Update Hepatitis Akut Misterius pada Anak: 19 Kasus Dicoret, 2 Kasus Baru Masuk

Reporter

Antara

Selasa, 24 Mei 2022 20:30 WIB

Siswa mengikuti halal bilhalal usai libur lebaran di SDN Cipayung 03, Jakarta, Kamis 12 Mei 2022. Pemprov Jakarta tetap menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen dimulai 12 Mei 2022, meski dihantui penyakit hepatitis akut misterius. Setiap sekolah yang menggelar PTM 100 persen harus tetap menerapkan protokol kesehatan ketat seperti memakai masker dan mencuci tangan. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah dugaan kasus hepatitis akut misterius pada anak di Indonesia bertambah dua lagi per awal pekan ini. Dua kasus dugaan terbaru datang dari Banten dan Sulawesi Selatan. "Sehingga, total kasus di Indonesia berjumlah 16 pasien terdiri atas satu probable dan 15 pending classification," kata juru bicara Kementerian Kesehatan, Mohammad Syahril, dalam konferensi pers secara virtual, Selasa siang 24 Mei 2022.

Syahril yang juga Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso Jakarta itu mengatakan kalau dua kasus terbaru seluruhnya berstatus pending classification. Maksudnya, masih menunggu hasil laboratorium pemeriksaan Hepatitis A-E dan patogen lain. Keduanya bergabung dengan 13 lainnya dari Jakarta, Yogyakarta, Sumatera Barat, NTB, Bali, Jawa Timur, Jambi, Bangka Belitung.

Mereka yang lainnya itu ada yang masih menunggu konfirmasi pemeriksaan laboratorium untuk Hepatitis A, B, C dan E; Hepatitis A, C, E dan patogen lain; Hepatitis A, E dan patogen lain; Hepatitis E dan patogen lain; maupun patogen lain. Tiga di antara pasien dalam kelompok ini sudah meninggal.

Sedangkan satu yang masuk kategori probable dialami satu pasien meninggal di Jakarta pada 19 April 2022. Pasien tersebut telah didiagnosa nonreaktif Hepatitis A, B, C, D dan E, serta negatif patogen lain.

Secara keseluruhan, Syahril mengatakan kasus dialami pasien anak laki-laki sebanyak 11 orang. "Umumnya dialami kelompok usia 0-5 tahun yang mencapai 11 pasien," katanya sambil menambahkan, "Pasien yang masih dirawat berjumlah 12 orang, seluruhnya pending classification."

Advertising
Advertising

Sebanyak total 16 kasus tersebut, Syahril menjelaskan, telah dikurangi 19 kasus yang kini diklasifikasikan sebagai discharted atau tidak terbukti secara klinis sebagai penyakit hepatitis akut misterius. Patogen lain yang ditemukan pada 19 pasien tersebut, di antaranya, positif mengidap Cytomegalovirus (CMV) sebagai kelompok virus herpes yang dapat menginfeksi dan bertahan di tubuh manusia.

Selain itu juga dideteksi pasien yang positif Covid-19, terkonfirmasi dengue, terinfeksi bacterial sepsis, Hepatitis A, serta menderita Dilated Cardiomyopathy, drug induced hepatitis dan leukemia.

Sementara itu, upaya yang telah dilakukan pemerintah dalam merespons deteksi Hepatitis akut misterius di dalam negeri, di antaranya dengan menerbitkan Surat Edaran Alur Pengiriman Rujukan Spesimen Pemeriksaan Sampel ke sejumlah rumah sakit. Salah satunya dengan mendistribusikan Reagen Hepatitis E ke RSUP Adam Malik Medan, Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi FK Universitas Andalas Padang, RSPI-SS Jakarta, RSCM Jakarta, Laboratorium BKPK Jakarta, Laboratorium Kesehatan Daerah Jawa Barat, RS Soetomo Surabaya, RS Universitas Udayana Bali, RSUD Ulin Banjarmasin, dan RSUP Wahidin Makassar.

"Kementerian Kesehatan juga menerbitkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan tentang Tata Laksana Hepatitis Akut pada Anak yang Belum Diketahui Penyebabnya di Fasilitas Pelayanan Kesehatan," katanya. Isinya antara lain penetapan sejumlah rumah sakit di berbagai daerah sebagai rujukan untuk perawatan pasien kasus Hepatitis Akut pada anak.

Baca juga:
Mungkinkah Cacar Monyet Jadi Pandemi Baru? Ini 9 Hal Perkembangan Terkininya

Berita terkait

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

4 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

15 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

1 hari lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

3 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

6 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

6 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

7 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

9 hari lalu

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

Kementerian Kesehatan membantu warga terdampak Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara dengan penyediaan masker.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

9 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya