Rusia Klaim Sukses Uji Terbang Sarmat, Apa Itu Senjata Rudal ICBM?

Kamis, 28 April 2022 08:05 WIB

Uji peluncuran rudal balistik interkontinental Rusia, Sarmat. Twitter/MOD Rusia

TEMPO.CO, Jakarta - Rusia belum lama ini menguji secara penuh untuk pertama kalinya rudal balistik interkontinental (ICBM) generasi masa depannya, Sarmat. Akun twitter Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan kalau ICBM Sarmat diluncurkan dari Kosmodrom Plesetsk di Rusia sebelah utara pada Rabu 20 April 2022.

Akun itu mengunggah video saat rudal lepas landas. Menurut keterangan pejabat Rusia, dummy atau konstruksi tiruan dari hulu ledak rudal itu sukses mencapai sasarannya yang ada di Semenanjung Kamchatka di Rusia timur jauh.

Sarmat diklaim memiliki karakteristik teknis dan taktis tertinggi dan mampu mengatasi seluruh pertahanan anti-rudal modern. Bicara dalam siaran televisi Rusia menyusul uji peluncuran itu, Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut Rudal Sarmat tak memiliki tandingan di dunia dan segera siap tak lama lagi.

"Senjata ini akan memperkuat kemampuan angkatan perang kami, memastikan keamanan Rusia dari ancaman eksternal dan membuat mereka yang mencoba mengancam negara kami berpikir ulang," kata Putin.

Menurut situs intelijen pertahanan Janes, Sarmat adalah pengganti Rudal ICBM Voyevoda Rusia yang juga dikenal sebagai SS-18 "Setan" Mod-5. Seperti pendahulunya itu, Sarmat diyakini memiliki kemampuan menyerang sasaran sejauh hingga 18 ribu kilometer.

Advertising
Advertising

Rudal tiga tingkat itu telah dikembangkan selama bertahun-tahun. Dia telah setidaknya menjalani tiga kali tes peluncuran sejak Desember 2017, namun yang dilakukan Rabu lalu adalah yang pertama uji terbang penuh. Dua sebelumnya sebatas uji rudal tak bermasalah untuk proses peluncuran.

Berdasarkan laporan Congressional Research Service Amerika Serikat, setiap rudal Sarmat akan dimuati dengan 10 atau lebih hulu ledak. Namun tes Rabu lalu belum sampai ke sana.

Militer Rusia siap untuk melakukan beberapa tes terhadap ICBM Satan 2 yang memiliki jangkauan lebih dari 18.000 kilometer. ICBM ini dinyatakan sebagai bagian dari program modernisasi nuklir Rusia yang diumumkan oleh Presiden Vladimir Putin pada 2018. Twitter

Sejumlah analis tak yakin Sarmat, saat sudah benar-benar siap digunakan, akan mengubah keseimbangan kekuatan global karena menganggap tak ada peningkatan signifikan dibandingkan SS-18. Malahan ada yang menilai pernyataan Putin tentang Sarmat kemungkinan menunjuk ke ancaman penggunaan nuklir yang didesain terutama untuk mengalihkan perhatian dari problem yang dialami Rusia sepanjang invasinya ke Ukraina.

Apa itu rudal balistik interkontinental (ICBM)?

Rudal atau peluru kendali adalah persenjataan yang bisa meluncur sendiri di udara atau bahkan luar angkasa menuju sasarannya. Sebuah rudal balistik melesat mengikuti lintasan suborbital, dan sebuah ICBM bisa mencapai jarak yang substansial di Bumi ini.

Berbeda dari bom, torpedo dan roket, rudal-rudal memiliki dua ini: sumber tenaga dorong dan teknologi penuntun. Jika tak ber-penuntun, maka dia adalah roket. Sedangkan bom tidak memiliki tenaga dorong untuk meluncur juga tidak dituntun ke target. Sebuah bom disebut cerdas jika diberi teknologi yang menuntunnya menuju target.

Rudal balistik antarbenua (ICBM) Bulava memiliki panduan Astro-inersia dengan pembaruan sistem navigasi satelit GLONASS Rusia. Rudal ini dirancang untuk mengatasi pertahanan udara. Foto : Tass

Beda lagi jika bom itu sebatas bertenaga atau bisa meluncur dan berada di bawah air, ini yang dinamakan torpedo.

Berikut ini macam-macam rudal menurut daya jangkaunya:

-Battlefield range (BRBM): kurang dari 200 kilometer
-Tactical (TAC): 150 sampai 300 km
-Short Range (SRBM): kurang dari 1.000 km
-Theatre (TBM): 300 sampai 3.500 km
-Medium Range (MRBM): 1.000-3.500 km
-Intermediate Range (IRBM) atau Long Range (LRBM): 3.500 sampai 5.500 km
-Intercontinental (ICBM): lebih dari 5.500 km


SPACE, THE GUARDIAN

Baca juga:
Mencari Pesawat Tempur Siluman Rusia Su-57 dalam Perang di Ukraina


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Respons Pimpinan Dunia Terhadap Tragedi Tewasnya Presiden Iran Ebrahim Raisi

6 menit lalu

Respons Pimpinan Dunia Terhadap Tragedi Tewasnya Presiden Iran Ebrahim Raisi

Presiden Iran Ebrahim Raisi meninggal dalam kecelakaan helikopter yang ditumpanginya pada Ahad, 19 Mei 2024. Ini respons sejumlah pemimpin dunia.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

2 hari lalu

Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

Ketua parlemen Rusia mengecam Uni Eropa yang melarang distribusi empat media Rusia. Hal itu sama dengan menolak menerima sudut pandang alternatif

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

5 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

5 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

5 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

5 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

6 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

6 hari lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

7 hari lalu

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

Calon menhan Rusia yang ditunjuk oleh Presiden Vladimir Putin menekankan perlunya kesejahteraan yang lebih baik bagi personel militer.

Baca Selengkapnya

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

8 hari lalu

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

Presiden Rusia Vladimir Putin secara mengejutkan mengusulkan Andrei Belousov, seorang sipil ekonom menjadi menteri pertahanan.

Baca Selengkapnya