Data Bank Indonesia Diretas Geng Ransomware, Kaspersky Sebut Conti Sangat Aktif

Reporter

Erwin Prima

Editor

Erwin Prima

Kamis, 20 Januari 2022 21:51 WIB

Intelijen kejahatan DarkWed, DarkTracer melaporkan data Bank Indonesia telah disusupi oleh geng ransomware Conti. (Tangkapan layar)

TEMPO.CO, Jakarta - Data Bank Indonesia telah disusupi oleh geng ransomware Conti, menurut laporan intelijen kejahatan DarkWed, DarkTracer. "Geng ransomware Conti telah mengumumkan Bank Indonesia dalam daftar korban," tulis DarkTracer di akun Twitter miliknya, Kamis, 20 Januari 2022.

DrakTracer melampirkan tangkapan layar pengumuman Conti yang menampilkan file-file diduga dari Bank Indonesia. File-file dengan domain bi.go.id itu muncul baru 1 persen dengan ukuran 487.09 MB.

Dalam pernyataannya, Bank Indonesia mengatakan telah menjalankan protokol mitigasi gangguan teknologi informasi (TI) usai terkena upaya peretasan berupa ransomware pada bulan lalu.

"BI telah melakukan pemulihan serta telah melakukan audit dan mitigasi agar serangan tersebut tidak terulang," ujar Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam media briefing secara daring di Jakarta, Kamis, 20 Januari 2022.

Perusahaan keamanan Kaspersky mengatakan Conti muncul pada akhir 2019 dan sangat aktif sepanjang tahun 2020, menyumbang lebih dari 13 persen dari seluruh korban ransomware selama periode ini.

Advertising
Advertising

“Penciptanya tetap aktif. Grup ransomware ini tidak hanya mengenkripsi, tetapi juga mengirim salinan file dari sistem yang diretas ke operator ransomware. Aktor di belakangnya kemudian mengancam untuk mempublikasikan informasi secara online jika korban tidak mau memenuhi tuntutan mereka,” ujar Yeo Siang Tiong, General Manager, South East Asia, Kaspersky , Kamis.

Menurutnya, para pelaku kejahatan siber ransomware telah menyempurnakan persenjataan mereka, dengan fokus lebih sedikit kepada serangan terhadap organisasi berskala besar, dan bahkan seluruh ekosistem underground telah muncul untuk mendukung upaya geng ransomware tersebut.

Faktanya, selama 11 bulan pertama di tahun 2021, persentase permintaan Incident Response (IR) dari Kaspersky yang diproses oleh tim GERT Kaspersky telah mencapai 46,7 persen--melonjak dari 37,9 persen di tahun 2020 dan 34 persen di tahun 2019.

Target yang paling umum adalah di sektor pemerintahan dan industri, di mana serangan terhadap kedua sektor tersebut mencapai 50 persen dari semua permintaan IR dan semuanya terkait dengan ransomware untuk tahun 2021. Target populer lainnya termasuk TI dan lembaga keuangan.

“Kami di Kaspersky juga terus memberikan inovasi demi memberikan pertahanan yang tepat bagi organisasi terhadap serangan ransomware. Solusi kami Kaspersky Endpoint Security Cloud menunjukkan efisiensi 100 persen terhadap serangan ransomware, menurut penilaian terbaru oleh AV-TEST,” ujar Yeo Siang Tiong.

Pengujian mencakup 21 keluarga ransomware, seperti REvil, Ryuk, Conti, Lockbit, pysa, Ragnarlocker, Ransomexx, serta 14 PoC lainnya. Kaspersky Endpoint Security Cloud sepenuhnya memblokir 100 persen serangan di berbagai skenario tanpa ada file pengguna yang dienkripsi, dan ancaman turut dihapus dari sistem yang dilindungi.

Baca:
Data Bank Indonesia Diduga Disusupi Geng Ransomware Conti

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

4 jam lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Aplikasi Soal UTBK Mati Tanpa Upaya Peretasan, Pengamat Siber: Memalukan

1 hari lalu

Aplikasi Soal UTBK Mati Tanpa Upaya Peretasan, Pengamat Siber: Memalukan

Kejadian pada hari pertama UTBK itu tidak ada indikasi kesengajaan menunda waktu tes untuk mendapatkan bocoran jawaban.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

2 hari lalu

Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

Faktanya, ini bukan kasus pertama karena peretasan data dalam game-game Pokemon merajalela di antara pemain curang.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

3 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

3 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

3 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

4 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

4 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

4 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya