Mengenal Tanah Lempung yang Menjadi Penghambat Proyek Kereta Cepat

Reporter

Tempo.co

Editor

Dwi Arjanto

Jumat, 21 Januari 2022 10:43 WIB

Situasi di dalam tunnel 2 Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Purwakarta, Jawa Barat, Senin, 17 Januari 2022. Tempo/Caesar Akbar

TEMPO.CO, Jakarta -Direktur Utama Kereta Cepat Indonesia China, Dwiyana Riyadi, menyatakan bahwa terdapat tiga pekerjaan terowongan kereta cepat Jakarta-Bandung yang belum selesai dibangun dari total 13 tunnel yang akan dibangun.

Tunnel tinggal dua, yaitu tunnel 4 dan tunnel 6 yang belum selesai karena masalah clay shale atau masalah geologi,” kata Dwiyana di Purwakarta, Senin, 17 janauri 2022.

Dwiyana menyatakan bahwa tim KCIC telah menemukan solusi dari permasalahan tanah lempung, yang sering disebut tanah liat tersebut dan ia berharap pengerjaan terowongan bisa selesai pada April 2022.

“Kami berharap terowongan ini bisa selesai di bulan April. Tunnel 6 bisa selsai bulan depan sehingga tiga tunnel bisa selelsai di bulan April,” kata Dwiyana

Pekerjaan terowongan ini menjadi salah satu perkara teknis yang berakibat pada keseluruhan proyek kereta cepat tersebut tidak selesai di akhir tahun 2022. Berdasarkan perhitungan tim KCIC, progres pembangunan kereta cepat hingga akhir tahun 2022 baru mencapi 95 persen dan presiden Joko Widodo menargetkan bahwa kereta cepat bisa beroperasi pada Juni 2023.

Advertising
Advertising

Lalu, apa sebenanrnya tanah lempung yang menjadi penghambat pembangunan terowongan kereta cepat?

Mengutip dari Handbook of Clay Science, tanah lempung atau biasa disebut dengan tanah liat adalah sebuah partikel mineral yang memiliki kerangka dasar silikat berdiameter kurang dari 5 mikrometer. Lempung memiliki kandungan leburan silika dan alumunium yang halus. Proses pelapukan batuan silika oleh asam karbonat yang dihasilkan dari aktivitas panas bumi menjadi salah satu proses pembentukan tanah lempung.

Lempung akan berubah menjadi gumpalan kerasa saat kering dan akan menjadi lengket jika basah dan terkena air. Hal ini ditentukan oleh jenis mineral lempung yang mendominasi. Selain itu, terdapat dua golongan mineral lempung, yaitu berdasarkan susunan lapisan oksida silikon dan oksida aluminium.

Tanah lempung (yang sempat menghambat kereta cepat) secara umum banyak digunakan untuk kegiatan pembangunan, seperti batu bata dan diolah untuk menjadi sebuah kerajinan, seperti kendi, gi, piring, dan lain sebagainya.

EIBEN HEIZIER

Baca: Terkendala Tanah Lempung, Terowongan Kereta Cepat Ditargetkan Kelar April 2022

Berita terkait

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

12 jam lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Kisah Komikus Jepang Sindir Indonesia Lebih Pilih Cina 6 Tahun Lalu

16 jam lalu

Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Kisah Komikus Jepang Sindir Indonesia Lebih Pilih Cina 6 Tahun Lalu

Jauh sebelum wacana kereta cepat Jakarta-Surabaya, ada komikus yang pernah sindir Indonesia lebih pilih Cina dari pada Jepang.

Baca Selengkapnya

KCIC Sebut Cuaca Buruk Picu Keterlambatan Perjalanan Kereta Cepat Whoosh

1 hari lalu

KCIC Sebut Cuaca Buruk Picu Keterlambatan Perjalanan Kereta Cepat Whoosh

Cuaca buruk membuat perjalanan kereta cepat Whoosh mengalami keterlambatan. PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) memberi kompensasi makanan dan minuman untuk penumpang.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Prediksi Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Sukses, Cek Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

2 hari lalu

Terkini Bisnis: Prediksi Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Sukses, Cek Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terkini ekonomi dan bisnis hingga Kamis siang, 25 April 2024 antara lain tentang prediksi proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya sukses.

Baca Selengkapnya

Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

2 hari lalu

Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

Pengamat dari MTI membeberkan alasan proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya bakal lebih sukses ketimbang Jakarta-Bandung.

Baca Selengkapnya

Perdana Beroperasi di Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222 Ribu Penumpang

3 hari lalu

Perdana Beroperasi di Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222 Ribu Penumpang

Kereta Cepat Whoosh mencatat jumlah penumpang dalam operasional perdananya selama masa angkutan lebaran tahun ini mencapai 222.309 orang. Adapun volume pengguna tertinggi per hari mencapai 21.500 penumpang.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Rekrutmen CASN 2024, Hati-hati Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya

3 hari lalu

Terkini Bisnis: Rekrutmen CASN 2024, Hati-hati Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya

Pemerintah berencana membuka pendaftaran calon aparatur sipil negara atau CASN untuk tahun 2024, yang dibagi dalam dua tahap.

Baca Selengkapnya

Luhut Rencanakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina, Apa Bedanya dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung?

3 hari lalu

Luhut Rencanakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina, Apa Bedanya dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung?

Luhut menggadang-gadang proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina. Berikut perbedaan spesifikasi dan lainnya dari Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

Baca Selengkapnya

Cina Garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Pengamat: Hati-hati, Jangan Pakai APBN Lagi

4 hari lalu

Cina Garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Pengamat: Hati-hati, Jangan Pakai APBN Lagi

Indonesia kembali menggandeng Cina di proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya. Jangan sampai menggunakan APBN lagi seperti kereta cepat Jakarta-Bandung.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

4 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya