LPDP Beri Beasiswa Kepada 29 Ribu Orang Sejak 2013
Reporter
Antara
Editor
Devy Ernis
Kamis, 27 Januari 2022 10:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Andin Hadiyanto mengatakan lembaganya telah memberikan beasiswa kepada 29,87 ribu orang penerima sejak 2013. "Yang sudah jadi alumni ada 14,58 ribu penerima dan ini sebagian besar bekerja di sektor publik," kata Andin dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi bidang Keuangan dan Perbankan Dewan Perwakilan Rakyat pada Rabu, 26 Januari 2022.
Pada 2021, LPDP memberikan beasiswa kepada 4.266 orang penerima dengan total Rp 1,8 triliun, yang terdiri dari penerima beasiswa penuh sebanyak 4.249 orang, beasiswa parsial 17 orang, dan beasiswa disertasi untuk 17 orang.
Andin juga menyampaikan sebagian besar atau 61,68 persen dari total alumni LPDP kini bekerja di sektor publik. Artinya sebanyak 8,26 ribu penerima LPDP menjadi akademisi, peneliti, pegawai negari sipil (PNS), dan anggota TNI/Polri.
Sementara itu 4,78 ribu alumni LPDP atau 35,84 persen bekerja di sektor privat seperti di perusahaan swasta, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ataupun BUMD, dan menjadi wirausaha. Kemudian sebanyak 304 alumni LPDP atau 2,28 persen dari total alumni menjadi pekerja lembaga swadaya masyarakat (LSM).
LPDP menargetkan akan menyalurkan beasiswa kepada 4 ribu orang penerima pada tahun 2022. LPDP juga akan menyalurkan beasiswa degree kerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi untuk 3.100 penerima dan dengan Kementerian Agama untuk 1.000 penerima.
Sementara penyaluran beasiswa non degree kerja sama dengan Kementerian Pendidikan dibidik untuk 25 ribu orang dan dengan Kementerian Agama untuk 20 ribu orang.
Pada 2021, LPDP juga mendanai 17 kontrak riset baru senilai Rp 281,46 miliar pada 2021. Kontrak riset tersebut sesuai dengan prioritas nasional terkait ketahanan pangan, industri 4.0, kesehatan, dan farmasi.
LPDP juga mendukung Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk pelaksanaan riset prioritas nasional, terutama yang berkaitan dengan Covid-19. Salah satu riset yang didanai ialah terkait alat tes Covid-19 GeNose.
LPDP juga mendanai riset untuk mobil listrik buatan dalam negeri yang nantinya akan digunakan untuk mengantar dan jemput tamu perlehatan G-20 di Indonesia.
Adapun dari 17 kontrak riset baru yang didanai oleh LPDP, sebanyak 11 riset menggunakan skema invitasi dengan total pendanaan Rp 78,72 miliar dan 1 kontrak riset menggunakan skema kolaborasi internasional yang didanai sebesar Rp 38,32 miliar.
Kemudian, 1 kontrak riset merupakan riset kompetisi senilai Rp 902,49 juta dan 4 riset mandatori dengan pendanaan Rp 163,5 miliar. Sejak 2013, LPDP telah mendanai 1.668 riset yang sebagian besar pendanaan dan pengelolaannya dikolaborasikan dengan Kemendikbudristek dan BRIN. Untuk jumlah tersebut, dana yang telah dikeluarkan oleh pemerintah mencapai Rp1,3 triliun.
"Yang sudah selesai 90 proyek dan yang lain (1.578 penelitian) masih on going. Kebanyakan riset multiyears dari 2 sampai 4 tahun," kata Andin.
Baca juga:
Pendaftaran LPDP 2022 Dibuka Februari, Cek Syaratnya
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.