Penyusutan Gletser Global Percepat Pelapukan Kimia di Bawahnya

Reporter

Antara

Editor

Erwin Prima

Sabtu, 29 Januari 2022 19:08 WIB

Foto dari udara yang diabadikan pada 26 Juli 2021 ini menunjukkan gletser di bagian hulu seksi Sungai Yangtze di Taman Nasional Sanjiangyuan di Provinsi Qinghai, Cina barat laut. (Xinhua/Zhang Long)

TEMPO.CO, Beijing - Untuk kali pertama para peneliti mengevaluasi tingkat pelapukan kimia global di bawah gletser, yang mengungkap variasi temporal dan spasial serta mekanisme pengaruh.

Pelapukan kimia, juga dikenal sebagai dekomposisi atau peluruhan, adalah penguraian batuan oleh mekanisme kimia, dan biasanya mengubah komposisi kimia batuan melalui karbonasi, hidrasi, hidrolisis, atau oksidasi.

Para peneliti dari Universitas Northwest Akademi Ilmu Pengetahuan China (CAS) dan Pennsylvania State University mengumpulkan data konsentrasi kation 5.465 sampel limpasan dari 77 gletser di seluruh dunia dan menilai tingkat denudasi kation (CDR) dari 10 wilayah gletser global serta lapisan Arktik dan Antarktika.

Mereka mengungkapkan bahwa tingkat pelapukan kimia global di bawah gletser tercatat tiga kali lebih tinggi dibandingkan dua dekade lalu, hingga 10 kali lebih tinggi dari daerah tangkapan air lapisan es, hingga 50 kali lebih tinggi dari rata-rata seluruh lapisan es, dan empat kali lebih tinggi dari rata-rata sungai nonglasial utama, menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature Communications.

Studi ini menyoroti bahwa tingkat pelapukan kimia glasial berkorelasi positif dengan suhu udara, curah hujan, dan volume limpasan, sementara berkorelasi terbalik dengan garis lintang, mengindikasikan bahwa hasil pelapukan kimia glasial cenderung meningkat di masa depan, dan mungkin menjadi semakin penting bagi siklus biogeokimia regional.

Advertising
Advertising

XINHUA | ANTARA

Baca:
Studi: Gletser 180 Triliun Ton Antartika Bisa Runtuh dalam 20 Tahun

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

USAID dan Bappenas Bikin Proyek Penelitian Pengelolaan Air di Pedesaan

1 hari lalu

USAID dan Bappenas Bikin Proyek Penelitian Pengelolaan Air di Pedesaan

USAID dan Bappenas berharap penelitian ini akan memberikan panduan strategis dan praktik terbaik pengelolaan air di pedesaan

Baca Selengkapnya

Peneliti Khawatir Berang-berang di DAS Ciliwung Terancam Punah, Kotorannya Mengandung Bioplastik

6 hari lalu

Peneliti Khawatir Berang-berang di DAS Ciliwung Terancam Punah, Kotorannya Mengandung Bioplastik

Berang-berang semakin sulit ditemukan di Sungai Ciliwung.

Baca Selengkapnya

Bedakan Aurora Borealis dan Aurora Australis, Berikut Proses Terciptanya

7 hari lalu

Bedakan Aurora Borealis dan Aurora Australis, Berikut Proses Terciptanya

Aurora adalah tampilan cahaya alami yang berkilauan di langit. Bedakan Aurora Borealis dan Aurora Australis.

Baca Selengkapnya

Temuan Peneliti MIT Mengklaim AI Telah Mempelajari Cara Menipu Manusia

8 hari lalu

Temuan Peneliti MIT Mengklaim AI Telah Mempelajari Cara Menipu Manusia

Kemampuan sistem AI ini dapat melakukan hal-hal seperti membodohi pemain game online atau melewati captcha.

Baca Selengkapnya

Badai Geomagnetik Picu Gangguan Sinyal di Indonesia dan Dunia, Begini Kata Peneliti BRIN

8 hari lalu

Badai Geomagnetik Picu Gangguan Sinyal di Indonesia dan Dunia, Begini Kata Peneliti BRIN

Ilmuwan NOAA mendeteksi badai geomagnetik terbaru yang terjadi pada 11 Maret 2024 dan dampaknya diperkirakan berlanjut hingga Mei ini.

Baca Selengkapnya

Potensi Gempa Sesar Lembang, Peneliti BRIN Sebut Tingkat Ancaman Besar Karena Dangkal

10 hari lalu

Potensi Gempa Sesar Lembang, Peneliti BRIN Sebut Tingkat Ancaman Besar Karena Dangkal

Sampai kedalaman 4,5 meter tanah ditemukan empat kejadian gempa yang berkaitan dengan Sesar Lembang

Baca Selengkapnya

Peneliti Unair Temukan Senyawa Penghambat Sel Kanker, Raih Penghargaan Best Paper

18 hari lalu

Peneliti Unair Temukan Senyawa Penghambat Sel Kanker, Raih Penghargaan Best Paper

Peneliti Unair berhasil mengukir namanya di kancah internasional dengan meraih best paper award dari jurnal ternama Engineered Science.

Baca Selengkapnya

Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

18 hari lalu

Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

Sekarang ukuran roket juga tidak besar, tapi bisa mengangkut banyak satelit kecil.

Baca Selengkapnya

Ketergantungan Impor 99 Persen, Peneliti BRIN Riset Jamur Penghasil Enzim

19 hari lalu

Ketergantungan Impor 99 Persen, Peneliti BRIN Riset Jamur Penghasil Enzim

Di Indonesia diperkirakan terdapat 200 ribu spesies jamur, yang di antaranya mampu memproduksi enzim.

Baca Selengkapnya

Kenapa Orang Suka Aroma Bayi? Ini Penjelasan Ilmiahnya

19 hari lalu

Kenapa Orang Suka Aroma Bayi? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Cairan amnion dan substansi seperti verniks caseosa berperan dalam menciptakan aroma bayi yang khas.

Baca Selengkapnya