

4 hari lalu

UGM Buka Pendaftaran Seleksi Mandiri, Simak Syarat dan Panduan Pendaftaran

Universitas Gajah Mada buka pendaftaran online seleksi mandiri UGM sejak 17 April hingga 7 Mei 2024. Lokasi ujian mandirinya?

Baca Selengkapnya

Peneliti The Ekliptika Institute: Aktivitas Gunung Ruang Tidak Memicu Erupsi Gunung Lain

4 hari lalu

Peneliti The Ekliptika Institute: Aktivitas Gunung Ruang Tidak Memicu Erupsi Gunung Lain

Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara, erupsi 16 April 2024 lalu. Tak memicu erupsi gunung lain.

Baca Selengkapnya

Pakar Hukum UGM Sebut Ada 3 Genre Hakim dalam Putusan MK

4 hari lalu

Pakar Hukum UGM Sebut Ada 3 Genre Hakim dalam Putusan MK

Pakar hukum di UGM sebut ada 3 genre hakim dalam memutus perkara. Apa saja?

Baca Selengkapnya