Bombardir Pabrik Pupuk di Sumy, Rusia Memulai Perang Kimia di Ukraina?

Jumat, 25 Maret 2022 12:35 WIB

Orang-orang memindahkan puing-puing di lokasi sebuah bangunan pangkalan militer angkatan darat Ukraina yang dihancurkan oleh serangan udara Rusia di kota Okhtyrka di wilayah Sumy, Ukraina 28 Februari 2022. Irina Rybakova/Press service of the Ukrainian

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Joe Biden memperingatkan adanya tanda-tanda yang jelas kalau Rusia berniat mengerahkan senjata biologi dan kimia di Ukraina. Dasar yang digunakan Biden adalah termasuk saat Presiden Rusia Vladimir Putin secara serampangan menuding Ukraina sedang mengembangkan persenjataan jenis itu sehingga, menurut Biden, Rusia bisa merealisasikan pengerahan senjata kimianya dan menyalahkan serangan itu kepada Ukraina.

Serangan roket yang menghujani pabrik kimia Sumykhimprom di Sumy, Ukraina, pada Senin 21 Maret 2022, hingga menyebabkan kebocoran gas amonia dan memaksa penduduk di kawasan itu mengunci diri dalam rumah, menunjukkan cara lain Rusia untuk meningkatkan konflik di Ukraina: baik dengan menyebabkan kontaminasi kimia tanpa menggunakan senjata kimia maupun membuat dalih untuk penggunaan senjata kimianya sendiri.

Amonia adalah jenis bahan kimia yang biasa digunakan di industri pupuk. Pabrik Sumykhimprom, yang bediri di atas lahan 226 hektare, memproduksi lebih dari 120 ribu ton pupuk setiap tahunnya. Gas amonia berifat korosif dan bisa membuat iritasi. Pajanan terhadap konsentrasinya yang besar bisa menyebabkan seseorang mengalami kebutaan, kerusakan paru-paru dan bahkan kematian.

Beberapa hari sebelum serangan di Sumykhimprom, Rusia mengklaim kalau Ukraina sedang berencana melepaskan bahan kimia berbahaya dari pabrik itu. Tuduhan disampaikan Kepala Pusat Manajemen Pertahanan Nasional Rusia, Mikhail Mizintsev, melalui Kantor Berita Rusia TASS pada 19 Maret 2022. Dia mengatakan bahwa rencana disiapkan dengan memasang sejumlah ranjau di pabrik sehingga nantinya bisa meledak dan meracuni kota, beserta penghuninya, jika pasukan Rusia memasuki Sumy.

Lubang akibat bom serangan udara Rusia di kota Okhtyrka, di wilayah Sumy, Ukraina 14 Maret 2022. Iryna Rybakova/Press service of the Ukrainian Ground Forces/Handout via REUTERS

Advertising
Advertising

Analis pertahanan dari George Mason University di Virginia, Amerika Serikat, Zak Kallenborn, menilai alasan itu tidak bermutu. Menurutnya, amonia bukanlah termasuk agen senjata kimia, amonia tidak terlalu efektif untuk itu dan bombardir oleh Rusia justru menyediakan penjelasan yang berbeda. "Tapi alasan-alasan yang tidak bermutu sepertinya tidak menghentikan niat Rusia tersebut," katanya.

Serangan ke Sumykhimprom malah bisa jadi awal dari kampanye sistemik dari satu bentuk perang senjata kimia. Tentang kekhawatiran ini, Wim Zwijnenburg dari PAX, kelompok yang mendorong pelucutan senjata dan berbasis di Belanda, mengatakan ada sekitar 24 ribu situs yang berpotensi beracun dan berbahaya di Ukraina. "Di Donbas saja ada 4 ribu situs di dalam maupun dekat kawasan permukimannya," kata dia.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengunjungi posisi angkatan bersenjata di dekat garis depan dengan separatis yang didukung Rusia selama perjalanan kerjanya di wilayah Donbass, Ukraina 8 April 2021. Ukrainian Presidential Press Service/Handout via REUTERS

Beberapa situs adalah bekas lubang tambang-tambang batu bara yang digunakan untuk menyimpan sampah beracun dan radioaktif. Untuk menjaga situs-situs itu tetap aman, air tanah harus dipompa ke luar secara reguler untuk mencegah terjadi banjir. Karenanya, kerusakan pada pambangkit dan jaringan listrik bisa menghentikan sistem pemompaan itu, dan banjir mungkin terjadi.

Menurut Zwijnenburg, selama ini ada garis api di Donbas yang berlaku baik bagi kelompok separatis lokal--yang didukung Rusia--maupun pasukan Ukraina agar mencegah pengeboman ke daerah-daerah yang sangat sensitif dampak lingkungannya. "Entah apakah pasukan Rusia memiliki pandangan yang sama," katanya.

NEW SCIENTIST

Baca juga:
Kebakaran Hutan Menambah Ancaman di Chernobyl Setelah Pendudukan Rusia


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

5 jam lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

21 jam lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

1 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

1 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

2 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

2 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

3 hari lalu

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.

Baca Selengkapnya

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

3 hari lalu

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menjanjikan aliran senjata dan amunisi yang meningkat kepada Ukraina.

Baca Selengkapnya

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

4 hari lalu

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

4 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya