Sebut Kasus Omicron Dunia Bertambah 8 Kali Lipat, Menkes Perkuat PeduliLindungi

Reporter

Antara

Selasa, 21 Desember 2021 07:21 WIB

Wisatawan menerima tes untuk penyakit coronavirus (COVID-19) di fasilitas pengujian pra-keberangkatan, ketika negara-negara bereaksi terhadap varian baru coronavirus Omicron, di luar terminal internasional di Bandara Sydney, Australia, 29 November 2021. [REUTERS/ Loren Elliot]

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkap pertambahan cepat kasus Covid-19 varian Omicron di dunia. Dua pekan lalu, jumlah kasus Omicron di dunia yang terdeteksi masih sebanyak 7.900. Namun, jumlah tersebut sudah naik menjadi 62.342 kasus pada pekan lalu.

“Jadi, kenaikan (kasus Omicron) lebih dari delapan kali lipat dalam sepekan di dunia,” kata Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers PPKM yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin 20 Desember 2021.

Disebutkannya, jumlah negara yang telah terinfeksi varian tersebut ikut bertambah menjadi 97 setelah dua pekan lalu hanya ada 72 negara. Bertambahnya jumlah negara tersebut kemudian ikut mengubah posisi negara dengan kasus Omicron tertinggi di dunia.

“Jadi, sudah mulai terjadi pergeseran populasi Omicron dengan paling banyak ada di Eropa,” ujar Budi.

Budi menyebutkan negara yang saat ini memiliki kasus tertinggi adalah Inggris sebanyak 37.000 kasus. Diikuti Denmark 15.000 kasus, Norwegia 2.000 kasus, Afrika Selatan sebanyak 1.300 kasus, serta Amerika Serikat sebanyak 1.000 kasus.

Advertising
Advertising

Lebih lanjut, dia menekankan telah terbukti bahwa kemampuan netralisasi virus pascainfeksi dan imunisasi menjadi menurun akibat adanya varian Omicron dibandingkan dengan Covid-19 varian yang lainnya. Sehingga, ada kemungkinan bahwa beberapa orang yang sudah divaksinasi lengkap maupun telah mendapatkan booster, tetap bisa tertular oleh Omicron.

Oleh sebab itu, dia mengimbau agar masyarakat di Indonesia mempercepat vaksinasi untuk menghadapi kemungkinan masuknya Omicron ke dalam komunitas lokal tanpa memilih jenis vaksin yang diedarkan. Kementerian Kesehatan juga akan memperkuat penerapan aplikasi PeduliLindungi.

Dalam keterangan pada akhir pekan lalu, Badan Kesehatan Dunia WHO memang telah mengungkap percepatan jumlah kasus Covid-19 varian Omicron di dunia. Saat itu WHO mengatakan angkanya dua kali lipat setiap 1,5-3,0 hari.

Mikrograf elektron dari jaringan bronkus manusia yang terinfeksi SARS-CoV-2 varian Omicron. Panah merah menunjuk partikel-partikel virus corona tersebut. dok. LKS Faculty of Medicine at The University of Hong Kong (HKUMed)

Hasil awal dari sebuah studi di Inggris juga menyebut peluang seseorang bisa terinfeksi varian Omicron bahkan lima kali lebih tinggi daripada varian Delta yang selama ini dikenal paling agresif.

Covid-19 varian Omicron sedang menyebar dengan kecepatan yang belum pernah kita saksikan pada varian-varian sebelumnya, dan diperparah dengan sebagian kalangan yang menyepelekan dengan menganggap infeksinya ringan saja,” kata Tedros Adhanom Ghebreyesus dari WHO.

Baca juga:
CEO Pfizer: Dosis Keempat Vaksin Mungkin Diperlukan Melawan Omicron


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

4 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

6 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

18 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

1 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

5 Hal yang Jadi Fokus Tangani Penyakit Arbovirus seperti DBD

3 hari lalu

5 Hal yang Jadi Fokus Tangani Penyakit Arbovirus seperti DBD

Kementerian Kesehatan Indonesia dan Brazil berkolaborasi untuk memformulasikan upaya mencegah peningkatan insiden penyakit Arbovirus seperti DBD

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

3 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

6 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Budi Gunadi Sadikin Terpilih sebagai Ketua Majelis Wali Amanat ITB

6 hari lalu

Budi Gunadi Sadikin Terpilih sebagai Ketua Majelis Wali Amanat ITB

Pemilihan Budi Gunadi Sadikin itu berlangsung secara musyawarah untuk mufakat dalam rapat pleno perdana MWA ITB di Gedung Kemenristekdikti.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

6 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

7 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya