Hentikan Pandemi Covid-19, Dosen Unpad: Gunakan Masker 1-2 Tahun ke Depan

Jumat, 11 Februari 2022 10:46 WIB

Sejumlah warga menggunakan masker saat berjalan kaki meninggalkan kantornya di Jakarta, Kamis, 3 Februari 2022. Kasus aktif Covid-19 di Indonesia saat ini mencapai 94.109 orang. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Pandemi Covid-19 bisa dihentikan dengan berbagai upaya. Intinya, menurut dosen dan Kepala Laboratorium Mikrobiologi Terapan Departemen Biologi Universitas Padjadjaran (Unpad), Mia Miranti Rustama, dengan tidak menjadikan tubuh sebagai tempat virus Corona berkembang biak. Caranya dengan menghindari kerumunan, menjaga jarak (social distancing), mengurangi mobilitas terutama ke daerah yang sedang banyak kasus wabah.

Upaya perlindungan diri yang paling efektif menurutnya dengan terus memakai masker di tempat umum, juga rajin cuci tangan, dan menjaga kebersihan diri. “Mungkin hingga 1-2 tahun ke depan pemakaian masker masih menjadi cara paling efektif untuk mencegah penularan virus ini,” katanya kepada Tempo, Kamis, 10 Februari 2022.

Virus menurutnya bukan makhluk hidup, juga bukan sel, melainkan disebut partikel. Virus dianggap makhluk hidup karena bisa berkembang biak dengan mekanismenya yang berbeda dari sel pada umumnya lewat pembelahan diri jadi dua atau peleburan sel satu dengan sel dua. Sementara perkembang biakan virus mengikuti mekanisme replikasi sel inang yang ditempelinya.

Advertising
Advertising

Proses replikasi virus itu menurut Mia, merusak sel hidup dengan dua cara. Jika kloning virusnya sudah banyak di dalam sel, virus akan keluar sel dan menyebabkan selnya pecah hingga mati. “Itu yang membuat kita sakit,” ujarnya. Cara lain dengan menggabungkan asam nukleat virus dengan asam nukleat inangnya. “Menyebabkan transformasi sel yang dikenal sebagai sel kanker.”

Pada kasus Covid-19 ini virusnya punya domain binding receptor atau ligan, sementara manusia punya reseptor ACE2 yang berada di paru-paru. Setelah saling terikat, virusnya bereplikasi dalam sel paru. Virus pandemi yang dinamakan SARS-CoV-2 itu menurut Mia, bukan berasal atau mutasi dari SARS-CoV-1 atau SARS yang mengakibatkan epidemi di Cina, Korea, dan Vietnam pada kurun 2004-2005. “Namun berdasarkan jurnal ilmiah, 80 persen gen SARS CoV-2 mirip dengan SARS,” ujarnya.

Menurut Mia, SARS-CoV-2 varian awal yang diketahui berasal dari Wuhan di Cina, bermutasi di setiap tempat di dunia dengan mekanisme yang belum diketahui. Diantaranya menjadi berbagai macam varian baru seperti Alfa atau B.1.1.7 yang ditemukan di Inggris, Beta atau B.1351 di Afrika Selatan, Gamma atau P.1 hasil temuan di Brazil. Selanjutnya varian Delta atau B.1.617.2 ditemukan di India, lalu Omicron atau B.1.1.529 di Afrika Selatan. “Dari sejarah perkembangan virus, setiap virus masuk ke suatu daerah atau negara yang dibawa traveller lalu bermutasi sendiri sebagai upaya untuk beradaptasi,” katanya.

Adapun di Indonesia menurut penelitian Lembaga Eijkman, virus Corona punya strain sendiri, namun tidak mendominasi seperti di negara lain. Dibandingkan dengan varian sebelumnya, menurut Mia, Omicron memiliki kemampuan lebih cepat masuk ke dalam sel tubuh manusia dibandingkan varian lainnya. Upaya virus agar cepat masuk ke dalam sel adalah dengan mutasi terutama pada spike proteinnya.

“Mekanisme mutasi virus ini bisa membuat varian virus baru yang semakin ganas atau virulensi tinggi dan tingkat kemampuan menginfeksinya lebih cepat,” ujarnya. Selain itu bisa terjadi sebaliknya, yaitu tingkat keganasan virusnya melemah. Contoh virus yang mengalami pelemahan karena disubkultur pada inang pengganti adalah virus yang dibuat untuk vaksin polio.

ANWAR SISWADI

Baca juga: Peneliti BRIN Sebut Target Vaksin Merah Putih Mundur Setahun

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

4 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

UTBK Hari Kedua di UPI Bandung Mulus, Gangguan Teknis Tak Terulang

4 jam lalu

UTBK Hari Kedua di UPI Bandung Mulus, Gangguan Teknis Tak Terulang

SNPMB jelaskan gangguan teknis yang mengganggu pelaksanaan UTBK hari pertama di banyak lokasi. Laporan dikelompokkan ke dalam 2 kategori.

Baca Selengkapnya

Aplikasi Soal UTBK Sempat Mati pada Hari Pertama, Bagaimana Kemungkinannya Hari Ini?

20 jam lalu

Aplikasi Soal UTBK Sempat Mati pada Hari Pertama, Bagaimana Kemungkinannya Hari Ini?

Hari kedua Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) sebagai jalur kedua penyaringan masuk perguruan tinggi negeri dijadwalkan Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Agar Peserta Tetap Rapi, Panitia UTBK SNBT 2024 Sediakan Kemeja dan Sepatu Pinjaman

1 hari lalu

Agar Peserta Tetap Rapi, Panitia UTBK SNBT 2024 Sediakan Kemeja dan Sepatu Pinjaman

Mengatasi peserta yang berpakaian kurang pantas, panitia UTBK SNBT 2024 menyediakan kostum pinjaman, umumnya berupa kemeja dan sepatu.

Baca Selengkapnya

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

1 hari lalu

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

Artikel soal kerusakan alat pemantau erupsi Gunung Ruang menjadi yang terpopuler dalam Top 3 Tekno hari ini.

Baca Selengkapnya

Aplikasi Tes Sempat Mati Massal, Peserta UTBK di Unpad Dibuat Menunggu 2 Jam

1 hari lalu

Aplikasi Tes Sempat Mati Massal, Peserta UTBK di Unpad Dibuat Menunggu 2 Jam

Pelaksanaan UTBK SNBT tahun ini mengalami gangguan teknis pada hari pertama yang digelar serentak secara nasional pada Selasa, 30 April 2024.

Baca Selengkapnya

Cara Panitia Pengawas UPI hingga Unpad Cegah Upaya Kecurangan UTBK

2 hari lalu

Cara Panitia Pengawas UPI hingga Unpad Cegah Upaya Kecurangan UTBK

Pusat Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) di Bandung menerapkan berbagai macam cara untuk mengantisipasi kecurangan saat UTBK SNBT 2024

Baca Selengkapnya

Maju-Mundur Istri Ridwan Kamil di Pemilihan Wali Kota Bandung, Ini Profil Atalia Praratya

2 hari lalu

Maju-Mundur Istri Ridwan Kamil di Pemilihan Wali Kota Bandung, Ini Profil Atalia Praratya

Kabar Atalia Praratya mundur dari pemilihan Wali Kota Bandung dibantah Waketum Golkar. Ini profil istri Ridwan Kamil tersebut.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Pelapor Dewas KPK Albertina Ho, Ini Profil Wakil Ketua KPK

3 hari lalu

Nurul Ghufron Pelapor Dewas KPK Albertina Ho, Ini Profil Wakil Ketua KPK

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron lulusan Universitas Jember, Unair, dan Unpad itu melaporkan Dewas KPK Albertina Ho.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

5 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya