Tanah Bergerak, Fenomena yang Banyak Merenggut Nyawa

Kamis, 28 Juli 2022 21:57 WIB

Kondisi jalan desa yang retak akibat bencana tanah bergerak di Desa Dermasuci, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Ahad, 13 Februari 2022. Bencana tanah bergerak dalam sepekan terakhir di daerah tersebut sehingga mengakibatkan sekitar 200 warga terpaksa mengungsi. ANTARA/Oky Lukmansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Sepuluh kecamatan di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur berpotensi tanah begerak. "Menurut informasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), beberapa daerah di DKI Jakarta berada di zona menengah," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencara Daerah (BPBD) DKI Adji di Jakarta, Senin, 4 April 2022.

Gerakan tanah dapat terjadi di zona itu jika curah hujan di atas normal, terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan. Wilayah yang memiliki potensi terjadi gerakan tanah disusun berdasarkan hasil tumpang susun antara peta zona kerentanan gerakan tanah dengan peta prakiraan curah hujan bulanan dari BMKG.

Adapun 10 kecamatan itu dan diunggah akun Instagram @bpbddkijakarta adalah:

Jakarta Selatan:
Kecamatan Cilandak, Jagakarsa, Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Mampang Prapatan, Pancoran, Pasar Minggu, Pesanggrahan.
Jakarta Timur:
Kecamatan Kramat Jati dan Pasar Rebo.

BPBD DKI meminta kepada lurah, camat, dan masyarakat untuk tetap mengantisipasi adanya potensi gerakan tanah pada saat curah hujan di atas normal.

Sebagai komponen anorganik, tentunya tanah tidak memiliki kemampuan untuk bergerak atau berpindah, tetapi di Indonesia banyak ditemukan fenomena tanah bergerak. Melansir digilib.polban.ac.id, tanah bergerak adalah suatu proses perpindahan massa tanah/batuan dengan arah tegak, mendatar, atau miring dari kedudukannya yang semula akibat pengaruh gravitasi, arus air, dan beban luar.

Laman magma.esdm.go.id, menyatakan bahwa gerakan tanah merupakan perpindahan material dari pembentuk lereng, yang berupa batuan, bahan timbunan, tanah, atau bahkan material campuran yang bergerak ke arah yang lebih rendah dan menuju keluar dari lereng.

Jenis Gerakan Tanah:

  • Longsoran: massa tanah yang bergerak di sepanjang lereng dengan bidang longsoran yang melengkung dan mendatar. Gerakan longsoran biasanya perlahan-lahan atau merayap, tetapi pergerakannya merusak dan meruntuhkan bangunan di atasnya, sehingga membahayakan.

  • Aliran: massa tanah yang bergerak karena dorongan oleh air. Kecepatan aliran tergantung pada kemiringan lereng, volume, tekanan air, dan jenis material yang dibawa. Umumnya, gerakan aliran bergerak di sepanjang lembah dan bisa mencapai ratusan kali. Aliran tanah ini dapat menelan banyak korban.

  • Jatuhan: berupa batu atau tanah jatuh bebas dari atas tebing. Umumnya materialnya tidak banyak dan terjadi pada lereng yang sangat terjal dan curam.

  • Robohan: pergerakan blok tanah/batuan yang bergerak pada satu tumpuan.

  • Gabungan: Gabungan ialah peristiwa gabungan antara longsoran dengan aliran atau jatuhan dengan aliran.

Advertising
Advertising

Penyebab Tanah Bergerak:

Bahaya dari tanah bergerak biasanya meningkat pada musim hujan, hal ini karena pada musim kemarau, terjadi penguapan air di permukaan tanah yang mengakibatkan munculnya retakan pada tanah.

Ketika hujan, air akan masuk ke bagian yang retak sehingga dalam sekejap mata tanah mengembang kembali, sehingga kandungan air dalam tanah menjadi jenuh dalam waktu singkat.

  • Lereng terjal

Lereng yang terjal akan memperbesar gaya pendorong tanah untuk bergerak.

  • Tanah kurang padat

Tanah lempung atau tanah liat merupakan tanah yang berpotensi terjadinya tanah bergerak. Sifat tanah ini cenderung lembek ketika terkena air dan mudah pecah ketika suhu terlalu panas.

  • Batuan yang kurang kuat

Jenis batuan yang kurang kuat untuk menahan pergerakan tanah adalah batuan endapan gunung api, batuan sedimen, batuan campuran antara kerikil dan pasir, dan batuan lempung. Batuan ini rentan lapuk.

  • Tata lahan

Pergerakan tanah sering terjadi di daerah persawahan, ladang, dan daerah lereng yang terjal. Pemicu peristiwa tanah bergerak di tempat-tempat itu sama, yaitu akar-akar tanaman yang tumbuh di daerah tersebut kurang kuat untuk mengikat butir tanah dan air, sehingga menyebabkan tanah menjadi lembek dan sangat tidak stabil.

  • Getaran

Getaran dapat menyebabkan tanah bergerak adalah gempa bumi, ledakan, getaran alat berat, dan getaran lalu lintas.

  • Beban tambahan

Beban tambahan seperti bangunan yang dibangun di lereng, atau kendaran yang lalu lalang dapat memperbesar kemungkinan lemahnya gaya penahan lereng terhadap tanah. Akibatnya, sering terjadi penurunan tanah dan retakan bergerak menuju bawah lereng.


MUHAMMAD SYAIFULLOH

Baca juga: Akibat Tanah Bergerak, Puluhan Rumah di Lebak Roboh, Rata dengan Tanah

Berita terkait

Gempa 6,5 Magnitudo di Laut Selatan Jawa Barat, Guncangan Terasa Hingga Depok

2 jam lalu

Gempa 6,5 Magnitudo di Laut Selatan Jawa Barat, Guncangan Terasa Hingga Depok

Warga Depok merasakan guncangan gempa 6,5 magnitudo yang terjadi pada Sabtu malam. Titik gempa di laut selatan Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: UTBK dan Tips Lolos Seleksi Mandiri, Gempa dan BMKG

2 jam lalu

Top 3 Tekno: UTBK dan Tips Lolos Seleksi Mandiri, Gempa dan BMKG

Sejak 2023 seleksi masuk perguruan tinggi negeri di Indonesia jalur atau seleksi mandiri dipermudah dengan menggunakan nilai UTBK saja.

Baca Selengkapnya

Seismograf Gunung Semeru di Jawa Timur Rekam Guncangan Kuat Gempa Garut

3 jam lalu

Seismograf Gunung Semeru di Jawa Timur Rekam Guncangan Kuat Gempa Garut

Ada tujuh kali gempa tektonik jauh yang terekam dengan amplitudo 4-26 mm, S-P 12-60 detik, dan lama gempa 29-533 detik.

Baca Selengkapnya

BPBD: Gempa M6,2 dari Laut Selatan Jawa Barat Berdampak Kerusakan dan Korban Luka

3 jam lalu

BPBD: Gempa M6,2 dari Laut Selatan Jawa Barat Berdampak Kerusakan dan Korban Luka

Gempa bermagnitudo 6,2 di Laut Selatan Jawa Barat tidak hanya terasa kencang dan lama getarannya.

Baca Selengkapnya

Gempa Bikin Warga Garut Berhamburan dan Trauma, Kaca Jendela Bergetar Kencang

8 jam lalu

Gempa Bikin Warga Garut Berhamburan dan Trauma, Kaca Jendela Bergetar Kencang

Masyarakat Kabupaten Garut, Jawa Barat, dikagetkan dengan gempa bumi yang terjadi pada Sabtu malam, 27 April 2024, sekitar pukul 23.30 WIB.

Baca Selengkapnya

Gempa yang Mengguncang Kencang Garut hingga Jakarta, Ini Data dan Penjelasan BMKG

10 jam lalu

Gempa yang Mengguncang Kencang Garut hingga Jakarta, Ini Data dan Penjelasan BMKG

BMKG memperbarui informasi gempa yang mengguncang kuat dari laut selatan Pulau Jawa pada Kamis menjelang tengah malam, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

Gempa M6,5 Malam Ini, Guncangan Terkuat di Sukabumi dan Tasikmalaya

11 jam lalu

Gempa M6,5 Malam Ini, Guncangan Terkuat di Sukabumi dan Tasikmalaya

Berikut data dan penjelasan dari BMKG tentang sebaran dampak gempa itu dan pemicunya.

Baca Selengkapnya

Gempa dari Laut Selatan Malam Ini, Guncangannya Dirasa Kencang dan Lama

11 jam lalu

Gempa dari Laut Selatan Malam Ini, Guncangannya Dirasa Kencang dan Lama

Gempa mengguncang dari Laut Selatan Pulau Jawa pada Sabtu malam ini, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

Gempa Tektonik M5.2 di Laut Banda, Terasa Sampai Maluku Tenggara

15 jam lalu

Gempa Tektonik M5.2 di Laut Banda, Terasa Sampai Maluku Tenggara

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas intra-slab subduksi banda.

Baca Selengkapnya

Gempa Bermagnitudo 4,8 Guncang Banten, BMKG: Belum Ada Laporan Kerusakan

16 jam lalu

Gempa Bermagnitudo 4,8 Guncang Banten, BMKG: Belum Ada Laporan Kerusakan

Gempa tektonik bermagnitudo 4,8 mengguncang wilayah Banten dan sekitarnya. BMKG mencatat waktu kejadiannya pada Sabtu, 27 April 2024 pukul 15.27 WIB.

Baca Selengkapnya