Gunung Merapi Ikut Picu Cuaca Ekstrem di Yogyakarta

Minggu, 3 April 2022 21:44 WIB

Gunung Merapi keluarkan dua kali awan panas bersamaan hujan deras yang terjadi di kawasan puncaknya, Senin 28 Maret 2022. Dok. BPPTKG Yogyakarta

TEMPO.CO, Yogyakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta menilai keberadaan Gunung Merapi turut mempengaruhi seringnya cuaca ekstrem di Daerah Istimewa Yogyakarta, khususnya Kabupaten Sleman.

Cuaca ekstrem yang memicu bencana hidrometeorologi seperti hujan es, angin kencang, angin puting beliung, dan hujan lebat di Yogya ini diperkirakan terjadi selama masa pancaroba, yakni Maret hingga Mei 2022.

"Kabupaten Sleman Yogyakarta termasuk area yang potensial dilanda cuaca ekstrem karena Sleman berada di lereng Gunung Merapi," kata Kepala Stasiun Meteorologi BMKG Yogyakarta, Warjono, Minggu, 3 April 2022.

Posisi Kabupaten Sleman yang paling dekat Merapi itu menjadikannya sebagai wilayah yang mendukung untuk tumbuh dan berkembangnya awan konvektif seperti Cumulunimbus. "Awan konvektif ini yang menimbulkan hujan disertai dengan angin kencang, bahkan dapat menimbulkan hujan lebat disertai es," kata dia.

BMKG Yogyakarta terus memperbarui peringatan dini terhadap cuaca ekstrem di saat musim pancaroba ini. Sebab pada musim ini, awan konvektif lebih banyak muncul. "Awan yang berada di sebelah kanan dan kiri Gunung Merapi bersifat sangat ekstrem lalu tertiup angin dan memasuki wilayah Sleman," kata dia.

Advertising
Advertising

Padahal kondisi Sleman yang didominasi oleh perkotaan yang suhunya lebih hangat sehingga tekanan udaranya lebih rendah, menyebabkan awan konvektif yang masuk lebih mudah menimbulkan hujan berserta angin kencang.

“Di wilayah Sleman dan Kota Yogyakarta kondisinya lebih hangat sehingga tekanan udaranya lebih rendah, awan konvektif ini akan bergerak masuk ke wilayah itu dengan membawa sifat hujan yang ditimbulkan oleh awan konvektif tersebut," kata dia.

Potensi hujan lebat disertai angin kencang hingga terjadinya hujan es bisa dikenali dari ciri-ciri awal kemunculannya, seperti munculnya awan yang menjulang tinggi sekitar jam 10.00 pagi di barat Sleman beberapa waktu lalu. Hal itu lalu diwaspadai karena pada siang menjelang sore disusul terjadinya hujan lebat disertai angin kencang petir bahkan hujan es.

Warjono menambahkan di musim pancaroba ini angin akan bertiup kencang, ditambah dengan hujan lebat yang berdurasi pendek namun disertai angin dan petir.

Kondisi demikian terjadi paling lama sekitar dua jam. Sedangkan durasi angin yang bertiup bersama hujan sekitar 15 menit. Dampak yang dibawa oleh hujan berdurasi singkat tapi deras di Kabupaten Sleman berimbas pada ketidakmampuan selokan atau irigasi untuk menampung debit air hujan.

Hal ini yang kemudian menyebabkan munculnya genangan air walaupun sifatnya tidak lama. “Itu yang perlu diwaspadai, ketika melihat ciri-ciri seperti itu umumnya cenderung akan membawa angin kencang, kemudian hujannya juga lebat walaupun tidak lama," kata dia.

Prakiraan awal musim kemarau di wilayah Yogyakarta terjadi mulai Dasarian II April–Dasarian I Juni 2022, sedangkan prakiraan akhir musim kemarau di wilayah Yogyakarta terjadi mulai Dasarian II September–Dasarian III Oktober 2022.

Selain hujan lebat, hujan es, serta petir, cuaca ekstrem yang terjadi dan dapat dirasakan masyarakat adalah banjir, angin kencang hingga puting beliung yang menyebabkan pohon dan baliho tumbang.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sleman, Makwan, menerangkan bahwa cuaca ekstrem ini juga berpotensi besar menimbulkan banjir. Penyebabnya curah hujan tinggi, namun terdapat pembendungan di bagian hilir, sehingga tanggul sungai tidak mampu menampug debit air yang terus bertambah.

Hal ini kemudian menyebabkan banjir yang menggenangi 60 hektare sawah serta perkampungan warga, seperti yang terjadi di Prambanan akhir Maret lalu.

“Awalnya aliran air lancar, namun setelah ada rumpun bambu yang ada di tepi sungai, namun rumpun tersebut longsor lalu menutupi aliran sungai yang menimbulkan pembendungan air di hilir sehingga terjadi banjir," kata dia.

Baca:
Hujan Lebat Sepanjang Sore Bikin Banjir di Sebagian Yogyakarta

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Prediksi Cuaca Hari Ini untuk Jakarta dan Sekitarnya, Ada Hujan di Mana Saja?

32 menit lalu

Prediksi Cuaca Hari Ini untuk Jakarta dan Sekitarnya, Ada Hujan di Mana Saja?

Prediksi cuaca BMKG menyebutkan potensi hujan antara lain di Jakarta Selatan siang nanti, itu pun intensitas hujan ringan.

Baca Selengkapnya

Setelah Sukabumi, Malang Digetarkan Gempa dari Laut Selatan Jawa Dinihari

1 jam lalu

Setelah Sukabumi, Malang Digetarkan Gempa dari Laut Selatan Jawa Dinihari

Gempa tektonik berkekuatan Magnitudo M5,0 terjadi dari laut selatan Jawa, tepatnya 112 kilometer arah tenggara Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Sukabumi Diguncang Gempa Bermagnitudo 4,6, Belum Ada Laporan Kerusakan Bangunan

7 jam lalu

Sukabumi Diguncang Gempa Bermagnitudo 4,6, Belum Ada Laporan Kerusakan Bangunan

Gempa tektonik bermagnitudo 4,6 mengguncang sebagian wilayah Kabupaten Sukabumi. BMKG mencatat waktu kejadiannya pada Senin 20 Mei 2024 pada pukul 20.42 WIB.

Baca Selengkapnya

Cerita Mahfud MD Sematkan Pepatah Sakral di Prasasti Asrama Mahasiswa Madura Yogya

14 jam lalu

Cerita Mahfud MD Sematkan Pepatah Sakral di Prasasti Asrama Mahasiswa Madura Yogya

Mahfud MD didapuk meresmikan asrama mahasiswa Madura Yogyakarta yang baru selesai direnovasi pada Senin 20 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Banyak Erupsi Gunung Berapi di Indonesia, 7 Gunung Meletus dalam 5 Bulan

15 jam lalu

Banyak Erupsi Gunung Berapi di Indonesia, 7 Gunung Meletus dalam 5 Bulan

Tahun 2024 sering terjadi gunung meletus,dalam lima bulan terakhir, setidaknya ada 7 gunung berapi yang erupsi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jaga Kelancaran World Water Forum, BNPB Modifikasi Cuaca di Bali

17 jam lalu

Jaga Kelancaran World Water Forum, BNPB Modifikasi Cuaca di Bali

TEMPO, Jakarta- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di Provinsi Bali yang menjadi lokasi acara _World Water Forum_ 2024 atau WWF ke-10.

Baca Selengkapnya

Tragedi di Sunburst BSD, Pesawat Aluminium yang Jatuh di Tengah Hujan

20 jam lalu

Tragedi di Sunburst BSD, Pesawat Aluminium yang Jatuh di Tengah Hujan

Yang terlihat di lokasi dekat Lapangan Sunburst BSD, pesawat jenis Tecnam P2006T itu hancur dan banyak bagiannya berserakan.

Baca Selengkapnya

Respons PHRI Yogyakarta Soal Wacana Pelarangan Study Tour

21 jam lalu

Respons PHRI Yogyakarta Soal Wacana Pelarangan Study Tour

Study tour dinilai menunjuang program pemerintah terutama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Baca Selengkapnya

BMKG Prakirakan Cuaca Jakarta Berawan Hingga Hujan Ringan

23 jam lalu

BMKG Prakirakan Cuaca Jakarta Berawan Hingga Hujan Ringan

BMKG prakirakan cuaca di wilayah Jakarta hari ini, Senin, 20 Mei 2024, berawan hingga hujan ringan.

Baca Selengkapnya

Ratusan Pelari Diajak Susuri Spot Ikonik di Kampus UGM Yogyakarta

1 hari lalu

Ratusan Pelari Diajak Susuri Spot Ikonik di Kampus UGM Yogyakarta

Event lari Pejuang Run di Yogyakarta, Ahad, 19 Mei 2024, digelar untuk menyambut Hari Kebangkitan Nasional.

Baca Selengkapnya