Tag Gadis Idola di TikTok Beredar di Facebook, Awas Scamming untuk Monetisasi

Selasa, 24 Mei 2022 09:45 WIB

Siluet pengguna ponsel terlihat di samping layar proyeksi logo Facebook dalam ilustrasi gambar yang diambil 28 Maret 2018. [REUTERS / Dado Ruvic / Ilustrasi]

TEMPO.CO, Jakarta - Modus scamming untuk pencurian kredensial dan upaya monetisasi teramati menjadi lebih maju dan terkoordinasi. Alfons Tanujaya dari Vaksincom mengungkap ini dengan menyodorkan satu contoh kasus yang diamatinya masih aktif mencari para korban baru di Facebook, terutama pada akhir pekan: penandaan (tagging) konten porno dengan narasi 'gadis idola di TikTok'.

Lewat keterangan yang dibagikannya, Selasa 24 Mei 2022, dia menyebut scammer sudah setara dengan modus ransomware. Memang tidak sampai menerapkan metode RaaS Ransomware as a Services di mana ada pembagian tugas yang jelas antara pembuat dan penyebar ransomware, tapi kemajuan ada pada coding situs porno pencuri kredensial yang dipersiapkan relatif sama dan hanya alamat situsnya yang berubah-ubah.

"Alamat situs yang berbeda ini terjadi karena dilakukan oleh penyebar scam yang berbeda namun tetap menggunakan kode scam yang sama," tutur Alfons.

Jika situs di-klik akan mengantar pengaksesnya ke situs web yang telah dipersiapkan untuk menampilkan klip porno diikuti dengan permintaan verifikasi untuk memasukkan kredensial Facebook, dengan alasan akan menonton konten dewasa. Padahal permintaan kredensial tersebut adalah usaha untuk mendapatkan kredensial akun Facebook dari korbannya.

"Jika dimasukkan, kredensial tersebut akan langsung digunakan untuk melakukan tag pada teman Facebook-nya," katanya memperingatkan.

Advertising
Advertising

Uniknya, Alfons menambahkan, tag pada teman tidak melalui posting di wall korban. Namun, teman-temannya akan mendapatkan pemberitahuan tag tersebut. "Kemungkinan besar hal ini dilakukan supaya korbannya tidak menyadari telah melakukan sharing tag konten porno pada teman-teman Facebook-nya dan supaya konten ini sulit dihapus dan bisa bertahan lama."

Alfons dan Vaksincom meyakini modus ini lebih jauh dari sekadar membuat malu korbannya melakukan tagging konten porno sehingga harus meminta maaf dan melakukan klarifikasi bahwa bukan dia yang membagikan konten tersebut. Tapi, ini adalah modus monetisasi, dan konten 'gadis idola di TikTok' atau konten dewasa hanyalah satu pilihan bagi scammer.

Berjalan secara otomatis pada situs yang telah dipersiapkan, menurut Alfons, pilihan monetisasi disebut sangat beragam sehingga scammer tinggal berfokus pada aksi mencari korban sebanyak mungkin. Selain mendapatkan keuntungan finansial dari referral ke situs porno, pelaku bisa melakukan modus serupa untuk mendapatkan keuntungan dari referral instalasi aplikasi di playstore.

Motif lainnya adalah mengelabui korbannya untuk mengklik permainan atau game yang hanya akan menguras pulsa. Bisa juga mengelabui korban untuk melakukan sambungan telepon ke nomor premium luar negeri.

Yang diamati Vaksincom, usaha monetisasi nomor premium luar negeri dilakukan dengan memberi iming-iming korban seakan ia telah mendapatkan undian iPhone gratis dan tinggal menghubungi penyedia undian. Namun, jika nomor penyelenggara ini dihubungi, ia akan terhubung dengan nomor di luar negeri yang ketika ditelusuri lebih jauh ternyata merupakan nomor Premium Call.

Secara keseluruhan, penyedia jasa antivirus, keamanan dan pemulihan data itu mencatat, vendor yang bersedia membayar pay per click dari iklan atau keuntungan lain yang didapatkan dari aktivitas ini akan berbagi hasil dari aksi scamming ini. "Semuanya sudah dipersiapkan dan akan berjalan secara otomatis berdasarkan region dan vendor yang ingin mengiklan."

Modus ini mengingatkan kepada keresahan para pengguna Facebook setahun lalu akan modus phising, juga dengan penandaan konten dewasa. Bedanya, tag atau mention didapatkan dari orang yang tidak dikenal pada kolom komentar unggahan. Saat itu Facebook menyebut mass-tagging terjadi secara acak, dan telah menghapus halaman-halaman yang terlibat dalam upaya kejahatan pencurian data pribadi itu serta memblokir tautan yang mencurigakan di platform.

Baca juga:
BOE Terancam Hilang Kontrak Panel iPhone 14 dan Pembatalan Produksi Tahun Ini

Berita terkait

Cara Mengembalikan Akun TikTok yang Ditangguhkan dengan Mudah

1 hari lalu

Cara Mengembalikan Akun TikTok yang Ditangguhkan dengan Mudah

Aplikasi TikTok bisa dibanned karena beberapa alasan, seperti kesalahan konten. Berikut ini cara mengembalikan akun TikTok yang ditangguhkan.

Baca Selengkapnya

Rayakan Hari Pendidikan Nasional Lewat 35 Link Twibbon Ini

2 hari lalu

Rayakan Hari Pendidikan Nasional Lewat 35 Link Twibbon Ini

35 Twibbon Hari Pendidikan Nasional, silakan download dan upload untuk merayakannya.

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

2 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

2 hari lalu

Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

Ursula von der Leyen mengakui TikTok telah menimbulkan ancaman, namun dia tidak menjelaskan lebih detail.

Baca Selengkapnya

Seperti di Amerika, TikTok Bisa Dibatasi di Indonesia Jika Melanggar Kebijakan Ini

3 hari lalu

Seperti di Amerika, TikTok Bisa Dibatasi di Indonesia Jika Melanggar Kebijakan Ini

Kominfo mengaku telah mengatur regulasi terkait pelanggaran data pribadi oleh penyelenggara elektronik seperti TikTok.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta TikTok Dilarang di Amerika Serikat

4 hari lalu

Fakta-fakta TikTok Dilarang di Amerika Serikat

ByteDance selaku perusahaan pemilik TikTok memilih untuk menutup aplikasinya di Amerika yang merugi.

Baca Selengkapnya

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

5 hari lalu

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

DPR Amerika Serikat mengesahkan rancangan undang-undang yang akan melarang penggunaan TikTok

Baca Selengkapnya

Influencer TikTok Perempuan Irak Ditembak Mati

6 hari lalu

Influencer TikTok Perempuan Irak Ditembak Mati

Seorang pria bersenjata yang mengendarai sepeda motor menembak mati seorang influencer media sosial perempuan terkenal Irak

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

6 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Galih Loss Mengaku Buat Konten yang Diduga Menistakan Agama untuk Menghibur

7 hari lalu

Galih Loss Mengaku Buat Konten yang Diduga Menistakan Agama untuk Menghibur

Niat itu kini berujung penahanan Galih Loss di Rumah Tahanan (Rutan) Polda Metro Jaya.

Baca Selengkapnya