Adidas Gugat Nike ke Pengadilan Federal Terkait Hak Paten Teknologi Aplikasi

Jumat, 17 Juni 2022 20:43 WIB

Adidas Gunakan AR untuk Menjual Sneakers Edisi Terbatas. Kredit: Engadget

TEMPO.CO, Jakarta - Tercatat telah beberapa kali berselisih, Adidas dan Nike kini meningkatkan perseteruannya lebih tinggi lagi setelah Adidas mendaftarkan gugatan untuk pertama kalinya di pengadilan federal Amerika. Dalam gugatan yang diajukan di Pengadilan Distrik Texas pada 10 Juni 2022, Adidas gugat Nike karena telah, “secara sadar dan sengaja,” melanggar hingga sembilan hak paten terkait aplikasi pada ponsel dan teknologi sepatu yang bisa menyesuaikan ke bentuk kaki.

Isi gugatan menyebut aplikasi-aplikasi Nike Run Club, Nike Training Club, dan Nike SNKRS. Ketiganya dianggap melanggar paten dengan fitur-fitur seperti audio feedback saat berolahraga, GPS tracking, rencana latihan, integrasi dengan aksesori pihak ketiga seperti pemantauan denyut jantung, dan kemampuan untuk memesan dan membeli sepatu kets edisi terbatas.

Semua itu adalah fitur dasar di beberapa aplikasi kebugaran dan olahraga lari , dan ini bukan yang pertama kalinya Adidas berperkara di pengadilan karenanya. Pada 2014, Adidas menggugat aplikasi Map My Fitness milik Under Armour. Keduanya akhirnya bersepakat dengan Under Armour bersedia membayar licensing fee kepada Adidas.

Gugatan Adidas kepada Nike juga menyinggung perangkat lunak yang terhubung ke sepatu melalui perangkat jarak jauh yang ditampilkan di Nike Adapt, HyperAdapt, dan Nike Mag 2016. Aplikasi dan perangkat lunak itu semua dianggap sudah lebih dulu dikembangkan Adidas. Dalam gugatannya, Adidas menyebut yang pertama di industri alas kaki yang secara komprehensif menghadirkan analisis data kepada para atlet.

Advertising
Advertising

"Adidas telah lama menjadi pemimpin dalam teknologi seluler, termasuk teknologi yang terkait dengan kebugaran seluler dan pembelian seluler,” kata Adidas dalam gugatan tersebut.

Adidas secara spesifik menyebut paten atas aplikasi Confirmed yang dikembangkannya termasuk yang dilanggar. Memperkenalkannya pada 2015, Adidas menyebut aplikasi ini sebagai cara untuk memberi pelanggan akses ke merek dan rilis sepatu eksklusifnya. Disebutkan, aplikasi SNKRS Nike diluncurkan segera setelah itu dan pada dasarnya melakukan hal yang sama untuk sepatu kets Nike.

Adidas juga menyebut sepatu kets Adaptable Nike sebagai pelanggaran terhadap Adidas_1, sepatu lari yang menampilkan motor dalam sol dan sensor tumit untuk menyesuaikan "kekakuan" sepatu secara real time. Teknologi Nike Adapt mendapat banyak perhatian karena mengingatkan konsumen terhadap sepatu kets self-lacing yang ditampilkan dalam film sci-fi klasik Back to the Future.

Nike Adapt. Nike.com

Namun, tujuan dari kedua sepatu ini bisa dibilang berbeda. Adidas_1 dimaksudkan untuk menjadi sepatu all-in-one untuk pelari, sementara berbagai iterasi Nike pada sepatu Adapt-nya menyebut lebih tentang aksesibilitas dan kenyamanan.

Pada akhirnya, Adidas mencari ganti rugi dari Nike serta perintah pengadilan yang mencegah Nike “secara langsung atau tidak langsung melanggar satu atau lebih” hak patennya. Jika Adidas menang, itu bisa berdampak luas pada aplikasi kebugaran. Seperti disebutkan, fitur seperti pelacakan rute GPS yang dikutip dalam setelan Adidas hampir ada di mana-mana di aplikasi seperti Strava dan Runkeeper serta aplikasi pendamping untuk berbagai pelacak kebugaran seperti Garmin dan Polar.

THE VERGE, FOOTWEAR NEWS

Baca juga:
Pengembang PUBG Pamer Manusia Virtual Buatannya, Ana

Berita terkait

Seperti di Amerika, TikTok Bisa Dibatasi di Indonesia Jika Melanggar Kebijakan Ini

3 hari lalu

Seperti di Amerika, TikTok Bisa Dibatasi di Indonesia Jika Melanggar Kebijakan Ini

Kominfo mengaku telah mengatur regulasi terkait pelanggaran data pribadi oleh penyelenggara elektronik seperti TikTok.

Baca Selengkapnya

Apple Hapus Aplikasi yang Dapat Hasilkan Gambar Telanjang Menggunakan AI Generatif dari App Store

4 hari lalu

Apple Hapus Aplikasi yang Dapat Hasilkan Gambar Telanjang Menggunakan AI Generatif dari App Store

Apple telah secara aktif membangun reputasi untuk pengembangan AI yang bertanggung jawab, bahkan sampai melisensikan data pelatihan secara etis.

Baca Selengkapnya

Apple Singkirkan 3 Aplikasi AI yang Bisa Bikin Foto Telanjang dari App Store

4 hari lalu

Apple Singkirkan 3 Aplikasi AI yang Bisa Bikin Foto Telanjang dari App Store

Menurut keterangan Apple, tiga aplikasi AI itu melabeli dirinya sebagai generator seni. Sudah ada di App Store dua tahun.

Baca Selengkapnya

Alasan Militer Korea Selatan Bakal Larang Penggunaan iPhone dan Apple Watch

6 hari lalu

Alasan Militer Korea Selatan Bakal Larang Penggunaan iPhone dan Apple Watch

Militer Korea Selatan melarang anggotanya menggunakan iPhone bahkan Apple Watch. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Konflik TikTok dengan AS Makin Panas: ByteDance Mau Jual?

7 hari lalu

Konflik TikTok dengan AS Makin Panas: ByteDance Mau Jual?

Bagaimana nasib TikTok di AS pasca-konflik panas dan pengesahan RUU pemblokiran aplikasi muncul di sana?

Baca Selengkapnya

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

8 hari lalu

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

Orang tua harus memiliki aturan yang jelas dan konsisten untuk mendisiplinkan penggunaan ponsel dan aplikasi pada anak.

Baca Selengkapnya

PT PundiKas Indonesia Bantah Telah Menjebak dan Meneror Nasabah karena Pinjol

10 hari lalu

PT PundiKas Indonesia Bantah Telah Menjebak dan Meneror Nasabah karena Pinjol

PT PundiKas Indonesia, layanan pinjaman dana online atau pinjol, membantah institusinya telah menjebak nasabah dengan mentransfer tanpa persetujuan.

Baca Selengkapnya

WhatsApp Kembangkan Fitur Kelola Jadwal, Tidak Ada Lagi Alasan Lupa

10 hari lalu

WhatsApp Kembangkan Fitur Kelola Jadwal, Tidak Ada Lagi Alasan Lupa

Fitur terbaru WhatsApp memudahkan pengguna untuk mengatur pengingat jadwal via grup.

Baca Selengkapnya

Indonesia AirAsia Tebar Promo Tiket 20 Persen untuk 28 Rute Internasional, Tiket Bisa Dipesan Hari ini

11 hari lalu

Indonesia AirAsia Tebar Promo Tiket 20 Persen untuk 28 Rute Internasional, Tiket Bisa Dipesan Hari ini

Maskapai penerbangan berbiaya hemat Indonesia AirAsia menawarkan promo hemat 20 persen untuk pembelian tiket penerbangan di 28 rute internasional.

Baca Selengkapnya

3 Cara Uninstall Aplikasi di Laptop untuk Windows 10

11 hari lalu

3 Cara Uninstall Aplikasi di Laptop untuk Windows 10

Menghapus atau uninstall aplikasi dapat meringankan beban sistem operasi laptop. Berikut cara uninstall aplikasi di laptop untuk Windows 10.

Baca Selengkapnya