Jadi Penyebab 11 Orang Tewas di Pantai Payangan, Apa Itu Fenomena RIP Current?

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Kamis, 17 Februari 2022 07:00 WIB

Tim SAR gabungan melakukan pencarian korban hilang yang terseret ombak di Pantai Payangan Jember, Minggu 13 Februari 2022. Korban adalah bagian dari peserta ritual buang sial. (ANTARA/VJ Hamka Agung Balya)

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 11 orang tewas di Pantai Payangan, Jember, Jawa Timur, pada Minggu, 13 Februari 2022. Kejadiaan nahas itu diduga akibat terseret arus balik yang dalam istilah sains disebut RIP Current. Lagi-lagi musibah semacam itu menjadi bukti daftar panjang korban jiwa karena ganasnya ombak laut Pantai Selatan Jawa.

Dalam keterangannya, Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Daryono, mengatakan, masih banyak masyarakat yang belum mengetahui akan pentingnya mitigasi bencana RIP Current. Sehingga ia berharap kejadian ini harus menjadi perhatian serius bagi pemerintah maupun masyarakat.

"Musibah Pantai Payangan Jember memberi pelajaran penting bagi kita semua akan pentingnya mitigasi bencana RIP current," kata Daryono, dikutip dari Tempo.co pada Senin, 14 Februari 2022.

Lalu, apa itu fenomena RIP Current?

Jika memperhatikan morfologi Pantai Payangan, Daryono menjelaskan bahwa musibah itu sangat mungkin diakibatkan oleh arus RIP Current. Lebih-lebih, berdasarkan informasi BMKG, saat kejadian kondisi laut yang mengalami pasang dan gelombang tinggi mencapai 2-2,5 meter.

Alih-alih menyadari akan dampak bahaya daripada fenomena RIP Current ini, masyarakat pada umumnya justru lebih percaya pada mitos Nyi Roro Kidul yang sering meminta tumbal. Padahal, dengan mengamati fenomena alam pantai, masyarakat bisa mengidentifikasi bahaya yang akan terjadi. Dengan begitu, musibah seperti ini tidak akan terulang kembali.

Advertising
Advertising

Berdasarkan salah satu publikasi Buletin Geologi, Institut Teknologi Bandung (ITB), RIP Current dipahami sebagai suatu fenomena hidro-dinamika yang terjadi di sepanjang pantai. Morfologi yang ritmis atau yang disebut dengan beach cusp–ditandai dengan pantai yang melengkung berbentuk teluk–dapat memicu terjadinya RIP Current.

RIP Current terjadi ketika gelombang laut menghempas garis pantai yang berupa teluk. Adanya cekungan-cekungan pada teluk menimbulkan pantulan muka gelombang yang menghantam “busur teluk”. Sehingga memunculkan sejumlah arus susur pantai yang bertemu dan memusat di tengah-tengah busur teluk tersebut.

Bertemunya arus susur yang kemudian berpusat di busur teluk memicu terjadinya arus balik yang mengarah ke tengah laut. Lalu, berkumpul pada satu jalur arus yang sempit hingga melewati batas zona gelombang pecah. Perlu diketahui, arus balik dari garis pantai menuju tengah laut tersebut membawa energi yang sangat kuat. Inilah yang disebut dengan fenomena RIP Current yang kemudian menyeret para korban hingga hilang, bahkan meregang nyawa.

HARIS SETYAWAN

Baca juga: Tragedi Maut di Pantai Payangan Jember, BMKG Ingatkan soal Mitigasi RIP Current

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Gempa 6,5 Magnitudo di Laut Selatan Jawa Barat, Guncangan Terasa Hingga Depok

4 jam lalu

Gempa 6,5 Magnitudo di Laut Selatan Jawa Barat, Guncangan Terasa Hingga Depok

Warga Depok merasakan guncangan gempa 6,5 magnitudo yang terjadi pada Sabtu malam. Titik gempa di laut selatan Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: UTBK dan Tips Lolos Seleksi Mandiri, Gempa dan BMKG

5 jam lalu

Top 3 Tekno: UTBK dan Tips Lolos Seleksi Mandiri, Gempa dan BMKG

Sejak 2023 seleksi masuk perguruan tinggi negeri di Indonesia jalur atau seleksi mandiri dipermudah dengan menggunakan nilai UTBK saja.

Baca Selengkapnya

Seismograf Gunung Semeru di Jawa Timur Rekam Guncangan Kuat Gempa Garut

6 jam lalu

Seismograf Gunung Semeru di Jawa Timur Rekam Guncangan Kuat Gempa Garut

Ada tujuh kali gempa tektonik jauh yang terekam dengan amplitudo 4-26 mm, S-P 12-60 detik, dan lama gempa 29-533 detik.

Baca Selengkapnya

BPBD: Gempa M6,2 dari Laut Selatan Jawa Barat Berdampak Kerusakan dan Korban Luka

6 jam lalu

BPBD: Gempa M6,2 dari Laut Selatan Jawa Barat Berdampak Kerusakan dan Korban Luka

Gempa bermagnitudo 6,2 di Laut Selatan Jawa Barat tidak hanya terasa kencang dan lama getarannya.

Baca Selengkapnya

Gempa Bikin Warga Garut Berhamburan dan Trauma, Kaca Jendela Bergetar Kencang

11 jam lalu

Gempa Bikin Warga Garut Berhamburan dan Trauma, Kaca Jendela Bergetar Kencang

Masyarakat Kabupaten Garut, Jawa Barat, dikagetkan dengan gempa bumi yang terjadi pada Sabtu malam, 27 April 2024, sekitar pukul 23.30 WIB.

Baca Selengkapnya

Gempa yang Mengguncang Kencang Garut hingga Jakarta, Ini Data dan Penjelasan BMKG

13 jam lalu

Gempa yang Mengguncang Kencang Garut hingga Jakarta, Ini Data dan Penjelasan BMKG

BMKG memperbarui informasi gempa yang mengguncang kuat dari laut selatan Pulau Jawa pada Kamis menjelang tengah malam, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

Gempa M6,5 Malam Ini, Guncangan Terkuat di Sukabumi dan Tasikmalaya

14 jam lalu

Gempa M6,5 Malam Ini, Guncangan Terkuat di Sukabumi dan Tasikmalaya

Berikut data dan penjelasan dari BMKG tentang sebaran dampak gempa itu dan pemicunya.

Baca Selengkapnya

Gempa dari Laut Selatan Malam Ini, Guncangannya Dirasa Kencang dan Lama

14 jam lalu

Gempa dari Laut Selatan Malam Ini, Guncangannya Dirasa Kencang dan Lama

Gempa mengguncang dari Laut Selatan Pulau Jawa pada Sabtu malam ini, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

Gempa Tektonik M5.2 di Laut Banda, Terasa Sampai Maluku Tenggara

18 jam lalu

Gempa Tektonik M5.2 di Laut Banda, Terasa Sampai Maluku Tenggara

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas intra-slab subduksi banda.

Baca Selengkapnya

Gempa Bermagnitudo 4,8 Guncang Banten, BMKG: Belum Ada Laporan Kerusakan

19 jam lalu

Gempa Bermagnitudo 4,8 Guncang Banten, BMKG: Belum Ada Laporan Kerusakan

Gempa tektonik bermagnitudo 4,8 mengguncang wilayah Banten dan sekitarnya. BMKG mencatat waktu kejadiannya pada Sabtu, 27 April 2024 pukul 15.27 WIB.

Baca Selengkapnya