Kementerian Pendidikan Berkomitmen Majukan Budaya Matrilineal Minangkabau

Reporter

Tempo.co

Editor

Devy Ernis

Kamis, 10 Februari 2022 22:17 WIB

Sejumlah pelajar menampilkan atraksi tari piring, pada Festival Pesona Minangkabau di halaman Istano Basa Pagaruyung, Batusangkar, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, Sabtu 13 November 2021. Pemkab Tanah Datar menggelar Festival Pesona Minangkabau selama dua hari ke depan yang menampilkan pawai budaya autentik Minang dan penampilan tari piring yang juga diikuti secara virtual dalam rangka pemecahan rekor MURI. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi megatakan akan memajukan budaya matrilineal. Sistem kekerabatan matrilineal merupakan salah satu budaya Indonesia yang berasal dari suku Minangkabau yang mengatur alur keturunan dari garis ibu. “Pengembangan pemajuan kebudayaan Indonesia di sini mempunyai dua kata kunci, yakni mendorong literasi baru dan industri terhadap berbagai kebudayaan yang dimiliki,” ujar Direktur Perfilman, Musik dan Media, Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan Ahmad Mahendra seperti dikutip pada laman resmi Kementerian Pendidikan pada Kamis, 10 Februari 2022.

Menurut Mahendra, budaya sistem kekerabatan matrilineal Minangkabau memiliki ciri khas tertentu serta mengandung karakteristik sejarah. Dengan memajukan sekaligus mengembangkan budaya matrilineal suku Minangkabau ini, Mahendra berharap konsep, fungsi, serta maknanya akan dapat dipahami masyarakat secara luas.


Mahendra mengatakan sistem kekerabatan matrilineal yang diterapkan oleh suku Minangkabau menentukan perubahan nilai yang tidak biasa. Contohnya dalam hal tata cara perkawinan, pola adat istiadat hingga tradisi kesenian.

“Harapannya, semua pihak dapat mengoptimalkan dan menggali potensi budaya yang ada di wilayah Sumatera Barat agar tidak hanya dikenal di kancah nasional, lebih dari itu harus dikenal dunia,” ujarnya.

Advertising
Advertising

Mahendra menyampaikan hal tersebut saat menghadiri diskusi kelompok terpumpun Festival Budaya Matrilineal yang digelar bersama dengan Badan Pelestarian Nilai Budaya Sumatera Barat, di Padang, Selasa, 8 Februari lalu. Lebih lanjut, dia mengungkapkan, ajang FGD Festival Matrilineal 2022 merupakan kegiatan awal dari agenda kunjungan kerjanya untuk memajukan kebudayaan daerah.

Nantinya, masih ada lagi kegiatan kunjungan kerja lain yang bakal dilakukan di antaranya menghadiri FGD Festival Matrilineal yang menghadirkan budayawan Sumatera Barat, bincanf kebudayaan bersama 65 komunitas budaya di Sumatera Barat, sekaligus memantau keberlanjutan warisan budaya tak benda UNESCO yakni pencak silat.

Mahendra berharap, dari serangkaian agenda kerja ke lapangan ini dapat membantu pemerintah menemukan gambaran tentang upaya-upaya menjamin pemajuan kebudayaan nasional ke depan.

Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya Sumatera Barat, Undri, mengatakan melalui FGD Festival Matrilineal ini akan dibahas segala informasi guna menyelaraskan dan mendudukkan konsep matrilineal secara komprehensif. “Para akademisi maupun budayawan kita mintai pendapatnya mengenai sistem kekerabatan matrilineal sehingga menjadi inspirasi implementasi festival,” katanya.

Kegiatan FGD Festival Matrilineal 2022 turut dihadiri oleh kalangan akademisi, praktisi, pemerhati budaya, yang sekaligus menjadi narasumber. Mereka adalah Direktur Program Pasca Sarjana Universitas Andalas, Nursyirwan Efendi; Ketua Bundo Kanduang, Raudha Thaib; Dosen Fisip Universitas Andalas, Zainal Arifin; serta Dosen FIB Universitas Andalas, Nopriyasman.


Selain berbincang mengenai Festival Matrilineal 2022, Direktur Mahendra juga menyambangi Kabupaten Dharmasraya untuk berkoordinasi terkait perencanaan kegiatan Ekspedisi Batanghari dalam rangka pengembangan narasi Kawasan Strategis Nasional Muara Jambi. Selain itu, ia juga berkunjung ke Kabupaten Sijunjung dan Sawah Lunto untuk berkoordinasi dengan pemerintah setempat terkait rencana pembentukan Badan Pengelola Situs Warisan Dunia Sawah Lunto dan menyiapkan keberadaan Cagar Budaya Sijunjung menjadi Cagar Budaya Nasional.

Baca juga: Kemendagri Jelaskan Mekanisme Penggantian Nama Sumbar Menjadi Minangkabau

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Jurnal Internasional IJTech Milik FTUI Kembali ke Posisi Q1

14 hari lalu

Jurnal Internasional IJTech Milik FTUI Kembali ke Posisi Q1

IJTech milik FTUI kembali menjadi jurnal terindeks kuartil tertinggi (Q1) berdasarkan pemeringkatan SJR yang dirilis pada April 2024

Baca Selengkapnya

Lestarikan Silek Galombang Duo Baleh Minangkabau, Mahasiswa ISI Padang Panjang Gelar Pertunjukan Seni

16 hari lalu

Lestarikan Silek Galombang Duo Baleh Minangkabau, Mahasiswa ISI Padang Panjang Gelar Pertunjukan Seni

Silek Galombang Duo Baleh merupakan salah satu aliran atau cabang dari seni bela diri tradisional Minangkabau yang berkembang di Batipuh, Tanah Datar.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Bus ALS di Agam Sumatera Barat, Ini Profil Perusahaan Otobus Berusia 58 Tahun

17 hari lalu

Kecelakaan Bus ALS di Agam Sumatera Barat, Ini Profil Perusahaan Otobus Berusia 58 Tahun

Bus ALS alami kecelakaan di Malalak Selatan, Agam, Sumatera Barat pada Senin 15 April 2024. Berikut profil PO bus ALS yang beroperasi sejak 1966.

Baca Selengkapnya

Viral Soal Pakaian Adat Seragam Sekolah, Kota di Sumbar Telah Menerapkannya

20 hari lalu

Viral Soal Pakaian Adat Seragam Sekolah, Kota di Sumbar Telah Menerapkannya

Salah satu daerah yang menerapkan kebijakan Permendikbud Ristek soal pakaian adat sebagai seragam sekolah pada waktu tertentu adalah Bukittinggi.

Baca Selengkapnya

Libur Lebaran 2024: Kunjungi 3 Rekomendasi Destinasi Wisata Religi di Kota Padang

21 hari lalu

Libur Lebaran 2024: Kunjungi 3 Rekomendasi Destinasi Wisata Religi di Kota Padang

Kota Padang punya beberapa destinasi wisata religi antara lain Masjid Raya Sumatera Barat, Masjid Al Hakim, dan Masjid Raya Ganting. Ini istimewanya.

Baca Selengkapnya

20 Persen Sekolah Belum Menerapkan Kurikulum Merdeka, Kemendikbudristek Lakukan Ini

25 hari lalu

20 Persen Sekolah Belum Menerapkan Kurikulum Merdeka, Kemendikbudristek Lakukan Ini

Untuk mendorong sekolah menerapkan kurikulum merdeka, Kemendikbudristek membuat sejumlah program.

Baca Selengkapnya

5 Tradisi Unik Lebaran di Sumatera Barat, Malamang hingga Tradisi Bakajang

28 hari lalu

5 Tradisi Unik Lebaran di Sumatera Barat, Malamang hingga Tradisi Bakajang

Keunikan tradisi Idul Fitri atau lebaran di Sumatera Barat tak kalah dengan daerah lainnya. Di sini ada Malamang, Kabau SIrah, hingga Bakajang.

Baca Selengkapnya

Menu Lebaran ala Padang: Lamang Tapai, Kue Sapik, hingga Itik Koto Gadang

28 hari lalu

Menu Lebaran ala Padang: Lamang Tapai, Kue Sapik, hingga Itik Koto Gadang

Menu lebaran di tiap daerah banyak variannya, termasuk di Sumatera Barat. Makanan ala restoran Padang pun tersaji mulai lamang sampai Itik Koto Gadang

Baca Selengkapnya

Banjir Lahar Gunung Marapi Terjang Daerah di Kabupaten Agam dan Tanah Datar

31 hari lalu

Banjir Lahar Gunung Marapi Terjang Daerah di Kabupaten Agam dan Tanah Datar

Banjir lahar dingin dari Gunung Marapi pada Jumat sore, 5 April 2024, dipicu hujan deras

Baca Selengkapnya

Pertamina Amankan Stok BBM Menjelang Mudik Lebaran di Sumatera Barat

35 hari lalu

Pertamina Amankan Stok BBM Menjelang Mudik Lebaran di Sumatera Barat

PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut mengaktifkan Satgas RAFI untuk memastikan stok BBM aman.

Baca Selengkapnya