Tank Baru Jerman Setelah 40 Tahun, Ungguli Tank Amerika dan Rusia

Minggu, 10 Juli 2022 18:15 WIB

Rheinmetall Future Gun System (FGS) pada tank KF51 Panther dapat menembakkan peluru energi kinetik (KE) serta amunisi airburst yang dapat diprogram dan peluru latihan yang sesuai. Senapan mesin koaksial 12,7 mm melengkapi senjata utama dengan beberapa opsi untuk integrasi stasiun senjata yang dikendalikan dari jarak jauh (RCWS) menawarkan fleksibilitas untuk kedekatan dan pertahanan drone. Foto : Rheinmetall

TEMPO.CO, Jakarta - Jerman membuat tank tempur utama baru--yang pertama setelah lebih dari 40 tahun. KF51, juga dikenal sebagai 'Panther', dipadati dengan teknologi baru, termasuk meriam yang lebih besar, sistem yang sudah digital, dan sekumpulan fitur pertahanan baru. Panther bahkan mempunyai kemampuan untuk menangkal apa yang disebut peluru paling top seperti rudal Javelin buatan Amerika yang terbukti berhasil melumpuhkan tank-tank Rusia di Ukraina saat ini.

Pabrik senjata Rheinmetall yang berbasis di Düsseldorf, Jerman, memperkenalkan KF51 Panther di pameran militer Eurosatory di Prancis pada pertengahan Juni lalu. Pameran dwi tahunan itu adalah ajang bagi pabrikan senjata Eropa menunjukkan senjata terbaru mereka. Rheinmetall mengungkap Panther dalam balutan baja komposit dengan pola warna kamuflase kelabu, hitam dan kuning neon yang dibuat secara digital.

Nama Panther bisa jadi sudah familiar bagi sebagian kalangan. Panzerkampfwagen V, juga dikenal sebagai Panther, didesain pada 1942 untuk menghadapi tank-tank Rusia, termasuk tank menengah T-34. Sekalipun menjadi salah satu tank terbaik dalam perang saat itu, namun Panther sangat terganggu oleh isu-isu mekanis. Panther generasi pertama ini melakukan debut di Perang Kursk 1943.

Panther yang sekarang, Tank KF51, sebenarnya suksesor dari Leopard 2--satu angkatan dengan tank M1A2 Abrams Amerika. Leopard 2 diproduksi sejak 1980-an dan masih dipakai di lebih dari selusin negara sampai kini. Dia telah berulang kali diperbarui selama puluhan tahun usia pakainya itu, dengan versinya yang terbaru adalah Leopard 2A7 yang digunakan Angkatan Darat Jerman.

Dan, seperti banyak sistem lainnya yang sudah berulang kali diperbarui, si macan tutul akhirnya sampai ke sebuah titik di mana pembaruan atau upgrade membuat tank itu tak lagi praktis. Satu-satunya cara adalah mendesain sesuatu yang benar-benar baru. Lahirlah KF51 Panther.

Advertising
Advertising

Tank KF51 Panther yang diproduksi oleh Rheinmetall ditampilkan di pameran perdagangan pertahanan dan keamanan internasional Eurosatory di Villepinte, dekat Paris, Prancis 13 Juni 2022. REUTERS/Benoit Tessier

Tank Panther terbaru terlihat menggunakan desain lambung yang mendasar dari Leopard 2, meski menawarkan persenjataan lebih berat dan baru di muka dan sisinya. Panther mempertahankan kompartemen mesin ala Leopard 2 tapi dengan bagian yang lebih menonjol. Meski begitu Panther dikabarkan masih menggunakan mesin yang sama, 1.100 kilowatt/1.500 horsepower.

Rumah meriam Panther lebih besar dengan sudut lebih tajam dan ruang yang jauh lebih besar di atas kompartemen mesin. Itu untuk menyimpan peluru yang lebih besar dan berat dan menjadi penyeimbang bagi meriam barunya yang memiliki diameter 130 mm. KF51 adalah tank pertama yang didukung meriam 130 mm, melampaui batas terbesar 120 mm yang ada sebelumnya.

Persenjataan baru Panther yang dinamakan Future Gun System (FGS) diakui lebih untuk merespons tank baru Rusia T-14 Armata yang diperkenalkan pada 2015 lalu. Rheinmetall mengklaim FGS mempunyai 'jangkauan membunuh 50 persen lebih jauh' daripada meriam 120 mm. Menurut Europäische Sicherheit & Technik, meriam baru tepatnya 130-millimeter/L52 yang berarti panjang barrel 52 kali diameternya (6.760 mm atau 6,7 meter).

KF51 Panther, seperti halnya Leopard 2, menggunakan sebuah autoloader untuk senjata utamanya itu. Sehingga, berbeda dari M1A2 Abrams yang diawaki empat orang, Panther Jerman hanya tiga kru: komandan, penembak dan pengemudi. Tidak ada kru yang bertugas memuat senjata. Meski begitu, menurut Rheinmetall, KF51 memiliki ruang untuk kru keempat tapi untuk komandan kedua atau pilot drone.

Sebuah peluncur drone sudah terbangun dalam desain rumah meriam tank itu. Jenis drone adalah Hero 120 buatan Israel yang mampu terbang selama 60 menit dan membawa 4,5 kilogram bom. KF51 dapat meluncurkan sampai empat drone jenis quadcopter pengintai tersebut dari rumah meriamnya.

Rongsokan Tank dan kendaraan militer Rusia yang hancur dibuang di Bucha di tengah invasi Rusia di Ukraina, 16 Mei 2022. REUTERS/Jorge Silva

Panther dilengkapi sejumlah fitur baru lainnya. Termasuk kamera digital menghadap ke luar yang menyediakan visibilitas 360 derajat bagi kru tanpa perlu memunculkan kepalana ke luar dari tank. Mereka jadi lebih aman dari sasaran tembak musuh. Senjata kedua senapan mesin 7,62 mm juga dapat dioperasikan dari dalam tank untuk membidik drone dan target lain di darat.

Senjata seperti NLAW dari Swedia dan Javelin dari Amerika telah terbukti efektif dalam perang saat ini di Ukraina, dengan menghancurkan atap tank yang relatif tipis. Kebanyakan tank buatan Barat sama rentannya, dan sistem pertahanan Panther adalah yang pertama dibuat untuk menangkal serangan senjata-senjata itu. Tidak jelas bagaimana sistem pertahanan itu bekerja. Salah satu rumornya adalah dengan mengerahkan drone mencegat roket dan rudal yang datang.

Yang juga menarik dari KF51 Panther adalah bobotnya yang hanya 59 ton. Bandingkan dengan versi terbaru M1A2 Abrams yang 73,6 ton, itupun dengan meriam utama yang lebih kecil dan tanpa drone-drone.

POPULAR MECHANICS

Baca juga:
Tank Amerika Tembak Teman Sendiri, yang Mengejutkan Adalah Jaraknya

Berita terkait

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

4 jam lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

5 jam lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

1 hari lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

1 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

1 hari lalu

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

Pemerintah Rusia menyambut presiden baru Indonesia. Siap lanjutkan kerja sama.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

Top 3 dunia adalah Rusia menawarkan Sukhoi ke RI, AS minta Cina buka pintu untuk pengusahanya hingga persiapan senjata Rusia lawan Ukraina.

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

2 hari lalu

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

Kedubes Rusia mengatakan Moskow siap memasok pesawat tempur Sukhoi jika ada minat dari Jakarta.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

Top 3 Dunia dibuka dengan berita dari Spanyol tentang spyware Israel yang memata-matai PM Pedro Sanchez.

Baca Selengkapnya

Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

2 hari lalu

Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

Kedubes Rusia mengatakan persiapan negaranya sangat kuat untuk melawan Ukraina yang akan mendapat bantuan senilai miliaran dolar dari AS.

Baca Selengkapnya

Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

3 hari lalu

Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia mengatakan industri Rusia kini menjadi lebih kuat meski banyak disanksi oleh Barat.

Baca Selengkapnya