Varian Omicron XE Diduga 10 Persen Lebih Menular, Ini Kata Guru Besar FKUI

Rabu, 6 April 2022 11:34 WIB

Ilustrasi Omicron

TEMPO.CO, Jakarta - Juru Bicara Satgas Covid-19, Wiku Adisasmito, memastikan varian Omicron XE belum ditemukan di Indonesia, meski penyebarannya sudah sampai ke Asean. Virus yang merupakan gabungan dari Omicron BA.1 dan Omicron BA.2 ini sudah ditemukan di Thailand.

Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof. Tjandra Yoga Aditama mengatakan Thailand melaporkan kasus pertama Omicron XE pada Sabtu lalu. "Dengan lokasi Thailand yang dekat Indonesia, sepatutnya kita waspada," ujarnya, Rabu, 6 April 2022.

Menurut Mantan Direktur WHO Asia Tenggara itu, saat menghadapi berita varian atau rekombinasi baru, maka tidak perlu panik. Sarannya, ikuti saja perkembangan ilmu yang ada dan berita dari sumber yang benar.

“Di sisi lain, perlu juga diketahui bahwa virus corona secara umum juga dapat saja melakukan rekombinasi dengan virus lain, misalnya virus influenza dan rotavirus. Tetapi, sekali lagi, kalau nanti ini terjadi maka belum tentu punya dampak berarti bagi kesehatan manusia, mungkin hanya fenomena di virus,” ujar Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI ini.

Ia juga bersyukur bahwa kasus Covid-19 melandai di Indonesia, dan juga di banyak negara di dunia. Di sisi lain, dalam beberapa waktu belakangan ini banyak diberitakan tentang berbagai rekombinasi subvarian dari Omicron serta yang gabungannya dengan varian Delta, yang secara umum dapat juga disebut dalam bentuk “tiga X”.

Advertising
Advertising

Yang pertama dan ke dua adalah XD dan XF, yang merupakan rekombinasi dari varian Delta dan varian Omicron BA.1. Sampai akhir Maret 2022 ada sekitar 49 kasus XD di dunia, sebagian besar di Perancis. Sementara itu, dilaporkan sedikitnya ada 38 kasus XF di Inggris.

Yang sekarang lebih banyak dibicarakan adalah “X” yang ketiga, yaitu XE, yang merupakan gabungan dari varian Omicron BA.1 dan BA.2. Di Inggris subvariant XE ini pertama kali di deteksi pada pertengahan Januari 2022 dan sampai 22 Maret 2022 sudah dideteksi 763 sampel XE di Inggris, selain juga di Tiongkok dan beberapa hari yang lalu di Thailand.

"Karena jumlah kasus masih sedikit maka belum ada bukti ilmiah yang pasti tentang dampak ke “tiga X” ini, hanya yang XE diperkirakan 10 persen lebih mudah menular. Para pakar dunia masih terus meneliti tentang ada tidaknya dampak “tiga X” ini pada berat ringannya penyakit, atau kemungkinan dampak pada alat diagnosis, obat dan juga vaksin," ujar Tjandra.

Dia mengatakan bahwa mutasi, varian baru dan rekombinasi dapat saja terjadi pada virus pada umumnya, dan juga pada SARS CoV2 penyebab Covid-19. "Rekombinasi memang dapat saja terjadi, 'not an unusual occurrence', khususnya bila di populasi ada berbagai varian yang beredar. Tetapi, adanya mutasi, varian baru dan atau rekombinasi belum tentu punya dampak pada manusia, sebagian besar malah tidak ada dampaknya dan akan hilang, disebut sebagai 'most die off relatively quickly'," ujarnya.

Kemunculan Omicron XE tak lama setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan tentang hibrida baru. Omicron XE yang merupakan hibrida mutan varian BA.1 dan BA.2, dilaporkan pertama kali oleh Center for Medical Genomics, Rumah Sakit Ramathibodi.

Dalam sebuah posting di halaman Facebook-nya, Center for Medical Genomics mengatakan rekombinan Omicron XE ditemukan melalui pengurutan genom dari sampel swab yang diambil dari seorang pasien Thailand. Rekombinan Omicron XE bukan varian Deltacron.

WHO memperingatkan pada hari Selasa bahwa XE bisa menjadi jenis virus corona baru yang paling mudah menular. WHO masih menyelidiki tingkat keparahan Omicron XE.

Omicron XE pertama kali terdeteksi di Inggris pada 19 Januari 2022 dan lebih dari 600 urutan dilaporkan dan telah dikonfirmasi sejak itu. Mengutip laporan dari Badan Layanan Kesehatan Inggris (UKHSA), pusat tersebut mengatakan Omicron XE 10 persen lebih mudah menular daripada BA.2 dan 43 persen lebih mudah menular daripada Omicron asli (B.1.1.529). Belum diketahui apakah Omicron XE akan menjadi strain dominan.

Baca:
Omicron BA.2 Telah Menguasai Kasus Covid-19 di Amerika Serikat

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

1 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Guru Besar FKUI Soal Kenapa 1 Juta Lebih WNI Pilih Berobat di Luar Negeri

3 hari lalu

Penjelasan Guru Besar FKUI Soal Kenapa 1 Juta Lebih WNI Pilih Berobat di Luar Negeri

Jokowi menyebut 1 juta lebih WNI berobat ke luar negeri. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Guru Besar UGM Anjurkan Daun Pegagan untuk Terapi Daya Ingat, Begini Cara Kerjanya

4 hari lalu

Guru Besar UGM Anjurkan Daun Pegagan untuk Terapi Daya Ingat, Begini Cara Kerjanya

Tanaman liar pegagan dianggap bisa membantu terapi daya ingat. Senyawa aktifnya memulihkan fungsi hipokampus, bagian krusial pada otak.

Baca Selengkapnya

Gelar Kampus Menggugat di Hari Kartini, Guru Besar UGM: Kita Bagian Kerusakan Demokrasi di Era Jokowi

6 hari lalu

Gelar Kampus Menggugat di Hari Kartini, Guru Besar UGM: Kita Bagian Kerusakan Demokrasi di Era Jokowi

Kegiatan Kampus Menggugat ini menyorot kondisi demokrasi di penghujung kepemimpinan Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang merupakan alumnus UGM.

Baca Selengkapnya

Unas Bentuk Tim Pencari Fakta Usut Kasus Kumba Digdowiseiso

8 hari lalu

Unas Bentuk Tim Pencari Fakta Usut Kasus Kumba Digdowiseiso

Unas membentuk Tim Pencari Fakta (TPF) dugaan pencatutan nama dalam publikasi jurnal internasional yang diduga melibatkan Kumba Digdowiseiso.

Baca Selengkapnya

Kata KIKA soal Pengunduran Diri Kumba Digdowiseiso yang Tak Disertai Pencabutan Gelar Guru Besar

8 hari lalu

Kata KIKA soal Pengunduran Diri Kumba Digdowiseiso yang Tak Disertai Pencabutan Gelar Guru Besar

Koordinator KIKA, Satria Unggul, mengatakan bahwa keputusan yang jadi pilihan Kumba Digdowiseiso harus dihormati.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

9 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

Guru Besar Unpad Sebut Kasus Kumba Digdowiseiso Puncak Gunung Es: Masalah Sistemik

9 hari lalu

Guru Besar Unpad Sebut Kasus Kumba Digdowiseiso Puncak Gunung Es: Masalah Sistemik

Kata Guru Besar Unpad soal kasus Kumba.

Baca Selengkapnya

Prodi Biologi UGM Raih Peringkat 1 Terbaik Se-Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Fasilitasnya

9 hari lalu

Prodi Biologi UGM Raih Peringkat 1 Terbaik Se-Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Fasilitasnya

Program studi Biologi di Universitas Gadjah Mada (UGM) tempati urutan 1 terbaik se-Indonesia dan masuk daftar 501-550 terbaik di dunia.

Baca Selengkapnya

KIKA Minta Nadiem Tak Ragu Copot Status Guru Besar Kumba

9 hari lalu

KIKA Minta Nadiem Tak Ragu Copot Status Guru Besar Kumba

Nadiem diharapkan bisa mengambil tindakan tegas.

Baca Selengkapnya