Ahli dari Denmark Kembangkan Molekul Baru untuk Blokir Covid-19

Rabu, 15 Desember 2021 07:53 WIB

Ilustrasi virus Corona atau Covid-19. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Tim peneliti di Aarhus University, Denmark, mengembangkan molekul baru yang menempel pada permukaan partikel SARS-CoV-2, virus penyebab Covid-19. Keterikatan ini mencegah virus memasuki sel manusia dan menyebarkan infeksi.

Molekul ini termasuk dalam kelas senyawa yang dikenal sebagai RNA aptamer dan didasarkan pada jenis blok bangunan yang sama yang digunakan untuk vaksin mRNA. Ini membuat mereka jauh lebih murah dan mudah dibuat daripada antibodi yang saat ini digunakan untuk mengobati Covid-19 dan untuk mendeteksi infeksi virus menggunakan tes antigen cepat.

Aptamer adalah sepotong DNA atau RNA yang terlipat menjadi struktur 3D dan dapat mengenali molekul target tertentu yang diinginkan. Dengan menempelkan dirinya ke permukaan virus, RNA aptamer mencegah protein Spike menjadi kunci yang memungkinkan virus memasuki sel.

Oleh karena itu, RNA aptamer bukanlah jenis vaksin baru, tapi senyawa yang berpotensi menghentikan penyebaran virus di dalam tubuh begitu seseorang terpapar virus. Ikatan yang efisien pada virus SARS-CoV-2 juga berarti bahwa aptamer dapat digunakan untuk menguji infeksi Covid-19.

Profesor Jorgen Kjems dari kampus tersebut yang juga penulis utama studi menjelaskan pihaknya telah mulai menguji aptamer baru dalam tes cepat. “Dan kami berharap dapat mendeteksi konsentrasi virus yang sangat rendah,” ujar dia yang studinya diterbitkan dalam jurnal bergengsi Proceedings of the National Academy of Sciences (PNAS), Selasa, 14 Desember 2021.

Advertising
Advertising

Studi dalam kultur sel menunjukkan bahwa aptamer bekerja melawan varian virus corona sebelumnya yang sempat diuji oleh para peneliti.

Sejak mengirimkan artikel untuk peer review, kata Kjems, pihaknya telah melanjutkan studi dan dapat menunjukkan bahwa aptamer itu juga mengenali varian Delta. “Sekarang kami sedang menunggu sampel dari varian yang baru diidentifikasi, Omicron, sehingga kami dapat menguji apakah aptamer juga mengenalinya,” kata Kjems sambil menambahkan bahwa hasil dengan varian Delta belum peer review dan dipublikasikan.

SCITECH DAILY | PNAS

Baca:
Disuntik 10 Dosis Vaksin Covid-19 Sehari, Pria Selandia Baru Diperiksa

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

3 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

4 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

5 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

5 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

5 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

5 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

6 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

6 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

7 hari lalu

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.

Baca Selengkapnya

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

9 hari lalu

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.

Baca Selengkapnya