Disuntik 10 Dosis Vaksin Covid-19 Sehari, Pria Selandia Baru Diperiksa

Senin, 13 Desember 2021 10:27 WIB

Ilustrasi Vaksin Covid-19. Johannes P Christo

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pria yang berasal dari Selandia Baru telah dilabeli ‘unbelievably selfish’ setelah menerima hingga 10 dosis vaksin Covid-19 dalam satu hari. Kabarnya pria yang tidak disebutkan namanya itu melakukannya dengan mengunjungi beberapa pusat vaksinasi yang sekarang masih dalam penyelidikan.

Menurut laporan, skema yang dilakukan pria tersebut dengan mengatasnamakan orang lain dan mengaku belum mendapatkan vaksin. Selain itu, pria itu juga diduga dipekerjakan oleh seseorang dan menerima pembayaran dari oknum yang berusaha memalsukan cacatan vaksinasi agar diberi kebebasan untuk melakukan berbagai aktivitas.

Manajer program vaksin dan imunisasi Covid-19 di Selandia Baru, Astrid Koornneef, menerangkan bahwa Kementerian Kesehatan negaranya telah menanggapi masalah ini dengan serius. “Kami sangat prihatin dengan situasi ini dan bekerja sama dengan instansi terkait untuk menyelidikinya,” ujar dia kepada Stuff New Zealand, Sabtu, 11 Desember 2021.

Koornneef melanjutkan bahwa menggunakan identitas orang lain dan menerima perawatan medis adalah hal yang berbahaya. Ini menempatkan pada risiko orang yang menerima vaksinasi dengan identitas yang diasumsikan dan orang yang catatan kesehatannya akan menunjukkan bahwa mereka telah divaksinasi padahal belum.

Kementerian setempat tidak mengatakan di mana insiden itu terjadi, tapi menyarankan agar pria itu untuk mengunjungi dokter dan meminta diperiksa sesegera mungkin.

Advertising
Advertising

Ahli vaksin University of Auckland, Selandia Baru, Helen Petousis-Harris mengatakan bahwa penelitian tidak mencakup penggunaan dosis berlebihan seperti itu, sehingga sulit untuk memprediksi apa yang mungkin terjadi pada seseorang yang memiliki 10 vaksin dalam satu hari.

Petousis-Harris mengatakan pria itu kemungkinan akan merasa beberapa efek samping selama satu atau dua hari karena tubuhnya meningkatkan respons kekebalan terhadap beberapa vaksin. "Ini luar biasa egois," katanya.

Sementara, Direktur Institut Malaghan dan profesor imunologi Graham Le Gros menyebutkan bahwa hal itu adalah tindakan yang berbahaya. “Itu konyol dan berbahaya,” tutur dia sambil menambahkan bahwa pria itu tidak mungkin meninggal karena 10 suntikan, tapi memiliki begitu banyak dosis dapat berarti vaksin tidak berfungsi dengan baik.

Menurut Le Gros, mereka yang menerima vaksin atas nama orang lain tidak membuat diri mereka lebih aman. “Mereka jelas bodoh dengan membantu orang yang perlu dibuat aman,” katanya lagi.

STUFF NEW ZEALAND | INDIAN EXPRESS | BUSINESS INSIDER

Baca:
Covid-19 di Indonesia Menurun Diduga Bukan Semata karena Vaksinasi

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

9 jam lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

1 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

1 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

2 hari lalu

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

Empat jenis vaksin sangat penting bagi jemaah haji, terutama yang masuk populasi berisiko tinggi seperti lansia dan pemilik komorbid.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

5 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Pasangan Lansia di Selandia Baru Tewas Diseruduk Domba

7 hari lalu

Pasangan Lansia di Selandia Baru Tewas Diseruduk Domba

Pasangan suami istri lanjut usia di Selandia Baru tewas setelah diseruduk domba jantan di sebuah peternakan. Oleh polisi, domba itu ditembak mati.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

8 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

9 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

15 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

16 hari lalu

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya