Buka Toko Kelontong Sejak Mahasiswa, Granita Alumnus UGM Raup Omset Rp 380 Juta per Bulan

Reporter

Tempo.co

Editor

Devy Ernis

Jumat, 2 September 2022 12:00 WIB

Granita Elsara. Dok. UGM

TEMPO.CO, Jakarta - Granita Elsara, alumnus Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) sukses menjalankan usaha toko kelontong yang telah dirintis sejak 2017. Usaha toko kelontong Granita sukses meraup keuntungan hingga belasan juta setiap bulannya. “Kalau ommsetnya sendiri biasanya mencapai 380-an juta per bulannya,” ungkap Granita dilansir dari laman resmi UGM pada Jumat, 2 September 2022.

Granita yang baru saja diwisuda pada 25 Agustus 2022 lalu merintis toko kelontong sejak duduk di bangku kuliah. Dia membuka tokonya di daerah Kaliurang Barat, Yogyakarta. Ide untuk menjalankan usaha toko kelontong berawal dari keprihatinannya akan harga barang-barang yang mahal di sekitar lokasi wisata di Kaliurang, DIY.

“Saya tinggal di daerah Kaliurang Barat yang di situ barang-barang kebutuhan pokok maupun snack dijual mahal. Akhirnya terpikir membuat usaha toko kelontong untuk menstabilkan harga,” ujarnya.

Pinjam Modal Rp 32 Juta

Granita tak pernah mengira usaha yang dijalankannya akan bertahan hingga saat ini. Kala itu, ia bahkan tidak memiliki modal finansial sama sekali. Untuk menjalankan usahanya, ia meminjam uang dari orang tuanya. Awalnya ia meminjam Rp 32 juta untuk belanja keperluan perlengkapan toko yang akan dijual.

Advertising
Advertising

Dia pun mulai membuka toko kelontong di garasi rumahnya di Kaliurang Barat. Toko itu ia namai Warung Bu Woro yang mengambil nama dari sang ibu. Di awal menjalankan usahanya, Granita mengalami masa yang sulit karena pemasukan dari warungnya tipis.

“Di hari pertama dan kedua itu tetangga banyak yang beli sebagai bentuk dukungan, tapi setelah itu pendapatan menurun. Sempat nangis karena ngerasa sudah tidak bisa memutar barang lagi, penjualan stagnan dengan omset Rp 300-400 ribu per harinya. Bingung gimana cara balikin modal ke orang tua,” jelasnya.

Namun, Granita tak berlama-lama terpuruk dengan keadaan. Ia segera bangkit dan memutar otak mencari solusi. Perempuan berusia 27 tahun itu melakukan diversifikasi barang dan menambah kuantitas barang per itemnya sehingga bisa menawarkan pilihan yang lebih beragam bagi konsumen.

Awalnya, dia hanya menjual barang-barang kebutuhan pokok dan diperluas dengan produk kebutuhan tersier lainnya. Kunjungan wisatawan ke kawasan Kaliurang berimbas pada penjualan tokonya yang membuat omset naik.

Merambah Suplai ke Hotel dan Rumah Makan

Belajar dari pengalaman dan melihat peluang pasar yang potensial di kawasan wisata Kaliurang, Granita berusaha melebarkan pasar. Ia pun berusaha menggandeng pelaku industri wisata di sekitar Kaliurang untuk kerja sama.

Granita mencoba memasukan proposal ke hotel, rumah makan, dan toko penjual makanan khas setempat seperti jadah tempe. Hasilnya, usaha Granita mendapatkan respons positif. Dia merambah usaha dengan mensuplai kebutuhan hotel, rumah makan, dan toko di sekitar tempat wisata Kaliurang.

“Kan masukin proposal jadi harus berani nambah modal. Utang sebelumnya belum kebayar tapi sudah minjam uang orang tua lagi sehingga total pinjaman itu Rp 54 juta. Selesai masa liburan, omset naik per harinya dengan titik tertinggi Rp 36 juta dan akhirnya Januari 2018 saya bisa melunasi semua pinjaman ke orang tua,” jelasnya.

Namun, persoalan baru muncul saat terjadi erupsi Merapi pada Mei 2018. Gejolak Merapi kala itu memengaruhi pasar di kawasan Kaliurang. Ia pun kembali mencari cara untuk mempertahankan usahanya dengan mencari pasar lain hingga mensuplai barang kebutuhan masyarakat ke Pasar Pakem, Sleman.

Usahanya yang kian berkembang mengharuskan Granita merekrut karyawan untuk membantu operasional usahanya. Saat ini ia mempekerjakan 4 orang karyawan. Dari menjalankan usaha toko kelontong itu tidak hanya berhasil menstabilkan harga di pasar Kaliurang, tetapi juga berhasil mendapatkan profit yang lumayan.

Omset Hingga Rp 380 Juta

Setiap hari rata-rata ia bisa menghasilkan omset hingga Rp12 juta. Apabila dikalkulasi, ia bisa memperoleh omset tak kurang dari Rp 380 juta per bulannya dengan keuntungan bersih sekitar Rp 10-12 juta setiap bulan.

Semangat pantang menyerah dalam menjalankan usaha menghantarkan Granita sukses mengelola toko kelontong. "Kunci berbisnis itu ya harus ada keberanian untuk ambil risiko, jangan cepat menyerah saat jatuh kalau mau bertahan dan segera cari solusi," tuturnya yang belum lama ini mendapat kucuran dana pengembangan usaha dari Kementerian Investasi sebesar Rp 20 juta.

Elsa merupakan salah satu sosok generasi muda Indonesia yang memiliki kemauan kuat dalam menjalankan usaha. Setelah sukses dengan toko kelontongnya, ia mulai merambah bisnis lain. Ia bersama dengan pemuda desa Kaliurang Barat mengembangkan usaha penyediaan camping ground dan picnic area yang dinamai Nawang Jagad sejak 2021 lalu.

Nawang Jagad berlokasi di kaki Gunung Merapi, tepatnya di Padukuhan Kaliurang Barat dan cukup diminati wisatawan karena selain akses yang mudah juga menawarkan suasana dan alam yang masih asri serta pemandangan alam khas pegunungan.

Baca juga:

Kisah Jebolan UNS Dirikan Kebab Baba Rafi, dari Gerobak Hingga IPO

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

70 Persen Mahasiswa UGM Keberatan dengan Besaran UKT, Ada yang Cari Pinjaman hingga Jual Barang Berharga

10 jam lalu

70 Persen Mahasiswa UGM Keberatan dengan Besaran UKT, Ada yang Cari Pinjaman hingga Jual Barang Berharga

Peringatan Hari Pendidikan Nasional atau Hardiknas di Yogyakarta turut diwarnai aksi kalangan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) di Balairung UGM Kamis 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Peringati Hari Pendidikan Nasional, Mahasiswa UGM Gelar Aksi Tuntut Tranparansi Biaya Pendidikan

12 jam lalu

Peringati Hari Pendidikan Nasional, Mahasiswa UGM Gelar Aksi Tuntut Tranparansi Biaya Pendidikan

Mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut transparansi biaya pendidikan dan penetapan uang kuliah tunggal (UKT).

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024, UGM Ingin Wujudkan Kampus Inklusif

13 jam lalu

Hardiknas 2024, UGM Ingin Wujudkan Kampus Inklusif

Rektor UGM Ova Emilia mengatakan, UGM telah membangun ekosistem pendidikan yang inklusif, inovatif, strategis, berdaya saing, dan sinergis.

Baca Selengkapnya

Hardiknas, Mahasiswa UGM Demo Tolak UKT yang Memberatkan

13 jam lalu

Hardiknas, Mahasiswa UGM Demo Tolak UKT yang Memberatkan

Peringatan Hari Pendidikan Nasional atau Hardiknas di Yogyakarta turut diwarnai aksi kalangan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) di Balairung UGM Kamis 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Tinjau Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Seketeng Sumbawa, Jokowi: Cenderung Turun

16 jam lalu

Tinjau Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Seketeng Sumbawa, Jokowi: Cenderung Turun

Presiden Joko Widodo alias Jokowi menuturkan harga bawang merah dan bawang putih dipatok Rp 40 ribu per kilogram.

Baca Selengkapnya

Lulus Spesialis Dokter UGM di Usia 27 Tahun, Aulia Ayub Ungkap Kiatnya

18 jam lalu

Lulus Spesialis Dokter UGM di Usia 27 Tahun, Aulia Ayub Ungkap Kiatnya

Aulia Ayub mengungkapkan kiatnya sebagai lulusan termuda dan tercepat dari Program Spesialis UGM dengan IPK 4,00.

Baca Selengkapnya

Aulia Ayub, Lulusan Termuda dan Tercepat di UGM dengan IPK Sempurna 4

1 hari lalu

Aulia Ayub, Lulusan Termuda dan Tercepat di UGM dengan IPK Sempurna 4

Cerita Aulia Ayub, peraih lulusan termuda dan tercepat dari Program Spesialis Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan IPK 4,00.

Baca Selengkapnya

3 Prodi FMIPA UGM Masuk Peringkat Dunia Versi QS WUR by Subject 2024

1 hari lalu

3 Prodi FMIPA UGM Masuk Peringkat Dunia Versi QS WUR by Subject 2024

Ketiga prodi UGM tersebut adalah prodi Matematika, Kimia, dan Fisika.

Baca Selengkapnya

Mengenang Umar Kayam, Sastrawan dan Akademisi yang Lebih Dikenal sebagai Bintang Film

1 hari lalu

Mengenang Umar Kayam, Sastrawan dan Akademisi yang Lebih Dikenal sebagai Bintang Film

Mengenang Umar Kayam, pemeran Sukarno dalam film Pengkhianatan G30S/PKI. Kakek Nino RAN ini seorang sastrawan dan Guru Besar Fakultas Sastra UGM.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

1 hari lalu

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang warga Indonesia dari luar negeri.

Baca Selengkapnya