Bagaimana Astronot Makan di Luar Angkasa?
Reporter
Tempo.co
Editor
S. Dian Andryanto
Selasa, 31 Mei 2022 12:25 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Bagi sebagian orang, profesi antariksawan atau yang lazim disebut sebagai astornot sudah tidak asing di telinga. Umumnya, berita-berita terkait astronot adalah keberhasilan astonot menginjakkan kaki di bulan atau kabar kembalinya astronot ke bumi setelah menjelalahi ruang angkasa. Namun, terdapat hal yang tak kalah menarik untuk dibahas mengenai astonot, yaitu perihal bagaimana dan apa yang astronot makan di luar angkasa?
Melansir nasa.gov, kebutuhan makan di luar angkasa, para astronot menyiapkan pasokan makanan dengan berbagai variasi. Beberapa makanan tersebut di antaranya brownies, buah-buahan, kacang-kacangan, daging ayam dan sapi, makanan laut, permen, dan lain-lain. Minuman yang tersedia antara lain kopi, teh, jus jeruk, jus buah, dan limun.
Namun, makanan-makanan bubuk seperti merica dan garam tidak disediakan. Sebab, selain akan sia-sia karena tiada gravitasi bumi, juga menimbulkan bahaya. Bubuk-bubuk tersebut dapat menyumbat ventilasi, mencemari peralatan, dan melukai para astronot seperti masuk ke mulut. Oleh sebab itu, garam dan merica yang disiapkan adalah berbentuk cair.
Akan tetapi, bumbu-bumbu tambahan seperti saus tomat, mustard, dan mayones, disediakan. Makanan mentah yang perlu direbus terlebih dahulu, seperti makaroni dan spageti, pun tersedia. Peralatan masak seperti oven untuk memanaskan makanan juga ada di stasiun luar angkasa. Perlu dicatat, di luar angkasa tidak terdapat lemari es sehingga makanan luar angkasa harus disimpan dan disajikan secara tepat supaya bertahan lama, terutama untuk misi penerbangan ke luar angkasa dengan waktu yang lama.
Kemasan dari makanan-makanan tersebut pun dirancang satu kali pakai layaknya di bumi. Uniknya, beberapa kemasan sudah didesain untuk mencegah makanan terbang jauh, fleksibel dan mudah digunakan, serta memaksimalkan ruang saat menyimpan atau membuang wadah makanan.
Melansir rmg.co.uk, saat berada di luar angkasa, indera perasa astronot berubah. Ketika di bumi, cairan tubuh umumnya mengendap di kaki. Akan tetapi, gravitasi yang rendah membuat cairan ini bergerak bebas di tubuh. Kondisi ini membuat banyak makanan terasa hambar. Untuk mengaktifkan kembali indera perasa, banyak astronot lebih menyukai makanan pedas, seperti paprika, lobak atau wasabi.
NAOMY A. NUGRAHENI
Baca: Stasiun Luar Angkasa ISS Siapkan Makanan Halal untuk Astronot
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.