13 Ribu Praktisi Ikuti Praktisi Mengajar pada 2022

Reporter

Antara

Editor

Devy Ernis

Senin, 22 Agustus 2022 17:02 WIB

Tangkapan layar Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim di Jakarta, Jumat, 3 Juni 2022. (ANTARA/Indriani)

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi mendorong keterlibatan praktisi dalam pembelajaran melalui program Praktisi Mengajar. Program tersebut akan dimulai pada semester ini.

"Untuk tahun awal sudah ada 23 ribu praktisi yang mendaftar, sedangkan yang terverifikasi sebanyak 13 ribu praktisi yang akan diserap pada 7 ribu program mata kuliah,” ujar Manajer Praktisi Onboarding Program Praktisi Mengajar Kemendikbudristek, Adrian Bani Kansil, dalam penandatanganan kerja sama Universitas Multimedia Nusantara (UMN) dengan BI Institute pada Senin, 22 Agustus 2022.

Program Praktisi mengajar merupakan program Kemendikbudristek yang mengundang para praktisi untuk mengajar di kampus. Dengan demikian, diharapkan jarak antara dunia pendidikan dan industri semakin mengecil. Melalui kolaborasi tersebut, akan terjadi inovasi yang dilakukan kampus dan juga praktisi tersebut.

“Program ini bukan berarti menggantikan peran para dosen, tetapi mengajak dosen dan praktisi untuk saling berkolaborasi,” kata dia.

Rektor UMN, Ninok Leksono, menyambut baik kolaborasi yang dilakukan kampusnya dan BI Institute. Saat ini UMN mempunyai target untuk dapat meraih akreditasi unggul. Direktur Bank Indonesia Institute, Arlyana Abubakar mengatakan kerja sama itu merupakan proyek percontohan Praktisi Mengajar. "Kerja sama itu bertujuan untuk mendukung penguatan kompetensi khususnya di bidang ekonomi," ujarnya.

Advertising
Advertising

Tujuan praktisi mengajar menutup kesenjangan kompetensi lulusan baru dengan kebutuhan dunia kerja, mendorong kolaborasi perguruan tinggi dan industri, mempersiapkan SDM unggul bagi Indonesia.

Kolaborasi bisa dilakukan dengan fleksibel sesuai ketersediaan waktu praktisi. Kolaborasi bisa dilakukan dengan intensif atau pendek. Kolaborasi intensif yakni dengan melakukan perencanaan perkuliahan, persiapan dan penyampaian perkuliahan, serta evaluasi pengajaran. Komitmen waktu minimal 15 jam per semester.

Sedangkan kolaborasi pendek dimulai dari persiapan dan penyampaian perkuliahan, serta evaluasi pengajaran. Komitmen waktu minimal 4 jam per semester. Hanya berlaku untuk praktisi yang belum memiliki Nomor Induk Dosen Khusus atau Nomor Urut Pendidik. Satu praktisi maksimal mengajar di dua mata kuliah kolaborasi pendek.

Baca juga:

Mengenal Apa Itu Kampus Mengajar, Praktisi Mengajar, dan Wirausaha Merdeka

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

50 menit lalu

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

Apa pesan Presiden Jokowi dan Mendikburistek Nadiem Makarim dalam peringatan Hardiknas 2024?

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024, Nadiem Makarim: Merdeka Belajar Munculkan Wajah Baru Pendidikan Indonesia

3 jam lalu

Hardiknas 2024, Nadiem Makarim: Merdeka Belajar Munculkan Wajah Baru Pendidikan Indonesia

Mendikbudristek Nadiem Makarim menyebut kini wajah baru pendidikan dan kebudayaan Indonesia sudah mulai terlihat berkat gerakan Merdeka Belajar.

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024, Menag Dukung Keberlanjutan Merdeka Belajar

6 jam lalu

Hardiknas 2024, Menag Dukung Keberlanjutan Merdeka Belajar

Hardiknas 2024, Menag menyatakan dukungan melanjutkan Merdeka Belajar.

Baca Selengkapnya

10 Twibbon Hari Pendidikan Nasional dan Cara Mendownloadnya

8 jam lalu

10 Twibbon Hari Pendidikan Nasional dan Cara Mendownloadnya

Hardiknas 2024 mengusung tema "Bergerak Bersama, Lanjutkan Merdeka Belajar". Berikut 10 Twibbonize Hari Pendidikan Nasional dan cara mendownload.

Baca Selengkapnya

Jurnal Internasional IJTech Milik FTUI Kembali ke Posisi Q1

9 hari lalu

Jurnal Internasional IJTech Milik FTUI Kembali ke Posisi Q1

IJTech milik FTUI kembali menjadi jurnal terindeks kuartil tertinggi (Q1) berdasarkan pemeringkatan SJR yang dirilis pada April 2024

Baca Selengkapnya

Viral Soal Pakaian Adat Seragam Sekolah, Kota di Sumbar Telah Menerapkannya

16 hari lalu

Viral Soal Pakaian Adat Seragam Sekolah, Kota di Sumbar Telah Menerapkannya

Salah satu daerah yang menerapkan kebijakan Permendikbud Ristek soal pakaian adat sebagai seragam sekolah pada waktu tertentu adalah Bukittinggi.

Baca Selengkapnya

20 Persen Sekolah Belum Menerapkan Kurikulum Merdeka, Kemendikbudristek Lakukan Ini

21 hari lalu

20 Persen Sekolah Belum Menerapkan Kurikulum Merdeka, Kemendikbudristek Lakukan Ini

Untuk mendorong sekolah menerapkan kurikulum merdeka, Kemendikbudristek membuat sejumlah program.

Baca Selengkapnya

Nadiem Makarim Sebut Ferienjob Jerman yang Diduga Jadi Kedok TPPO Bukan Bagian Magang Merdeka

28 hari lalu

Nadiem Makarim Sebut Ferienjob Jerman yang Diduga Jadi Kedok TPPO Bukan Bagian Magang Merdeka

Nadiem menyatakan ferienjob bukan bagian dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka dari kementeriannya.

Baca Selengkapnya

Menteri Nadiem Bantah Ferienjob Bagian dari Program Kampus Merdeka, Ini Alasan Kemendikbudristek

28 hari lalu

Menteri Nadiem Bantah Ferienjob Bagian dari Program Kampus Merdeka, Ini Alasan Kemendikbudristek

Kemendikbudristek membantah ferienjob bagian dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Ordonansi Ketenagakerjaan Jerman jadi rujukannya.

Baca Selengkapnya

Koordinator Universitas Jambi Sebut Ferienjob sebagai Implementasi Merdeka Belajar

29 hari lalu

Koordinator Universitas Jambi Sebut Ferienjob sebagai Implementasi Merdeka Belajar

Universitas Jambi menjelaskan keikutsertaanya dalam mengirim mahasiswa ke Jerman untuk mengikuti ferienjob.

Baca Selengkapnya