Ini Sebab Tim Vaksin Merah Putih Yakin Bisa Atasi Omicron

Reporter

Antara

Jumat, 11 Februari 2022 07:21 WIB

Petugas kesehatan berada di ruang pemeriksaan di ruang vaksinasi saat dimulainya Uji Klinis Vaksin Merah Putih di RSUD Dr Soetomo, Surabaya, Rabu, 9 Februari 2022. Uji klinis vaksin Merah Putih untuk penanggulangan Covid-19 tersebut telah memasuki tahap pertama yang akan diikuti 90 orang. ANTARA/Didik Suhartono

TEMPO.CO, Surabaya - Vaksin Merah Putih garapan tim peneliti di Universitas Airlangga dan PT Biotis Pharmaceuticals telah mengantongi sertifikasi halal dari MUI. Sehari sebelumnya, vaksin memulai uji klinis tahap awalnya dengan proyeksi produksi massal sudah akan bisa dilakukan pada Agustus mendatang.

Optimisme melambung bukan hanya untuk segmen usia penggunanya nanti, tapi juga kemampuannya dalam melawan varian-varian Covid-19 yang ada. Ini seperti yang diungkap Koordinator Produk Riset Covid-19 Unair, Profesor Ni Nyoman Tri Puspaningsih. "Kami sangat optimistis vaksin Merah Putih dapat menangkal Omicron," katanya pada Selasa 8 Februari 2022.

Dasarnya adalah hasil uji praklinis atas hewan primata makaka yang telah diinfeksi dengan Covid-19 varian Delta. "Tingkat efikasi vaksin menunjukkan hasil bagus yakni 98 persen," ujarnya.

Vaksin Merah Putih telah diuji hingga ke varian Delta yang disebut mempunyai tingkat infeksi paling tinggi dibanding varian lain. Varian Delta pula yang disebutnya menurunkan efikasi vaksin jenis lain 10 hingga 15 persen, namun masih tetap efektif.

"Analoginya, jika (vaksin) lain turun (efikasinya) di Delta tapi masih (dinilai bagus) efikasinya. Apalagi vaksin kami yang sudah uji tantang di varian Delta langsung," ucapnya.

Advertising
Advertising

Itu sebabnya Tri Puspa optimistis Vaksin Merah Putih yang sedang dikembangkan timnya juga akan bisa mengatasi varian Omicron. "Karena ini (Omicron) menular cepat, tapi keparahannya tidak separah Delta," katanya menambahkan.

Meski begitu, dia menyatakan tim akan banyak melakukan kesiapan dan kehati-hatian. Ini seperti yang sudah dilakukannya sejak praklinis dengan dua kali uji untuk klaim kepastian tingkat efikasi dan keamanan vaksin.

"Dari awal kami didampingi oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dalam pembuatan vaksin ini. Jadi memang kami harus mengikuti sesuai prosedur ketat, meskipun agak lama," tuturnya.

Perempuan yang juga Wakil Rektor I Unair tersebut mengakui dalam pembuatan vaksin ini timnya memang sedikit lama dibanding negara lain. Butuh dua tahun sejak proses penelitian dilakukan dan baru terealisasi uji klinis di tahun ini.

Uji praklinis, misalnya, dalam kondisi emergency pandemi sebenarnya bisa dilompati, tapi tetap dikerjakan tim di Unair. Tri Puspa menyadari kemampuan pengembangan vaksin di tanah air dibandingkan negara lain yang memungkinkan melompati tahapan itu.

"Dan karena ini yang pertama produksi anak bangsa. Sehingga kami ikuti seluruh prosedur dengan sangat ketat dan hati-hati," katanya.

Baca juga:
Jokowi Ingin Vaksin Merah Putih untuk Anak untuk Bisa Digunakan Donasi sebagai Ketua G20


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Kenaikan UKT di ITB dan Temuan Senyawa Penghambat Kanker Mengisi Top 3 Tekno Hari Ini

2 hari lalu

Kenaikan UKT di ITB dan Temuan Senyawa Penghambat Kanker Mengisi Top 3 Tekno Hari Ini

Kenaikan UKT bagi mahasiswa angkatan 2024 di ITB memuncaki Top 3 Tekno Tempo hari ini, Sabtu, 4 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

3 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Peneliti Unair Temukan Senyawa Penghambat Sel Kanker, Raih Penghargaan Best Paper

3 hari lalu

Peneliti Unair Temukan Senyawa Penghambat Sel Kanker, Raih Penghargaan Best Paper

Peneliti Unair berhasil mengukir namanya di kancah internasional dengan meraih best paper award dari jurnal ternama Engineered Science.

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

3 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

3 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

4 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Menteri Nadiem: Unair PTN Terbaik Pertama Sebagai Badan Hukum

4 hari lalu

Menteri Nadiem: Unair PTN Terbaik Pertama Sebagai Badan Hukum

Universitas Airlangga (Unair) meraih penghargaan terbaik pertama kategori Perguruan Tinggi Negeri Sebagai Badan Hukum dari Mendikbud-Ristek.

Baca Selengkapnya

Cerita Marsha, Mahasiswa Unair yang Raih Juara 1 di Ajang Taekwondo di Skotlandia

5 hari lalu

Cerita Marsha, Mahasiswa Unair yang Raih Juara 1 di Ajang Taekwondo di Skotlandia

Marsha Alycia Rahmadiar Setianto, mahasiswa Fakultas Hukum Unair berhasil meraih juara pertama dalam kejuaraan taekwondo internasional di Skotlandia.

Baca Selengkapnya