Tim Peneliti di Surabaya Klaim Mampu Deteksi Omicron Hanya dengan PCR

Jumat, 11 Februari 2022 19:24 WIB

Warga saat mengikuti tes antigen dan PCR massal di Krukut, Tamansari, Jakarta, Selasa 11 Januari 2022. Lurah Krukut Tamansari Ilham Nurkarin mengatakan ada 500 orang warganya yang bakal dites swab massal hari ini. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Profesor Nidom Foundation di Surabaya, Jawa Timur, mengklaim memiliki metode pemeriksaan sampel Covid-19 yang bisa dengan cepat menentukan apakah seseorang terinfeksi virus varian Omicron atau tidak. Metodenya tetap dengan PCR tapi tanpa harus melangkah lebih jauh dengan whole genome sequencing yang dikenal mahal.

Tim di PNF menamakan metodenya itu Multiplex RT-PCR atau One for All. Kuncinya adalah pada modifikasi primer-primer yang disusun yang memungkinkannya mengenali infeksi enam varian Covid-19 sekaligus: Alfa, Delta, Delta Plus, Beta, Gamma ataukah Omicron. "Cara ini sangat simpel untuk mempercepat identifikasi varian," kata Chairul Anwar Nidom, Ketua Tim PNF, Jumat 11 Februari 2022.

Waktu yang dibutuhkan metode Multiplex RT-PCR untuk bekerja mendeteksi suatu sampel adalah 10 hingga 20 jam dengan biaya Rp. 475 ribu. Perbandingan yang diajukan oleh PNF adalah teknik WGS yang membutuhkan waktu tujuh hari dan biaya mencapai hingga tujuh juta rupiah.

Nidom menjelaskan, metode yang dikembangkan PNF sama membutuhkan langkah pertama dilakukan tes PCR biasa untuk mendeteksi suatu sampel apakah positif atau negatif Covid-19. Jika positif, maka pemeriksaan diteruskan dengan melakukan apa yang disebutnya PCR varian tersebut. Pada tahap ini tim di PNF menyusun primer dari masing-masing varian, yang spesifik berdasarkan pola mutasi yang tidak dimiliki varian lainnya.

"Sehingga saat dijalankan, maka primer akan menempel pada varian yang sesuai," kata Guru Besar Ilmu Biokimia dan Biologi Molekular Universitas Airlangga (Unair) itu sambil menambahkan bahwa One for All khusus mendeteksi pada struktur spike--protein paku pada virus corona. "Kalau whole genome sequencing kan mendeteksi seluruh tubuh virus Covid,” katanya lagi.

Advertising
Advertising

Nidom yang telah meneliti virus corona sejak era wabah flu burung tersebut memastikan primer yang disusun timnya berasal dari pola mutasi virus yang ada di Indonesia, dan telah teruji. PNF, menurut Nidom, melakukan whole genome sequencing dan telah menyumbang mendaftarkan beberapa informasi sampel SARS-CoV-2, virus corona penyebab Covid-19, yang termasuk varian Wuhan dan Delta ke GISAID.

"Pengujiannya...kami memiliki virus Covid yang sudah di-WGS dan didaftarkan ke GISAID. Saat varian yang muncul diduga Omicron, segera kami WGS dan betul..demikian seterusnya," katanya menerangkan.

Seperti diketahui virus varian Omicron dikenal tak memiliki ciri khusus dan kerap sulit dibedakan dari virus Covid-19 varian lain pada hasil tes PCR. Varian ini sebagian bisa diindikasikan keberadaannya lewat S-gene target failure pada PCR, namun belakangan juga diketahui ada subvariannya yang tak menunjukkan ciri yang sama. Itu sebabnya ada kebutuhan mengurutkan genom keseluruhan untuk memastikan ada tidaknya infeksi Omicron.

Sejauh ini, Nidom mengatakan, metode Multiplex RT-PCR baru sebatas digunakan mandiri di PNF. Nidom berharap metodenya itu bisa membantu masyarakat lebih cepat mengetahui varian bagi setiap yang positif tes Covid-19. Beberapa contoh hasil pemeriksaan dengan Multiplex RT-PCR menunjukkan metode itu mampu mengidentifikasi varian Omicron di satu sampel, atau Delta di sampel yang lain, atau negatif seluruh varian di sampel yang ketiga.

Baca juga:
Menkes Akan Sebar Alat PCR Khusus yang Bisa Deteksi Omicron


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

9 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Menteri Nadiem: Unair PTN Terbaik Pertama Sebagai Badan Hukum

10 jam lalu

Menteri Nadiem: Unair PTN Terbaik Pertama Sebagai Badan Hukum

Universitas Airlangga (Unair) meraih penghargaan terbaik pertama kategori Perguruan Tinggi Negeri Sebagai Badan Hukum dari Mendikbud-Ristek.

Baca Selengkapnya

Cerita Marsha, Mahasiswa Unair yang Raih Juara 1 di Ajang Taekwondo di Skotlandia

1 hari lalu

Cerita Marsha, Mahasiswa Unair yang Raih Juara 1 di Ajang Taekwondo di Skotlandia

Marsha Alycia Rahmadiar Setianto, mahasiswa Fakultas Hukum Unair berhasil meraih juara pertama dalam kejuaraan taekwondo internasional di Skotlandia.

Baca Selengkapnya

Indonesia Sumbang Pemain Judi Online Terbanyak, Sosiolog Unair: Faktor Salah Gaul

1 hari lalu

Indonesia Sumbang Pemain Judi Online Terbanyak, Sosiolog Unair: Faktor Salah Gaul

Dosen sosiologi Unair menyebut candu judi online di Indonesia dipicu berbagai faktor, salah satunya pergaulan negatif.

Baca Selengkapnya

Sebanyak 14.516 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK 2024 di Unair, Simak Sistem Baru Penilaiannya

2 hari lalu

Sebanyak 14.516 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK 2024 di Unair, Simak Sistem Baru Penilaiannya

Universitas Airlangga mulai menggelar gelombang pertama UTBK 2024. Penyelenggara tes mengingatkan sistem baru pembobotan dalam nilai UTBK.

Baca Selengkapnya

Tertinggi dan Terketat, Peminat Vokasi Unair Meningkat Pesat untuk UTBK 2024

2 hari lalu

Tertinggi dan Terketat, Peminat Vokasi Unair Meningkat Pesat untuk UTBK 2024

Peminat vokasi Unair tinggi karena tahun ini jurusannya bisa ditaruh di pilihan pertama.

Baca Selengkapnya

Catatan Dosen Unair untuk Relokasi ASN ke IKN: Kebijakan Terburu-buru

3 hari lalu

Catatan Dosen Unair untuk Relokasi ASN ke IKN: Kebijakan Terburu-buru

Sejak Oktober 2023 lalu, Pemerintah telah mengumumkan keputusan untuk memindahkan Aparatur Sipil Negara (ASN) ke Ibu Kota Nusantara atau IKN

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Pelapor Dewas KPK Albertina Ho, Ini Profil Wakil Ketua KPK

3 hari lalu

Nurul Ghufron Pelapor Dewas KPK Albertina Ho, Ini Profil Wakil Ketua KPK

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron lulusan Universitas Jember, Unair, dan Unpad itu melaporkan Dewas KPK Albertina Ho.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

5 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

6 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya