TEMPO.CO, Jakarta - Tempe merupakan produk pangan dari proses fermentasi kacang kedelai yang dipengaruhi mikroorganisme. Mengutip National Center for Biotechnology Information, mikroorganisme atau mikroba merupakan makhluk hidup yang sangat kecil tak bisa dilihat langsung oleh mata.

Makhluk ini bersifat mikroskopis atau hanya bisa diamati melalui bantuan mikroskop.

Baik dan buruk mikroorganisme

Mikroorganisme ada di hampir semua tempat, kecuali lingkungan yang dibuat steril secara artifisial oleh manusia. Mengutip Biology Dictionary, mikroorganisme hidup di air, tanah, dan udara. Bahkan, dalam tubuh manusia terdapat mikroorganisme.

Mikroorganisme juga hidup di kulit dan saluran pencernaan hewan. Itu sebabnya, semua makhluk hidup harus memiliki sistem kekebalan tubuh. Walaupun tak semua mikroorganisme selalu bermanfaat baik terhadap kesehatan.

Mengutip Britannica, ada beberapa makhluk hidup yang termasuk mikroorganisme, misalnya bakteri, archaea, alga, protozoa, jamur, dan hewan mikroskopis seperti tungau debu. Menurut National Cancer Institute, virus juga termasuk klasifikasi mikroorganisme.

Seperti organisme umumnya, mikroorganisme berperan dalam ekosistem yang dihuni. Beberapa mikroorganisme menyebabkan timbulnya suatu penyakit. Sedangkan beberapa lagi berperan penting untuk kesehatan.

Dahulu keberadaan mikroorganisme masih kurang diperhatikan dan dipelajari. Ketika ahli mikrobiologi Anton von Leeuwenhoek menemukan mikroskop membuat ilmuwan Louis Pasteur menyadari, banyak penyakit disebabkan oleh mikroorganisme.

Hal lain juga termasuk praktik sterilisasi kuman melalui pemanasan pada suhu (pasteurisasi) yang membunuh bakteri patogen untuk membuat produk makanan yang aman untuk dikonsumsi.

KAKAK INDRA PURNAMA

Baca: Mengenal Salmonella, Bakteri Jahat yang Membuat Makanan Beracun

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.