Terjadinya Erupsi Gunung Semeru Menurut Ahli Vulkanologi UGM dan ITB

Reporter

Tempo.co

Rabu, 8 Desember 2021 05:45 WIB

Seorang warga berbegas menuju pengungsian saat terjadi luncuran awan panas dari gunung Semeru di desa Supiturang, Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur, Selasa 7 Desember 2021. Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menghimbau masyarakat agar mewaspadai awan panas serta tidak beraktivitas dalam radius satu kilometer dari kawah gunung dan lima kilometer dari arah bukaan kawah di sektor tenggara - selatan. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto

TEMPO.CO, Jakarta - Gunung Semeru di Jawa Timur pada 4 Desember 2021 mengalami erupsi sekitar pukul 15.00. Erupsi gunung ini disertai guguran lava dan awan panas yang merusak rumah-rumah warga dan lingkungan sekitarnya.

Menurut peneliti Universitas Gadjah Mada (UGM) meletusnya Gunung Semeru memiliki dua tipe di antaranya:

Vulkanian
Peneliti Gunung Api atau Volcano Hazard Universitas Gadjah Mada (UGM) Herlan Darmawan menjelaskan bahwa Semeru merupakan gunung api stratovulcano yang juga menjadi gunung tertinggi di Pulau Jawa, dengan ketinggian mencapai 3676 meter. Dalam catatan sejarah, Semeru sudah meletus sejak 1818 sampai 2021.

“Letusan Gunung Semeru umumnya letusan abu bertipe vulkanian dan strombolian,” ujar Herlan seperti dikutip dari artikel Tempo.co pada Selasa, 7 Desember 2021.

Sepenjelasan Herlan, letusan bertipe vulkanian dan strombolian terjadi tiga sampai empat kali setiap jam. Letusan vulkanian dicirikan dengan letusan eksplosif yang kadang-kadang menghancurkan kubah dan lidah lava yang telah terbentuk sebelumnya.

Advertising
Advertising

Strombolian
Sementara itu, Wahyudi yang juga peneliti Gunung Api UGM mengatakan letusan Gunung Semeru juga bertipe strombolian, yang biasanya diikuti dengan pembentukan kubah dan lidah lava baru. Masih mengutip artikel Tempo.co, pada saat terjadinya letusan eksplosif biasanya akan diikuti terjadinya aliran awan panas yang mengalir ke lembah-lembah yang lebih rendah dan alirannya sesuai dengan bukaan kawah dan lembah-lembah di Gunung Semeru.

Sebut Wahyudi, bukaan kawah Gunung Semeru saat ini mengarah ke tenggaran atau ke hulu Besuk Kembar, Besuk Bang, Besuk Kobokan.

Kemudian, mengutip laman Institut Teknologi Bandung di alamat itb.ac.id, Ahli Vulkanologi Institut Teknologi Bandung Dr Eng Mirzam Abdurrachman berpendapat bahwa terkikisnya material abu vulkanik yang berada di tudung Gunung Semeru membuat beban yang menutup gunung hilang, sehingga mengakibatkan erupsi.

Mirzam mengatakan meletusnya gunung api dapat diakibatkan tiga faktor, pertama karena volume dapur magma sudah penuh, kedua karena ada longsoran di dapur magma yang disebabkan pengkristalan magma, dan yang ketiga di atas dapur magma.

“Faktor yang ketiga ini sepertinya yang terjadi di Semeru,” ujar Mirzam seperti dikutip Tempo.co dari itb.ac.id pada Selasa, 7 Desember 2021.

Hal tersebut dikatakan Mirzam karena ketika curah hujan cukup tinggi, abu vulkanik yang menahan di puncak berasal dari akumulasi letusan sebelumnya terkikis oleh air, sehingga gunung api kehilangan beban. Sehingga meskipun isi dapur magmanya sedikit yang bisa dilihat dari aktivitas kegempaan atau hanya bisa dideteksi dengan alat, Gunung Semeru tetap bisa meletus.

DELFI ANA HARAHAP

Baca: Update Korban Erupsi Gunung Semeru

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Aksi Mahasiswa UGM Tuntut Transparansi, IPK 4,00 Hahasiswa Kedokteran Universitas Jember, 5 Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia

5 menit lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Aksi Mahasiswa UGM Tuntut Transparansi, IPK 4,00 Hahasiswa Kedokteran Universitas Jember, 5 Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia

Topik tentang mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut tranparansi biaya pendidikan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

70 Persen Mahasiswa UGM Keberatan dengan Besaran UKT, Ada yang Cari Pinjaman hingga Jual Barang Berharga

12 jam lalu

70 Persen Mahasiswa UGM Keberatan dengan Besaran UKT, Ada yang Cari Pinjaman hingga Jual Barang Berharga

Peringatan Hari Pendidikan Nasional atau Hardiknas di Yogyakarta turut diwarnai aksi kalangan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) di Balairung UGM Kamis 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Peringati Hari Pendidikan Nasional, Mahasiswa UGM Gelar Aksi Tuntut Tranparansi Biaya Pendidikan

14 jam lalu

Peringati Hari Pendidikan Nasional, Mahasiswa UGM Gelar Aksi Tuntut Tranparansi Biaya Pendidikan

Mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut transparansi biaya pendidikan dan penetapan uang kuliah tunggal (UKT).

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024, UGM Ingin Wujudkan Kampus Inklusif

15 jam lalu

Hardiknas 2024, UGM Ingin Wujudkan Kampus Inklusif

Rektor UGM Ova Emilia mengatakan, UGM telah membangun ekosistem pendidikan yang inklusif, inovatif, strategis, berdaya saing, dan sinergis.

Baca Selengkapnya

Hardiknas, Mahasiswa UGM Demo Tolak UKT yang Memberatkan

15 jam lalu

Hardiknas, Mahasiswa UGM Demo Tolak UKT yang Memberatkan

Peringatan Hari Pendidikan Nasional atau Hardiknas di Yogyakarta turut diwarnai aksi kalangan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) di Balairung UGM Kamis 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Lulus Spesialis Dokter UGM di Usia 27 Tahun, Aulia Ayub Ungkap Kiatnya

20 jam lalu

Lulus Spesialis Dokter UGM di Usia 27 Tahun, Aulia Ayub Ungkap Kiatnya

Aulia Ayub mengungkapkan kiatnya sebagai lulusan termuda dan tercepat dari Program Spesialis UGM dengan IPK 4,00.

Baca Selengkapnya

KM ITB Desak Pemerintah Cabut UU Cipta Kerja dan Cegah Eksploitasi Kelas Pekerja

21 jam lalu

KM ITB Desak Pemerintah Cabut UU Cipta Kerja dan Cegah Eksploitasi Kelas Pekerja

Keberadaan UU Cipta Kerja tidak memberi jaminan dan semakin membuat buruh rentan.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

1 hari lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara di Sulawesi Masih Ditutup Sementara Hari Ini

1 hari lalu

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara di Sulawesi Masih Ditutup Sementara Hari Ini

Sejumlah bandara di wilayah udara Sulawesi masih ditutup operasionalnya hari ini akibat sebaran abu vulkanik dari Gunung Ruang yang kembali erupsi. AirNav Indonesia mengumumkan setidaknya ada lima bandara di wilayah Sulawesi yang penutupan operasionalnya diperpanjang.

Baca Selengkapnya

Gunung Ruang Masih Level Awas, Penutupan Operasional Bandara Sam Ratulangi Diperpanjang sampai Besok

1 hari lalu

Gunung Ruang Masih Level Awas, Penutupan Operasional Bandara Sam Ratulangi Diperpanjang sampai Besok

Penutupan operasional Bandara Sam Ratulangi Manado kembali diperpanjang hingga Kamis, 2 Mei 2024 akibat dampak sebaran abu vulkanik Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya