RSHS Bandung Siapkan Kamar Isolasi Khusus Pasien Omicron

Kamis, 13 Januari 2022 17:56 WIB

Petugas medis menggunakan pakaian pelindung saat mengontrol ruangan khusus untuk wabah Virus Corona di Ruangan Isolasi Infeksi Khusus Kemuning Rumah Sakit Dokter Hasan Sadikin (RSHS), di Bandung, Jawa Barat, Jumat, 24 Januari 2020. RSHS menyiapkan ruangan inap khusus dengan lima tempat tidur serta Tim Dokter dan petugas medis khusus yang siap siaga jika ada pasien suspek atau terinfeksi Virus Corona. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin (RSHS) Bandung menyiapkan kamar khusus bagi pasien suspek Covid-19 varian Omicron. Pihak rumah sakit sengaja memisahkan dengan pasien suspek Covid-19 varian lain.

“Supaya kita bisa melacak, menelusuri pasien ini apabila ada kecurigaan yang sangat tinggi atau probably case pada varian Omicron ini,” kata Direktur Perencanaan, Organisasi dan Umum RSHS Muhammad Kamaruzzaman lewat keterangan pers, Kamis, 13 Januari 2022.

Sejauh ini belum ada pasien Covid-19 varian Omicron di RS Hasan Sadikin. Jumlah total pasien Covid-19 yang dirawat per hari ini sebanyak 24 orang. Rinciannya 17 pasien di ruang isolasi, 3 pasien di ruang Intensive Care Unit, dan 4 pasien di kamar isolasi Instalasi Gawat Darurat.

“Penanganan secara umum enggak ada yang berbeda antara pasien dengan varian Omicron dan yang bukan,” ujarnya.

Menurut Kamaruzzaman, pada pasien Covid-19 yang sudah divaksin dua kali tidak muncul ada gejala atau hanya gejala ringan. Walau begitu, RS Hasan Sadikin mengetatkan pemeriksaan dari mulai Instalasi Gawat Darurat untuk menangani pasien yang datang sebagai suspek Omicron.

Advertising
Advertising

“Menggunakan alat pelindung diri level 2 secara ketat dengan memisahkan alur masuk pasien dengan gejala respirasi dan nonrespirasi,” kata dia.

Secara total RS Hasan Sadikin Bandung menyiapkan 376 tempat tidur untuk pasien Covid-19 atau 40 persen dari keseluruhan daya tampung pasien rawat inap.

Sejak Oktober 2021 terjadi penurunan lonjakan kasus sehingga jumlah ranjang dikurangi menjadi 130 unit. Terkait dengan peningkatan tren kasus Omicron, jumlah ranjang disiapkan maksimal, oksigen ditambah, juga perawatnya.

Sebagai strategi penunjang, pihak rumah sakit menyiapkan 25 orang petugas swab test dari Instalasi Laboratorium Klinik. Tugas mereka melakukan tes PCR secara rutin dengan target 100 orang per hari. “Untuk obat, oksigen, dan peti jenazah kita siapkan stok tiga bulan,” kata Kamaruzzaman.

Baca:
RSHS Bandung Belum Rawat Pasien Covid-19 dari Omicron

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

1 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

1 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

2 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

6 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

9 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

9 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

15 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

17 hari lalu

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

20 hari lalu

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.

Baca Selengkapnya

Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

20 hari lalu

Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

Indofarma ambruk karena salah perhitungan kapan pandemi COvid-19 berakhir, sehingga banyak obat sakit akibat virus corona tak terjual

Baca Selengkapnya