128 Perusahaan Buka 36.203 Lowongan Magang Merdeka Angkatan 3

Reporter

Tempo.co

Editor

Devy Ernis

Rabu, 6 Juli 2022 09:16 WIB

Kiri ke kanan: Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Arif Satria, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim, dan Plt Dirjen Pendidikan Tinggi Nizam dalam konferensi pers usai peluncuran program Merdeka Belajar: Kampus Merdeka di Gedung D, Kompleks Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, 24 Januari 2020. TEMPO/Ahmad Faiz

TEMPO.CO, Jakarta - Program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) kembali membuka pendaftaran peserta angkatan ke-3 dengan kuota 40 ribu mahasiswa. Kali ini, program tersebut melibatkan 128 mitra yang berasal dari perusahaan maupun institusi dengan membuka 36.203 lowongan.

Kepala Program MSIB, Tutus Kusuma, mengatakan dalam pada program angkatan ke-3 ini pihaknya membuka 11.967 program magang dan 24.236 program studi independen dengan 1.769 posisi magang dan 139 proyek studi independen.

“Nantinya akan ada 3.679 mentor yang melibatkan 12 Kementerian/Lembaga, 9 BUMN, serta 7 yayasan,” katanya dalam acara tMSIB Fair: Road to Festival Kampus Merdeka pada Selasa, 5 Juli 2022 di Grha Sabha Pramana Universitas Gadjah Mada (UGM).

MSIB Fair berlangsung selama dua hari mulai Selasa, 5 Juli hingga hari ini, Rabu, 6 Juli 2022 di kampus UGM. Acara ini menghadirkan lebih dari 25 perusahan mitra dari berbagai sektor antara lain perusahan teknologi, startup, BUMN hingga Kementerian. Dalam pameran ini para mitra diberikan kesempatan melakukan pitching terkait program yang ditawarkan bagi mahasiswa.

Ia menyebutkan mahasiswa nantinya dapat memilih program mana yang akan diikuti. Dalam program magang sebagian besar dilaksanakan secara luring dan didorong menerima mahasiswa lokal. Sementara studi independen dirancang bisa diikuti oleh seluruh mahasiswa dengan prioritas pada skill teknologi digital.

Advertising
Advertising

“Tantangan saat ini, program MSIB dua angkatan trennya memang naik, tapi hanya berpusat di Pulau Jawa. Harapannya nanti bisa mengakomodasi mahasiswa di daerah Indonesia Timur dan Indonesia Utara,” ucapnya.

Kegiatan MSIB dapat diikuti oleh mahasiswa program sarjana minimal semester lima serta mahasiswa vokasi yang minimal berada di semester 3 untuk program D2, semester empat untuk program D3, dan semester lima untuk program D4.

Program untuk Memperkuat Kompetensi di Dunia Kerja

Sebelumnya, Pelaksana tugas Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Kiki Yuliati menyampaikan MSIB merupakan bagian dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang diselenggarakan oleh kementeriannya. Program ini bertujuan memberikan pengalaman belajar di luar kampus bagi mahasiswa untuk mendapatkan pengetahuan, pengalaman, dan memperkuat kompetensi yang dibutuhkan sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.

“MSIB memungkinkan dilaksanakan lintas prodi sehingga menjadi tantangan bagi perguruan tinggi untuk bisa memberikan pengakuan kredit bagi mahasiswa yang mengikuti program tersebut,” tuturnya.

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa perguruan tinggi dituntut mampu bergerak cepat dalam menghadapi dinamika sosial, ekonomi, lingkungan, dan teknologi yang sengat cepat. Perguruan tinggi diharapkan bisa melakukan berbagai transformasi untuk menghasilkan lulusan yang kompeten dan adaptif menghadapi situasi yang sangat dinamis.

“Program ini memberikan kemampuan, kompetensi, dan bekal bagi mahasiswa di kemudian hari. Karenanya kami tunggu partisipasi mahasiswa mengikuti program ini,”katanya.

Direktur Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi Kementerian Pendidikan, Beny Bandanadjaja, mengatakan di masa depan kebutuhan akan tenaga trampil, kreatif, inovatif, berjiwa kepemimpinan banyak dibutuhkan di dunia usaha dan dunia industri.

Soft skill tersebut yang tidak didapatkan di dalam kampus bisa diperoleh di luar kampus salah satunya lewat program MSIB. MSIB merupakan program yang ditujukan untuk mencetak lulusan sarjana dan sarjana terapan unggul dan kompeten sehingga nantinya diharapkan dapat bersaing di tingkat global.

“Mahasiswa perlu diberikan kegiatan yang bisa memacu penguasaan soft skill. Pembelajaran luar kampus ini bisa didapatkan salah satunya melalui MSIB . Harapannya mahasiswa bisa menjadikan MISB proses menuju sukses dan mengambil banyak pengalaman dan bekal,”katanya.

Kerja Sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Direktur Jenderal Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Irwan Supriyanto, menyambut baik program MSIB dalam rangka meningkatkan SDM yang siap terjuan di dunia kerja. Kementerian PUPR dipercaya menjadi salah satu mitra pelaksanaan MSIB.

Ada empat bidang yang dijalankan dalam program ini. Salah satunya pengembangan perumahan masyarakat berpenghasilan rendah. Dalam program ini membuka peluang untuk diikuti minimal 112 mahasiswa.

Berikutnya, pendampingan perumahan susun yang melibatkan minimal 25 mahasiswa. Lalu, pembangunan rumah khusus korban bencana bagi 15 mahasiswa. Selanjutnya, pendampingan peningkatan kualitas dan pemberdayaan rumah swadaya dalam penanganan kemiskinan ekstrem membuka peluang bagi 627 mahasiswa.

“Jadi, kami mengundang sebanyak 779 mahasiswa yang sebagian besar dari Fakultas Teknik seperti arsitek, sipil, dan lingkungan. Namun, masih terbuka peluang bagi jurusan lain seperti karena kebutuhan akan pendampingan masyarakat,” paparnya.

Ketua Pelaksana Pusat Kampus Merdeka, Supriyadi, menyampaikan program MSIB Fair diselenggarakan untuk mempererat hubungan antara UGM sebagai pelaksana kampus merdeka pada para mitra. Selain itu juga sebagai ajang untuk mensosialisasikan program kepada mahasiswa.

“Kami yakin kegiatan ini bisa memberikan manfaat yang luar biasa bagi perkembangan mahasiswa menjadi calon SDM bertalenta dan unggul di masa datang,” ucapnya.

Dikutip dari situs resmi Kampus Merdeka, pendaftaran mahasiswa magang sudah dibuka sejak 6 Juni lalu dan akan ditutup pada 10 Juli mendatang. Mahasiswa dapat mendaftarkan diri melalui platform Kampus Merdeka atau website https://kampusmerdeka.kemdikbud.go.id/program/magang/detail.

Baca juga: Dari Magang di Mercedes-Benz, Kini Kevin Menjadi Mahasiswa Asal Jember Pertama yang Kerja di Tesla Jerman

Berita terkait

Setelah Gaduh Ferienjob Jerman, Giliran Mahasiswa Magang Kerja ke Hungaria Mengadu ke Hotline Bareskrim Polri

7 hari lalu

Setelah Gaduh Ferienjob Jerman, Giliran Mahasiswa Magang Kerja ke Hungaria Mengadu ke Hotline Bareskrim Polri

MIrip dengan keluhan peserta Ferienjob di Jerman, sejumlah mahasiswa magang kerja di Hungaria menyebut proram ini bukan magang melainkan TKI.

Baca Selengkapnya

Syarat Rekrutmen Bersama BUMN 2024 dan Tahapan Registrasinya

8 hari lalu

Syarat Rekrutmen Bersama BUMN 2024 dan Tahapan Registrasinya

Ketahui beberapa syarat Rekrutmen Bersama BUMN 2024 untuk pendaftaran berikutnya agar lebih matang. Ini tahapan registrasinya.

Baca Selengkapnya

Jurnal Internasional IJTech Milik FTUI Kembali ke Posisi Q1

10 hari lalu

Jurnal Internasional IJTech Milik FTUI Kembali ke Posisi Q1

IJTech milik FTUI kembali menjadi jurnal terindeks kuartil tertinggi (Q1) berdasarkan pemeringkatan SJR yang dirilis pada April 2024

Baca Selengkapnya

Muncul Keluhan di Media Sosial Ihwal Magang Mahasiswa ke Ceko dan Hungaria, Netizen: Mirip Ferienjob Jerman

14 hari lalu

Muncul Keluhan di Media Sosial Ihwal Magang Mahasiswa ke Ceko dan Hungaria, Netizen: Mirip Ferienjob Jerman

Kini di media sosial muncul berbagai keluhan menyangkut magang mahasiswa di Hungaria dan Republik Ceko.

Baca Selengkapnya

Viral Soal Pakaian Adat Seragam Sekolah, Kota di Sumbar Telah Menerapkannya

16 hari lalu

Viral Soal Pakaian Adat Seragam Sekolah, Kota di Sumbar Telah Menerapkannya

Salah satu daerah yang menerapkan kebijakan Permendikbud Ristek soal pakaian adat sebagai seragam sekolah pada waktu tertentu adalah Bukittinggi.

Baca Selengkapnya

20 Persen Sekolah Belum Menerapkan Kurikulum Merdeka, Kemendikbudristek Lakukan Ini

21 hari lalu

20 Persen Sekolah Belum Menerapkan Kurikulum Merdeka, Kemendikbudristek Lakukan Ini

Untuk mendorong sekolah menerapkan kurikulum merdeka, Kemendikbudristek membuat sejumlah program.

Baca Selengkapnya

Usut Kasus Perdagangan orang Berkedok Ferienjob, Bareskrim akan Tambah Saksi

26 hari lalu

Usut Kasus Perdagangan orang Berkedok Ferienjob, Bareskrim akan Tambah Saksi

Bareskrim Polri akan memeriksa sejumlah saksi untuk menuntaskan kasus perdagangan orang berkedok magang mahasiswa di Jerman atau ferienjob.

Baca Selengkapnya

Aktivis Sarankan Polisi Minta Testimoni Mahasiswa Korban Ferienjob untuk Kumpulkan Data

26 hari lalu

Aktivis Sarankan Polisi Minta Testimoni Mahasiswa Korban Ferienjob untuk Kumpulkan Data

Polisi diminta menuntaskan kasus dugaan perdagangan orang berkedok magang mahasiswa ke Jerman atau ferienjob.

Baca Selengkapnya

Perdagangan Orang Berkedok Magang Ferienjob, JalaStoria: Pelanggaran HAM Serius

27 hari lalu

Perdagangan Orang Berkedok Magang Ferienjob, JalaStoria: Pelanggaran HAM Serius

Perkumpulan JalaStoria Indonesia menyoroti fenomena kejahatan perdagangan orang berkedok magang mahasiswa di Jerman atau Ferienjob.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Tetapkan 2 Tersangka WNI di Jerman Sebagai DPO Kasus TPPO Berkedok Magang Mahasiswa

27 hari lalu

Bareskrim Tetapkan 2 Tersangka WNI di Jerman Sebagai DPO Kasus TPPO Berkedok Magang Mahasiswa

Bareskrim sudah menetapkan bos PT SHB dan CVGEN sebagai DPO dalam kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) program ferienjob 2023.

Baca Selengkapnya